Hari ini, keluarga manusia melewati ambang batas baru yang menyakitkan - lima juta nyawa melayang akibat COVID-19.
Ini bukanlah angka-angka di atas kertas. Mereka adalah ibu dan ayah. Saudara laki-laki dan perempuan. Anak perempuan dan laki-laki. Keluarga, teman, dan kolega. Kehidupan yang terpotong oleh virus tanpa ampun yang tidak mengenal batas.
Tonggak sejarah yang menghancurkan ini mengingatkan kita bahwa kita telah gagal dalam banyak hal di dunia. Sementara negara-negara kaya meluncurkan dosis ketiga vaksin COVID-19, hanya sekitar lima persen orang di Afrika yang telah divaksinasi secara penuh.
Hal ini memalukan secara global.
Lima juta kematian juga harus menjadi peringatan yang jelas: kita tidak boleh lengah.
Kita masih melihat lebih banyak kematian. Rumah sakit yang penuh sesak dan petugas kesehatan yang kelelahan. Dan risiko penyebaran varian baru yang merenggut lebih banyak nyawa.
Pada saat yang sama, ancaman berbahaya lainnya terus memungkinkan COVID-19 untuk berkembang - informasi yang salah, penimbunan vaksin dan nasionalisme vaksin, dan kurangnya solidaritas global.
Saya mendesak para pemimpin dunia untuk mendukung penuh Strategi Vaksinasi Global yang saya luncurkan bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan lalu. Kita harus memberikan vaksin kepada 40 persen orang di semua negara pada akhir tahun ini - dan 70 persen pada pertengahan tahun 2022.
Saya meminta mereka untuk melaksanakannya dengan segera dan berskala besar, mengatasi kesenjangan pendanaan, dan mengoordinasikan tindakan mereka demi keberhasilan.
Salah besar jika kita berpikir bahwa pandemi telah berakhir. Seiring dengan pelonggaran pembatasan di banyak tempat, kita juga harus mengimbangi vaksin dengan kewaspadaan - termasuk melalui langkah-langkah kesehatan masyarakat yang cerdas dan terbukti seperti masker dan jaga jarak.
Cara terbaik untuk mengenang lima juta orang yang telah meninggal - dan mendukung para petugas kesehatan yang memerangi virus ini setiap hari - adalah dengan mewujudkan pemerataan vaksin dengan mempercepat upaya kita dan memastikan kewaspadaan maksimum untuk mengalahkan virus ini.