Peluncuran Laporan Bersama Bappenas dan UN Global Pulse: “Strategic Foresight: Masa Depan UMKM di Indonesia”
15 Desember 2022
---
15 Desember 2022, Jakarta — Hari ini Kementerian PPN/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan United Nations Global Pulse (UNGP) mengadakan peluncuran laporan bersama “Strategic Foresight: Masa Depan UMKM di Indonesia” di Jakarta. Laporan ini, yang dapat diunduh melalui tautan berikut, menampilkan temuan dari kegiatan horizon scanning yang dilakukan untuk mengidentifikasi isu-isu baru yang dapat mempengaruhi UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) Indonesia di masa depan.
UMKM menyediakan lapangan pekerjaan bagi 97% dari keseluruhan tenaga kerja nasional atau sekitar 117 juta orang pekerja, di mana 64,5% di antaranya adalah perempuan. Sektor ini sangat penting dan sering dianggap sebagai tulang punggung dari perekonomian Indonesia. Namun, adanya pandemi dan krisis global baru-baru ini menunjukkan bahwa UMKM sangat rentan terhadap guncangan negatif. Maka sangatlah penting bagi UMKM untuk menyiapkan diri dalam menghadapi perubahan yang cepat di tengah ketidakpastian.
Oleh karena itu, Bappenas dan UNGP melalui Pulse Lab Jakarta (PLJ) dan Pulse Lab Finland (PLF) berkolaborasi menggunakan metode strategic foresight untuk membantu mengantisipasi kemungkinan di masa depan. Metode foresight ini bermanfaat untuk merencanakan kebijakan dan melakukan tindakan denganpendekatan jangka panjang dan antisipatif, yang akan bermanfaat untuk memastikan bahwa berbagai skenario dan asumsi yang mungkin terjadi di masa depan telah diintegrasikan ke dalam pembuatan kebijakan. Dengan menggunakan teknik ‘horizon scanning’ sebagai salah satu instrumen utama foresight, beberapa pertanyaan ditelaah, khususnya terkait apa saja isu-isu yang berkembang di dalam sektor tersebut dan faktor apa yang dapat mengubah dan mendisrupsi masa depan UMKM seperti yang kita bayangkan saat ini. Setelah melalui proses yang panjang, terdapat lima faktor pendorong utama yang teridentifikasi, yakni: perubahan iklim, meningkatnya kemitraan untuk ekonomi berkelanjutan, munculnya sektor-sektor yang sedang berkembang dan pergeseran preferensi konsumen, melibatkan teknologi sebagai cara kerja baru, dan pekerjaan rentan dalam gig economy.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun pemahaman bersama akan pentingnya pendekatan antisipatif dan pandangan ke depan dalam perencanaan kebijakan. Dalam sambutannya, Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas, Bapak Taufik Hanafi, menyampaikan pentingnya melihat ke depan dan penguatan UMKM, “Saat ini iklim usaha selalu berubah. Dunia usaha terutama UMKM tentu juga terkena dampak perubahan yang cukup luas mulai dari aspek produksi hingga pemasaran. Perubahan ini harus kita lihat sebagai kesempatan untuk UMKM agar dapat mengubah proses bisnis dengan mendayagunakan teknologi digital dan juga melakukan berbagai inovasi. Untuk itu kita harus memiliki kemampuan dalam memandang lebih jauh ke depan, visioner, serta menyusun dan menerapkan strategi yang bersifat preventif untuk membangun UMKM agar lebih tangguh dan adaptif.”
Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Ms. Valerie Julliand, juga menekankan pentingnya strategic foresight. “Agar suatu kebijakan dapat bermanfaat [...], maka kebijakan tersebut perlu dibuat dalam sebuah konteks yang spesifik sebagaimana kebijakan tersebut akan diterapkan. Dalam hal ini strategic foresight bermanfaat dalam mewujudkan tindakan antisipatif dan perancangan kebijakan yang lebih mengacu pada masa depan. PBB akan terus mendukung Pemerintah Indonesia dalam mengadaptasi berbagai metode inovatif dan membantu metode-metode ini digunakan dengan baik agar bermanfaat untuk negara dan masyarakat,” jelasnya.
Melalui peluncuran laporan ini, Bappenas dan UNGP mengajak berbagai pemangku kepentingan untuk mendiskusikan faktor-faktor pendorong dari keseluruhan ekosistem UMKM yang berpotensi membentuk lanskap masa depan UMKM di Indonesia, dan untuk membangun suatu pemahaman bersama tentang bagaimana penggunaan foresight dapat mendukung dan memperkuat perencanaan kebijakan.
Untuk informasi lebih lengkap terkait laporan ini, silahkan dapat mengunjungi laman https://pulselabjakarta.org/ourwork/foresight atau menghubungi kami melalui plj@un.or.id.
***
Tentang Pulse Lab Jakarta (PLJ)
Pulse Lab Jakarta adalah fasilitas inovasi data yang merupakan inisiatif dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (Global Pulse) dan Pemerintah Indonesia (melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Bappenas). Berfungsi sebagai akselerator kemitraan analitika, Pulse Lab Jakarta menerapkan pendekatan metode kombinasi menggunakan analisa kuantitatif dan kualitatif dalam mengidentifikasikan masalah, solusi dan ruang identitas, juga berfungsi sebagai katalisator jejaring yang menghubungkan sektor swasta, pemerintah dan masyarakat sipil untuk mendukung kebijakan pembangunan yang efektif dan respon kemanusiaan.