PBB percepat Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia Melalui Program “Blue Finance Accelerator”
25 Agustus 2022
Melalui UNDP, tim PBB di Indonesia bekerja sama dengan ADB dan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan potensi ekonomi biru untuk mencapai SDGs.
Jakarta, 23 Agustus 2022 — Tim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia melalui program Percepatan Investasi untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia/ Accelerating Sustainable Development Goals (SDGs) Investment in Indonesia (ASSIST) yang dipimpin oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa/United Nations Development Programme (UNDP), memulai implementasi Program Blue Finance Accelerator hari ini, bersama Asian Development Bank (ADB) dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Diluncurkan pada Desember 2021, dengan dukungan dari SDG Joint Fund, ASSIST berupaya mempercepat pembangunan ekonomi biru Indonesia melalui program “Blue Finance Accelerator”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kesadaran pemerintah pusat dan daerah tentang ekonomi biru dan meningkatkan akses keuangan untuk start-up sektor biru dan Usaha Kecil Menengah (UKM) terpilih melalui dukungan pengembangan kapasitas dan proyek-proyek peningkatan skala yang berfokus pada Ekonomi Biru.
Acara ini juga meliputi konsultasi dengan kementerian dan lembaga pemerintah terkait untuk meningkatkan kesadaran kelembagaan tentang agenda ekonomi biru di Indonesia.
“Blue Finance Accelerator unik karena menarget pertumbuhan wirausaha yang berdampak sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Melalui program Venture Accelerator dalam inisiatif ini, UNDP akan membantu mengintegrasikan dampak dengan memberikan saran tentang pengukuran dan pengelolaan dampak. Dengan memperhatikan dampak, wirausaha diharapkan menjadi lebih berkelanjutan karena menghasilkan hasil positif bagi masyarakat di sekitarnya dan planet ini”, kata Nicholas Booth, Officer-in-Charge UNDP Indonesia.
“Sebelum pandemi COVID-19, ekonomi kelautan diperkirakan meningkat dua kali lipat dari 2010 hingga 2030, mencapai 3 triliun dolar AS dan mempekerjakan 40 juta orang. Kita perlu menyadari peluang yang dapat diberikan oleh laut yang sehat”, kata Basilio Araujo, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi , dalam sambutannya. “ Lautan yang sehat dan ekonomi biru memiliki peran penting dalam mengubah sistem ekonomi global untuk membangun kembali kemakmuran dan kesejahteraan manusia melalui lautan, untuk memulihkan keanekaragaman hayati, dan untuk memulihkan kesehatan laut ,” tambahnya.
Jiro Tominaga, Country Director ADB mengatakan ``Dengan program Accelerator ini dan sesi pelatihan yang akan diberikan, kami ingin mempromosikan proyek-proyek biru yang berkelanjutan untuk memenuhi target NDC pemerintah yang sepenuhnya mengakui lautan sebagai salah satu elemen yang berkontribusi terhadap adaptasi perubahan iklim.''
Di bawah program Blue Finance Accelerator, UNDP akan mengembangkan dan mengimplementasikan program akselerator untuk meningkatkan partisipasi start-up dan UKM melalui dukungan pengembangan kapasitas, peningkatan akses ke pembiayaan, dan keterlibatan dalam proyek sektor biru. Demikian pula, ADB akan memberikan dan memfasilitasi lokakarya pelatihan pemerintah untuk membangun pengetahuan dan meningkatkan kapasitas pemerintah pusat dan daerah serta Badan Usaha Milik Negara.
Program Blue Finance Accelerator bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan kapasitas Pemerintah Indonesia untuk Ekonomi Biru serta memanfaatkan instrumen pembiayaan inovatif untuk program infrastruktur yang mendukung pelestarian laut, ketangguhan masyarakat, dan pertumbuhan Ekonomi Biru secara keseluruhan.
Startup dan UKM yang berpartisipasi diharapkan dapat membangun kapasitas mereka dalam hal skalabilitas dan dampak serta mendapatkan akses pembiayaan untuk mendukung pemerintah daerah dan pusat dalam menghasilkan pipeline proyek biru yang layak perbankan untuk memastikan laut yang berkelanjutan dan masyarakat pesisir yang tangguh di Indonesia. Pelaksanaan program akselerator ini juga mengetengahkan pemberdayaan perempuan, yang merupakan kunci untuk transformasi rantai nilai lokal ekonomi biru dan meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir.
***
KONTAK MEDIA
Communications Specialist, UNDP Indonesia, Tomi Soetjipto, suryo.tomi@undp.org
Head of Innovative Financing Lab, UNDP Indonesia, Muhammad Didi Hardiana , muhammad.hardiana@undp.org
Project Origination & Structuring Specialist, Asian Development Bank, Alexis Lebel, alebel.contractor@adb.org