Pesan António Guterres pada Hari Internasional Tanpa Toleransi Untuk Sunat Perempuan
29 Januari 2022
Mutilasi alat kelamin perempuan adalah pelanggaran hak asasi manusia yang menyebabkan kerugian besar dan permanen bagi perempuan dan anak perempuan di seluruh d
Mutilasi alat kelamin perempuan adalah pelanggaran hak asasi manusia yang menyebabkan kerugian besar dan permanen bagi perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia.
Setiap tahun, lebih dari 4 juta anak perempuan berisiko mengalami bentuk kekerasan ekstrem ini. Sayangnya, pandemi COVID-19 telah berdampak pada layanan kesehatan dan menempatkan lebih banyak anak perempuan dalam bahaya.
Manifestasi mencolok dari ketidaksetaraan gender ini harus dihentikan. Melalui investasi yang kritis dan tindakan yang tepat waktu, kita dapat memenuhi target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menghapus mutilasi alat kelamin perempuan pada tahun 2030 dan membangun dunia yang menghormati integritas dan otonomi perempuan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mitra mendukung inisiatif untuk mengubah norma sosial yang melestarikan praktik ini. Kaum muda dan masyarakat sipil membuat suara mereka didengar. Dan para pembuat undang-undang sedang meningkatkan perubahan positif di banyak negara.
Pada Hari Internasional Tanpa Toleransi untuk Sunat Perepuan, bergabunglah bersama kami menyerukan percepatan investasi untuk mengakhiri mutilasi alat kelamin wanita dan menjunjung tinggi hak asasi semua wanita dan anak perempuan.