“Bersama Kita Mengatakan Tidak”: PBB di Indonesia meningkatkan upayanya untuk mencegah eksploitasi dan penyerangan seksual di kalangan pekerja garis depan
23 Februari 2023
22 Februari 2023, Jakarta –
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia melalui Badan PBB untuk Migrasi (IOM), dan Program Pangan Dunia PBB (WFP) baru-baru ini meluncurkan “Bersama Kita Katakan Tidak” – sebuah inisiatif untuk mengarusutamakan upaya mencegah eksploitasi dan pelecehan seksual di kalangan garis depan. pekerja di Indonesia.
Pertama kali dikembangkan pada tahun 2022, inisiatif global ini dikembangkan oleh IOM, UNHCR, dan Translators Without Borders (TWB) untuk mengidentifikasi, merespons, dan melaporkan eksploitasi dan pelecehan seksual dengan lebih baik, serta menjadi sekutu strategis dalam pencegahannya dalam bentuk paket komunikasi/advokasi. Inisiatif ini menargetkan para pekerja garis depan yang memberikan bantuan kemanusiaan dan berinteraksi dengan penerima manfaat dan masyarakat setiap hari – seperti pengemudi, penjaga keamanan, enumerator, penerjemah, penyalur bantuan, dan penyedia layanan keuangan. Materi tersebut berupa materi cetak bergambar, pesan audio dan sumber daya multimedia yang telah tersedia dalam 22 bahasa, termasuk bahasa Indonesia, dan siap untuk didistribusikan kepada para pekerja garis depan, serta digunakan oleh badan-badan PBB dan mitra lainnya.
Berbicara pada peluncuran tersebut, Koordinator Residen PBB di Indonesia, Valerie Julliand, memuji inisiatif ini karena relevansinya dengan Jaringan Pencegahan Eksploitasi dan Pelecehan Seksual (PSEAH) secara keseluruhan dan rencana kerjanya untuk tahun 2023: “Sejalan dengan peluncuran hari ini, PSEAH Jaringan ini menerapkan rencana kerja tahunan yang kuat, serupa dengan kampanye ini, yang memprioritaskan penguatan koordinasi lebih lanjut, peningkatan kapasitas, pembentukan mekanisme pengaduan berbasis masyarakat antar-lembaga yang memprioritaskan pendekatan yang berpusat pada korban, dan peningkatan kesadaran lintas sektoral di kalangan PBB. personel, mitra pelaksana, dan komunitas luas yang kami layani.”
Tim PBB di Indonesia telah mengambil langkah nyata di tingkat negara untuk menjunjung tinggi komitmennya terhadap nol toleransi terhadap segala bentuk eksploitasi, pelecehan, dan pelecehan seksual. Pada tahun 2022, IOM menyelenggarakan pelatihan untuk pelatih dan pelatihan berjenjang untuk stafnya dan mitra pelaksana/vendor. Sesi peningkatan kesadaran juga dilakukan di akomodasi pengungsi yang dikelola IOM. Aasavri Rai, Program Officer IOM di Indonesia menyatakan IOM memiliki kebijakan yang tidak menoleransi eksploitasi dan pelecehan seksual dan peluncuran kampanye Bersama Kita Katakan Tidak merupakan bagian dari komitmen IOM Indonesia untuk melanjutkan upaya pencegahan dan respons melalui peningkatan kesadaran, peningkatan kapasitas , dan kolaborasi dengan mitra dan vendor kami.
Peluncuran ini didukung oleh Pemerintah Amerika Serikat di Indonesia termasuk @America. Konferensi ini mempertemukan para pekerja garis depan dan staf IOM yang menangani masalah pengungsi untuk membahas tantangan dan peluang pendekatan PSEAH di Indonesia. Sebuah talk show diadakan setelah presentasi singkat mengenai materi kampanye oleh IOM. Pembicara pada acara tersebut antara lain IOM, Acting Country Director WFP (Jennifer Rosenzweig), Resident Legal Advisor Kedutaan Besar AS di Jakarta (Kavitha J. Babu), dan perwakilan dari Masyarakat Indonesia untuk Penanggulangan Bencana (Indah Putri).
Dengan diluncurkannya kampanye ini, lembaga-lembaga tersebut kini akan mulai mengadopsi dan menerapkan sumber daya di organisasi mereka masing-masing dan melacak kemajuan kolektif antar lembaga menuju PSEAH di seluruh negeri.
***
Kontak:
IOM: Aasavri Rai, arai@iom.int
WFP: Patricia Norimarna, patricia.norimarna@wfp.org
Untuk informasi lebih lanjut mengenai PSEA, silakan menghubungi Aasavri Rai di IOM Indonesia arai@IOM.int.