Iklim kita cepat memanas.
Banjir, kekeringan, gelombang panas, badai ekstrem, dan kebakaran hutan berubah dari buruk menjadi lebih buruk, memecahkan rekor dengan intensitas yang mengkhawatirkan.
Gelombang panas di Eropa.
Banjir besar di Pakistan.
Kekeringan yang berkepanjangan dan parah di Cina, Tanduk Afrika dan Amerika Serikat.
Peningkatan skala bencana-bencana ini tidak lah natural.
Mereka adalah imbas dari kecanduan umat manusia terhadap bahan bakar fosil.
Jumlah bencana yang berhubungan dengan cuaca, iklim dan air telah meningkat lima kali lipat selama 50 tahun terakhir.
Kerugian harian total lebih dari $200 juta dolar.
Laporan United in Science tahun ini menunjukkan dampak iklim akan menjadi semakin buruk dan tidak terpetakan.
Walaupun demikian, kecanduan kita akan bahan bakar fosil ini berlipat setiap tahunnya, bahkan ketika gejalanya memburuk dengan cepat.
Walaupun kita tahu obat/solusi nya.
Para pemimpin kita berjanji dalam Perjanjian Paris untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat dan membangun ketahanan iklim.
Laporan United in Science tahun ini menunjukkan bahwa kita masih berada jauh di luar jalur.
Aksi iklim terhenti di bidang-bidang utama, dan negara-negara dan orang-orang termiskin menjadi yang paling terpukul.
Tapi tidak ada negara yang kebal.
Laporan tersebut merupakan pengingat yang memalukan bahwa pembangunan ketahanan adalah setengah dari persamaan iklim yang terabaikan.
Ini adalah skandal dimana negara-negara maju telah gagal untuk beradaptasi secara serius, dan mengabaikan komitmen mereka untuk membantu negara berkembang.
Keputusan Glasgow mendesak negara-negara maju untuk secara kolektif menyediakan $40 miliar dolar per tahun dalam pendanaan adaptasi baru.
Ini harus disampaikan secara penuh, sebagai titik awal.
Tapi itu jelas tidak cukup.
Kebutuhan keuangan adaptasi akan tumbuh setidaknya $300 miliar dolar per tahun pada tahun 2030.
Saya baru saja kembali dari Pakistan, di mana saya melihat secara langsung skala besar kebutuhan di sana.
Paling tidak, 50 persen dari semua pendanaan iklim harus digunakan untuk adaptasi.
Ini adalah keharusan moral, tetapi juga masalah akal sehat.
Investasi adaptasi membayar dividen manusia yang besar, bagi para donor dan negara-negara yang rentan, orang-orang dan komunitas.
Namun sebagian besar bank pembangunan multilateral tidak berbuat cukup.
Negara-negara G20 adalah pemegang saham mereka.
Uang berhenti pada mereka untuk memaksakan perubahan yang diperlukan.
Juga jelas bahwa peringatan dini menyelamatkan nyawa.
Itu sebabnya saya telah mengumumkan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa akan bekerja untuk membuatnya tersedia untuk setiap orang di Bumi dalam waktu lima tahun.
Organisasi Meteorologi Dunia akan memimpin.
Banyak negara berkembang masih kekurangan layanan penting ini.
Kita juga membutuhkan revolusi energi terbarukan untuk mengurangi emisi karbon secara drastis.
Semua negara harus meningkatkan ambisi iklim nasional mereka setiap tahun, sampai kita berada di jalur yang benar.
G20, yang bertanggung jawab atas 80 persen emisi global, harus memimpin.
Tidak boleh ada pembangkit listrik tenaga batu bara baru yang dibangun, dengan batu bara dihapus secara bertahap pada tahun 2030 untuk negara-negara OECD, dan pada tahun 2040 untuk semua negara lainnya.
Pembebasan bahan bakar fosil saat ini harus diakhiri sekarang.
Ini adalah resep untuk kekacauan dan penderitaan iklim yang permanen.
Hari ini, saya mendesak para pemimpin untuk memperhatikan fakta dari laporan yang mengkhawatirkan ini.
Kita harus bersatu di belakang ilmu.
Kita harus mengubah janji menjadi tindakan.
Sekarang.