Agenda Bersama Kita - Ringkasan Kebijakan 6: Reformasi Arsitektur Keuangan Internasional
Dunia modern, dengan berbagai tantangannya mulai dari perubahan iklim hingga ketidaksetaraan sosial, membuat arsitektur keuangan internasional yang ditetapkan pada tahun 1945 menjadi tegang dan memperlihatkan kekurangan-kekurangannya yang mendalam. Hal ini merupakan tema utama dari ringkasan kebijakan baru yang berjudul "Ringkasan Kebijakan Agenda Bersama Kita 6: Reformasi Arsitektur Keuangan Internasional," yang diterbitkan sebagai bagian dari persiapan KTT Masa Depan yang akan datang pada tahun 2024. Ringkasan kebijakan ini dibuat berdasarkan laporan Sekretaris Jenderal sebelumnya, "Our Common Agenda," yang menanggapi seruan akan sistem tata kelola global yang lebih efektif untuk mengatasi tantangan-tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi semua.
Laporan ini mengkritik sistem keuangan internasional yang ada saat ini karena tidak sesuai dengan dunia abad ke-21. Laporan ini berargumen bahwa arsitektur yang dirancang pada era pascaperang untuk negara-negara industri, sama sekali tidak siap untuk menghadapi isu-isu penting yang kita hadapi saat ini, termasuk perubahan iklim yang tak kunjung berhenti, risiko sistemik, ketidaksetaraan yang mendalam, dan perubahan demografi, teknologi, dan lanskap geopolitik yang sangat cepat. Arsitektur yang sudah ketinggalan zaman ini telah gagal memobilisasi investasi jangka panjang dalam skala yang dibutuhkan untuk mengatasi krisis iklim dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk 8 miliar orang di dunia.
Risalah kebijakan ini menyerukan reformasi yang mendesak dan ambisius terhadap arsitektur keuangan dan perpajakan internasional, dengan fokus pada enam bidang: tata kelola ekonomi global; keringanan utang dan biaya pinjaman pemerintah; keuangan publik internasional; jaring pengaman keuangan global; kerangka kerja kebijakan dan peraturan untuk mengatasi short-termism di pasar modal; dan arsitektur perpajakan global untuk pembangunan yang adil dan berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk menjembatani kesenjangan antara negara maju dan negara berkembang serta mencegah fragmentasi lebih lanjut dari hubungan keuangan dan ekonomi internasional. Reformasi yang diusulkan bertujuan untuk menciptakan sistem yang secara proaktif mendukung perwujudan hak asasi manusia dan pencapaian transformasi yang berkelanjutan, inklusif, dan berkeadilan, yang dimulai dari tata kelola ekonomi global yang lebih representatif dan efektif. Anda dapat mengunduh versi bahasa Inggris dari "Our Common Agenda - Policy Brief 6: Reformasi Arsitektur Keuangan Internasional" melalui tombol di bawah artikel ini.