Pada tahun 2024, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat 1.888 kejadian kebakaran di seluruh ibu kota, dengan 1.148 di antaranya disebabkan oleh korsleting listrik. Menyikapi risiko yang terus berulang ini, pemerintah meluncurkan serangkaian inisiatif untuk meningkatkan pencegahan dan kesiapsiagaan kebakaran. Upaya tersebut meliputi penerbitan Peringatan Bahaya Kebakaran, penempatan Satuan Tugas Gulkarmat di 267 kelurahan, pembentukan Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar), serta promosi sistem keselamatan kebakaran seperti Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan (SKKL) dan Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG).
Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya nasional dan untuk meningkatkan kesadaran di lingkungan PBB, UNDSS Indonesia menyelenggarakan latihan evakuasi kebakaran pada Selasa, 10 Juni 2025, pukul 11:00–12:00 WIB, di Gedung Menara Thamrin (MTB), Jakarta Pusat. Latihan ini melibatkan 134 personel PBB yang bekerja di gedung tersebut.
Caption: Fire Drill by UNDSS and Jakarta Fire Department at Menara Thamrin Building.
Skenario yang disimulasikan adalah kebakaran tak terkendali di lantai 10 kantor agensi PBB. Karena api tidak dapat dipadamkan dengan alat pemadam ringan, evakuasi segera dilakukan. Petugas lantai mengaktifkan prosedur darurat dan memandu seluruh staf turun melalui tangga darurat menuju zona aman yang telah ditentukan di Gedung Jaya. Skenario ini juga mencakup satu korban simulasi yang dievakuasi dengan kursi evakuasi, dirawat di titik kumpul, dan dipersiapkan untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.
Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta turut hadir untuk mengamati dan menilai pelaksanaan simulasi, serta menyiagakan ambulans untuk dukungan medis. Puryanto, Analis Kebakaran dari Dinas Gulkarmat, mengapresiasi PBB atas pelaksanaan simulasi ini dan menekankan pentingnya latihan kebakaran dilakukan minimal satu kali dalam setahun. Latihan seperti ini dinilai penting untuk menguji sistem darurat gedung, kelengkapan alat pemadam kebakaran, dan kesiapan personel.
Caption: Purwanto from the Jakarta Fire Department introduces participants to the fire triangle concept.
Pada sore harinya, sesi Pelatihan Keselamatan Kebakaran diselenggarakan di Markas Besar Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta, diikuti oleh 55 peserta yang terdiri dari Focal Point Keamanan Agensi (ASFP), petugas warden, staf PBB, petugas keamanan UNDSS, personel kepolisian, asisten kantor, dan staf LSM internasional. Para peserta mempelajari konsep segitiga api serta praktik penggunaan alat pemadam api berbasis busa dan CO₂.
Karen Woo Ka Luan dari International Telecommunication Union (ITU) menyampaikan bahwa pelatihan ini meningkatkan kepercayaannya dalam menggunakan alat pemadam api. Sementara itu, Teuku Sayuti dari Catholic Relief Services (CRS) menyatakan akan membagikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh kepada rekan-rekannya di kantor.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen UNDSS Indonesia dalam memastikan keselamatan personel PBB dan memperkuat budaya kesiapsiagaan di seluruh agensi.