Mengikat bersama tujuan kemanusiaan dan kekuatan kaum muda UNOCHA
Minat sukarela Shuyi Song kembali ke sekolah menengah ketika dia mulai berpartisipasi dalam banyak kegiatan sukarela komunitas dan sekolah.
Di perguruan tinggi, Shuyi terus menjadi sukarelawan tetapi karena sifat dari jurusan sarjana teknik makanan, dia harus menempatkan dirinya di lab hampir sepanjang hari. Oleh karena itu dia tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang perkembangan sosial dalam waktu yang terbatas.
Karena hasrat dan keinginan yang kuat untuk pengetahuan dalam pembangunan dan kebijakan sosial, Shuyi menghubungkan minat sukarelanya dengan penelitian profesionalnya dengan beralih untuk mempelajari ilmu sosial di studi pasca sarjana nya. Selama studi nya itu, Shuyi secara pribadi berpartisipasi dalam proyek pengentasan kemiskinan, penelitian, dan konferensi, dan memperoleh kesempatan untuk menghubungi dan bekerja sama dengan departemen pemerintah dan organisasi internasional, seperti Bank Dunia, UNDP, dan UNICEF. Kontak lebih lanjut membuatnya ingin bekerja dengan organisasi-organisasi internasional ini untuk mengamati secara dekat pengambilan keputusan dan implementasi kebijakan di bidang pembangunan sosial.
Pada tahun 2021, China Youth Volunteer Association (CYVA) dan United Nations Volunteers (UNV) bersama-sama menyelenggarakan proyek 'China Youth Volunteer Overseas Service Program - Serving UN Agencies', dan mengirim 24 relawan pemuda China ke 14 badan PBB di seluruh dunia selama 6 bulan. Sebagai salah satu relawan, Shuyi dikerahkan untuk melayani sebagai UN International University Volunteer - Associate Humanitarian Affairs Officer dengan UNOCHA Indonesia pada September 2021. Tugas sukarela 6 bulannya sepenuhnya didanai oleh Asosiasi Relawan Muda China. Sayangnya, karena pandemi, penugasan di tempat yang dijadwalkan diubah menjadi telecommuting.
Selama enam bulan di kantor UNOCHA Indonesia, Shuyi berpartisipasi dalam berbagai pekerjaan koordinasi kemanusiaan, Tim Negara Kemanusiaan reguler, dan pertemuan kelompok koordinasi antar-cluster, dan memimpin pekerjaan regional UNOCHA tentang perubahan iklim. Bekerja dengan rekan-rekan dari berbagai negara di seluruh dunia, ia memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang pekerjaan UNOCHA, layanan sukarela, komunikasi lintas budaya, dan pembangunan sosial. Dia terkesan dengan keramahan dan kebaikan rekan satu timnya. Untuk membantunya mencapai ambisinya dalam pengembangan sosial, supervisor dan koleganya tidak hanya berbagi pengalaman kerja yang kaya dengannya, tetapi juga mendiskusikan kemampuan belajarnya, rencana kerja masa depan, dan pengembangan kariernya.
Shuyi secara bertahap mengintegrasikan dirinya ke dalam lingkungan UNOCHA yang terbuka dan inklusif, dan ke dalam tim yang menunjukkan profesionalisme, kesetaraan, saling membantu, persahabatan, dan mobilitas ke atas.
“Kerelawanan dalam organisasi internasional adalah kesempatan untuk memahami dunia sepenuhnya dan kesempatan langka untuk berkembang. Tempat jauh yang tak berujung, orang yang tak terhitung jumlahnya, semuanya berhubungan denganku," kata Shuyi.
Atasannya, Victoria Saiz-Omenaca, Kepala Kantor OCHA, sangat memujinya. Dalam kata-katanya, “Saya sangat senang dengan kontribusi Shuyi untuk pekerjaan kemanusiaan di Indonesia. Dia dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang serba cepat dan membenamkan dirinya dalam tugas kantor, segera menjadi anggota kunci tim kami. Semua ini terjadi selama masa sulit pandemi, ketika kita sering harus bekerja dari jarak jauh. Shuyi memberikan kontribusi penting di bidang koordinasi kemanusiaan, kesiapsiagaan bencana dan dampak kemanusiaan dari krisis iklim. OCHA Indonesia dengan bangga berbagi nilai dan prinsipnya dengan sukarelawan muda dan energik seperti Shuyi. Saya percaya bahwa dia telah memperoleh pengalaman dan keterampilan penting yang akan berguna untuk karir profesionalnya. Kami tentu mendapat manfaat dari sudut pandangnya, semangat tim, pengetahuan, dan dedikasinya.”
Melalui layanan sukarela, Shuyi menyadari bahwa tatanan dunia saat ini membutuhkan kekuatan dan kontribusi kaum muda. Siswa muda dapat secara aktif berpartisipasi dalam pemerintahan global dan membantu lebih banyak orang yang membutuhkan, yang menurut Shuyi adalah hal yang paling berarti untuk dilakukan saat ini.
Artikel ini dibuat atas dukungan Online Volunteer Kathakali Das Bhaumik.