WHO dan Kementerian Kesehatan mendistribusikan alat tes COVID-19 untuk meningkatkan deteksi kasus
Alat tes yang diperoleh dan didistribusikan oleh WHO diperkirakan bernilai hampir US$1,5 juta (Rp 21 juta) dan terlaksana berkat dukungan Pemerintah Jepang.
Sebagai bagian dari kolaborasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan Kementerian Kesehatan Indonesia untuk meningkatkan deteksi kasus COVID-19 dan membantu memperkuat laboratorium di Indonesia, WHO mendukung pengadaan dan distribusi alat tes COVID-19 yang penting.
Pada akhir Juni, pengiriman termasuk 2.178 perangkat RT-PCR (uji reaksi berantai polimerase) fluoresen waktu nyata, 126 perangkat ekstraksi asam nukleat, dan 1.815 perangkat pengambilan sampel sekali pakai telah diserahkan ke Institut Nasional Pengembangan Kesehatan dan Penelitian (NIHRD). Kit ini dapat melakukan sekitar 108.900 tes. Peralatan tersebut sekarang akan didistribusikan ke laboratorium di seluruh negeri yang merupakan bagian dari jaringan laboratorium COVID-19 nasional.
Pengujian COVID-19 yang meluas dan proaktif dapat mempercepat identifikasi kasus, sehingga memungkinkan pengobatan dan isolasi yang cepat bagi orang-orang tersebut dan melakukan karantina terhadap siapa pun yang mungkin mereka temui saat menularkan penyakit.
Untuk memantau penularan penyakit, WHO menetapkan patokan deteksi kasus di mana satu orang yang diduga terinfeksi dites per 1.000 penduduk per minggu. Ketersediaan persediaan yang memadai dan peralatan pengujian yang sesuai di seluruh negeri sangat penting untuk mencapai tingkat pengujian yang diperlukan guna memenuhi tolok ukur dan secara efektif merespons wabah yang teridentifikasi.
Sejak pasien pertama COVID-19 diidentifikasi pada bulan Maret, WHO telah memasok 520 kit tambahan kepada Indonesia (menyediakan 52.000 reaksi), serta 235 primer dan probe (23.500 reaksi). Alat pelindung diri – termasuk 200 sarung tangan, 1.000 baju pelindung, 500 kacamata pelindung dan 640 masker – juga dikirimkan pada bulan Maret.
Pengiriman 1.000 viral transport media (VTM), yang memungkinkan pemindahan sampel virus dengan aman untuk pengujian dan penelitian lebih lanjut, diharapkan tiba pada akhir Juli.
Nilai alat tes yang diperoleh dan didistribusikan oleh WHO ini diperkirakan hampir US$1,5 juta (Rp 21.851.424.000) dan terlaksana berkat dukungan Pemerintah Jepang.
Keterangan gambar utama: Alat tes tambahan, termasuk primer dan probe, didistribusikan ke seluruh Indonesia untuk memperkuat deteksi kasus COVID-19. Kredit: Subangkit/NIHRD