PESAN VIDEO UNTUK HARI KEBEBASAN PERS SEDUNIA 2021
"JURNALISME SEBAGAI BARANG PUBLIK: 30 TAHUN DEKLARASI WINDHOEK"
Tantangan global yang kita hadapi selama pandemi COVID-19 menggarisbawahi peran penting informasi yang dapat diandalkan, diverifikasi, dan dapat diakses secara universal dalam menyelamatkan nyawa dan membangun masyarakat yang kuat dan tangguh.
Selama pandemi, dan dalam krisis lainnya termasuk darurat iklim, jurnalis dan pekerja media membantu kita menavigasi lanskap informasi yang berubah dengan cepat dan sering kali berlebihan, sambil mengatasi ketidakakuratan dan kebohongan yang berbahaya.
Di banyak negara, mereka menghadapi risiko pribadi yang besar, termasuk pembatasan baru, penyensoran, pelecehan, pelecehan, penahanan, dan bahkan kematian, hanya karena melakukan pekerjaan mereka. Situasi ini terus memburuk.
Dampak ekonomi dari pandemi ini telah menghantam banyak media dengan keras, sehingga mengancam kelangsungan hidup mereka.
Seiring dengan pengetatan anggaran, begitu pula akses terhadap informasi yang dapat dipercaya. Rumor, kebohongan, dan opini yang ekstrem atau memecah belah bermunculan untuk mengisi kekosongan tersebut.
Saya mendesak semua pemerintah untuk melakukan segala cara untuk mendukung media yang bebas, independen, dan beragam.
Jurnalisme yang bebas dan independen adalah sekutu terbesar kita dalam memerangi misinformasi dan disinformasi.
Rencana Aksi PBB untuk Keselamatan Jurnalis bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi para pekerja media di seluruh dunia - karena informasi adalah barang publik.
Hari ini, kita memperingati 30 tahun Deklarasi Windhoek untuk Pengembangan Pers Afrika yang Bebas, Independen dan Majemuk. Meskipun terjadi perubahan dramatis dalam media selama tiga dekade terakhir, seruan mendesak Deklarasi tersebut untuk kebebasan pers dan akses bebas terhadap informasi masih tetap relevan.
Mari kita renungkan pesannya, dan perbarui upaya kita untuk melindungi kebebasan media - sehingga informasi tetap menjadi barang publik yang menyelamatkan bagi semua orang.