Siaran Pers

Inisiatif carpooling baru untuk mewujudkan PBB yang lebih ramah lingkungan dan dapat diandalkan di Indonesia

23 Mei 2023

PBB di Indonesia hari ini bergabung dengan inisiatif carpooling melalui UN Mobility untuk mengurangi jejak karbon dan kontribusinya terhadap kemacetan di jalanan Jakarta. Langkah ini merupakan bagian dari upaya reformasi Sekretaris Jenderal PBB untuk menyelaraskan PBB dengan realitas saat ini. 

Indonesia merupakan salah satu negara pertama di Asia di mana PBB telah meluncurkan skema carpooling dalam situasi non-darurat di bawah program UN Mobility. Skema ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan menghindari biaya-biaya tertentu.

Inisiatif carpooling ini mempromosikan kelestarian lingkungan melalui peningkatan layanan ridesharing, yang dapat dipesan oleh para peserta melalui aplikasi mobile. Inisiatif ini menawarkan transportasi sesuai permintaan untuk staf PBB, mendorong penggunaan mobil bersama, dan dengan demikian meningkatkan efisiensi operasional.

"Reformasi PBB menuntut peningkatan efisiensi dalam operasi kami untuk menghemat uang bagi negara-negara anggota dan menyisakan lebih banyak dana untuk pekerjaan pembangunan yang substantif," ujar Valerie Julliand, Koordinator Residen PBB di Indonesia. "Selain itu, PBB ingin memberikan contoh yang tepat dalam hal pilihan transportasi yang lebih sadar: di mana dan kapan pun kami bisa, kami akan berbagi sumber daya."  

Perjalanan pertama di bawah inisiatif ini terjadi pada tanggal 23 Mei, ketika mobil dan pengemudi dari Pusat Informasi PBB (UNIC) membawa seorang pejabat United Nations Population Fund (UNFPA) dari kantor PBB di Jakarta Pusat menuju kantor badan PBB lainnya yang berlokasi di Setiabudi dan sebaliknya. Tujuh badan PBB berpartisipasi dalam proyek ini pada awalnya: Organisasi Buruh Internasional, Program Pembangunan PBB, Pusat Informasi PBB, Dana Kependudukan PBB, UNOPS, UN WOMEN, dan juga Kantor Koordinator Perwakilan. 

Pengalaman dari lokasi lain di mana PBB telah menerapkan skema semacam ini menunjukkan bahwa skema ini dapat menghasilkan penghematan biaya sekitar US$ 5.500 per tahun untuk setiap lembaga yang berpartisipasi.  Keuntungan efisiensi yang dicapai oleh inisiatif ini dari 700 lokasi global pada tahun 2022 adalah sebesar US$3,75 M.

 

Entitas PBB yang terlibat dalam kegiatan ini

UN
United Nations

Tujuan yang kami dukung lewat prakarsa ini