Saat ini kami menghormati lebih dari satu juta pria dan wanita yang telah bertugas sebagai penjaga perdamaian PBB dan lebih dari 3.900 orang yang kehilangan nyawa saat menjalankan tugas.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada 95.000 personel sipil, polisi, dan militer yang saat ini dikerahkan di seluruh dunia.
Mereka menghadapi salah satu tantangan terbesar yang pernah ada: melaksanakan mandat perdamaian dan keamanan sambil membantu negara-negara mengatasi pandemi COVID-19.
Tema peringatan tahun ini – Perempuan dalam Penjaga Perdamaian – menyoroti peran sentral mereka dalam operasi kami.
Perempuan sering kali memiliki akses yang lebih besar dalam komunitas yang kami layani, sehingga memungkinkan kami meningkatkan perlindungan warga sipil, memajukan hak asasi manusia, dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
Hal ini sangat penting saat ini, karena pasukan penjaga perdamaian perempuan berada di garis depan dalam mendukung respons terhadap COVID-19 dalam konteks yang sudah rentan – menggunakan radio lokal untuk menyebarkan pesan kesehatan masyarakat, memberikan pasokan yang diperlukan masyarakat untuk pencegahan, dan mendukung upaya pembangun perdamaian lokal. Namun, perempuan hanya mewakili 6 persen dari personel berseragam militer, polisi, kehakiman dan lembaga pemasyarakatan dalam misi lapangan.
Saat kita memperingati 20 tahun Resolusi Dewan Keamanan 1325 tentang Perempuan, Perdamaian dan Keamanan, kita harus berbuat lebih banyak untuk mencapai keterwakilan perempuan yang setara di semua bidang perdamaian dan keamanan.
Bersama-sama, mari kita terus memperjuangkan perdamaian, mengalahkan pandemi, dan membangun masa depan yang lebih baik.