Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia menerbitkan Klub Buku SDG
Klub Buku SDG adalah sebuah sarana untuk mendorong anak-anak Indonesia terlibat dengan prinsip-prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Memimpin dengan Membaca
Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia menerbitkan Klub Buku SDG
untuk memberdayakan anak-anak Indonesia melalui cerita
Jakarta, 23 April 2020 – Dengan diliburkannya sekolah dan anak-anak terpaksa untuk tinggal di rumah dikarenakan wabah COVID-19, Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia merayakan Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia (23 April) tahun ini dengan meluncurkan Klub Buku SDG pertamanya dengan tujuan untuk mengajak anak-anak Indonesia belajar tentang pembangunan berkelanjutan.
Klub Buku SDG adalah sebuah sarana untuk mendorong anak-anak Indonesia terlibat dengan prinsip-prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) – 17 tujuan untuk menggapai masa depan yang lebih sejahtera dengan meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan, mengurangi ketidaksetaraan, serta mengatasi perubahan iklim serta degradasi lingkungan – melalui sastra dan cerita.
Inisiatif ini diluncurkan secara global pada tahun 2019 menggunakan daftar cerita yang dikurasi dari seluruh dunia untuk mendidik anak usia 6-12 tahun tentang SDGs. Klub Buku SDG Indonesia memanfaatkan inisiatif global ini untuk mengikutsertakan cerita dalam bahasa Indonesia karangan penulis lokal yang merefleksikan nilai-nilai SDGs dari sudut pandang masyarakat Indonesia.
“Membaca dan belajar sangat penting bagi pertumbuhan anak-anak,” ujar Deputi Sekretaris Jenderal PBB, Amina Mohamed, saat peluncuran inisiatif global tersebut. “Kita berharap Klub Buku SDG akan memupuk kecintaan untuk membaca dan berbagi pengetahuan dengan orang tua serta teman. Saya mengundang Anda untuk bergabung dengan PBB dalam bekerjasama mencapai SDGs bersama-sama, dimana saja dan dengan siapa saja.”
Klub Buku SDG Indonesia diselenggarakan oleh United Nations Information Centre Jakarta, bekerja sama dengan berbagai penyelenggara dari Indonesia dan internasional.
Jadilah bagian dari cerita ini – bergabunglah dengan kami dalam Klub Buku SDG Indonesia secara daring. Pengikut dapat mengirim gagasan dan foto mereka dalam media sosial menggunakan tagar #SDGBookClub. Silakan tandai/ikuti akun Instagram, Twitter, dan Facebook kami.
Kontak:
Francyne Harrigan, Direktur, United Nations Information Centre Jakarta
E: harriganf@un.org | M: +62 811-9722-345
Andri Suryo, Staf Informasi Nasional, United Nations Information Centre Jakarta
E: andri.suryo@un.org | M: +62-8118-4567-09
Sian Bullingham, Staf Penjangkauan Pendidikan, United Nations Information Centre Jakarta
E: jakarta3@unic.org | M: +62 813-8560-2868
Catatan untuk Editor
Mengenai Sustainable Development Goals
Tujuh belas Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) diadopsi oleh pemimpin-pemimpin dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Pembangunan Berkelanjutan PBB yang bersejarah pada September 2015. Meliputi berbagai sektor mulai dari kesehatan, hingga kesetaraan gender, dan pendidikan, tujuan-tujuan tersebut akan menggerakkan berbagai upaya di seluruh dunia untuk mengentaskan segala bentuk kemiskinan, melawan ketidaksetaraan, dan mengatasi perubahan iklim, sembari memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal.
Tentang Penyelenggara
United Nations Information Centre, Jakarta
Lebih dari 60 United Nations Information Centres (UNICs), membentuk jejaring global di lapangan Departemen Komunikasi Global PBB, untuk meningkatkan kesadaran global dan pemahaman mengenai karya-karya PBB.
The International Board on Books for Young People (IBBY)
IBBY adalah organisasi nirlaba yang mewakili jaringan internasional orang-orang dari seluruh dunia yang berkomitmen untuk memperkenalkan buku pada anak-anak. Saat ini, IBBY terdiri dari 79 Bagian Nasional diseluruh dunia. Seksi Nasional (INABBY) bekerja untuk menyediakan kesempatan membaca dan belajar di seluruh negeri, didirikan pada tahun 1990, bekerja bersama organisasi lokal Kelompok Pencinta Bacaan Anak (KPBA), yang didirikan pada tahun 1986. KPBA adalah organisasi nirlaba yang merintis dan mempromosikan bacaan anak di Indonesia, dan telah menerbitkan 50 buku anak-anak dengan berbagai aktivitas membaca.
Litara
Litara Foundation bercita-cita untuk meningkatkan standar kualitas sastra buku anak-anak Indonesia dengan menerbitkan berbagai buku bergambar untuk anak-anak dengan cerita dan ilustrasi berkualitas. Buku-buku Litara mempromosikan warisan budaya Indonesia kepada para pembaca muda di Indonesia dan luar negeri. Sejak didirikan pada tahun 2014, buku-buku mereka telah memenangkan berbagai penghargaan seperti juara utama dan tujuh juara runner up Samsung Kids Time Authors' Award pada tahun 2015 dan 2016.
Let’s Read
Let’s Read adalah sebuah perpustakaan digital yang merupakan sebuah inisiatif dari The Asia Foundation’s Books for Asia.
Di Indonesia, perpustakaannya memiliki lebih dari 600 buku dan tidak hanya dalam Bahasa Indonesia namun dalam Bahasa Jawa, Minang, Bali dan Sunda. Di semua jaringan 18 kantor Asia Foundation, semua buku-buku diciptakan dalam hubungan yang erat dengan komunitas lokal – dan saat ini Let’s Read menaungi perpustakaan digital yang terdiri dari buku-buku untuk anak-anak dalam bahasa lokal diperuntukan bagi para pembaca muda (anak-anak).
Seumpama
Seumpama adalah sebuah studio buku yang berbasis di Jakarta yang memproduksi, berbagi, dan menerbitkan buku. Kami bertujuan untuk mendorong kualitas interaksi dengan buku dan bacaan melalui narasi dan ilustrasi. Sebagai penerbit kecil, kami telah aktif memproduksi buku bergambar, sebuah genre yang kita kenal pertama kali sebagai pembaca, dan kami senang untuk membagikan lebih banyak ketertarikan membaca kepada lebih banyak anak muda, dan mengingatkan orang dewasa akan kepolosan dan berbagai kesempatan yang kita miliki ketika masih muda.
Pustakalana
Pustakalana Children’s Library adalah sebuah perpustakaan anak dan ruang terbuka yang telah berkarya sejak 1 Desember 2015 di Bandung, yang didasari semangat sukarela dan nirlaba. Komunitas ini mendukung perkembangan anak dengan menyediakan akses ke berbagai buku berkualitas, mainan edukatif, dan aktivitias kreatif agar mereka tumbuh sebagai individu yang cerdas, kritis, dan berpikiran terbuka serta dapat beradaptasi dengan perubahan yang sangat cepat di era globalisasi ini.