Pekan Literasi Media dan Informasi Global (24-31 Oktober)
Tema 2023: Literasi Media dan Informasi di Ruang Digital: Agenda Global Bersama
Dalam laporan Our Common Agenda dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, ada dua belas komitmen yang dibuat oleh para pemimpin dunia. Di antara komitmen-komitmen tersebut, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyoroti nilai-nilai kepercayaan dan solidaritas sebagai perekat kohesi sosial dan terobosan sosial untuk kebaikan bersama.
Namun, kenyataan pahitnya adalah bahwa faktor kepercayaan sedang terkikis. Mempertimbangkan Agenda Bersama Kita, kami menyerukan kepada komunitas global untuk tidak hanya menegaskan kembali dan meningkatkan komitmen terhadap Literasi Media dan Informasi (MIL) untuk semua, tetapi juga mengembangkan inisiatif baru dalam MIL untuk memelihara kepercayaan.
Pekan MIL Global 2023 berfokus pada ruang digital dan memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi jalur untuk memperkuat kerja sama multilateral dengan platform digital dan pemangku kepentingan lainnya. Acara ini menyoroti beberapa tindakan yang menjanjikan sehubungan dengan literasi media dan informasi pada tahun lalu dan bagaimana literasi media dan informasi membantu menumbuhkan kepercayaan dan melawan ketidakpercayaan.
Ditunda!
#GlobalMILWeek2023
Pekan Literasi Media dan Informasi Global (MIL) tahun ini seharusnya diadakan di Yordania.
Karena situasi di wilayah tersebut, Kerajaan Hashemite Yordania dan UNESCO telah memutuskan untuk menunda Konferensi Pekan MIL Global 2023, yang direncanakan pada tanggal 23-25 Oktober di Laut Mati, ke tanggal yang akan datang yang akan dikomunikasikan sesegera mungkin.
Latar Belakang
Literasi Media dan Informasi untuk Kepentingan Publik
Pada tahun 2021, Majelis Umum PBB memutuskan untuk memperingati Pekan Literasi Media dan Informasi (MIL), dengan alasan perlunya penyebaran informasi yang faktual, tepat waktu, tepat sasaran, jelas, dapat diakses, multibahasa, dan berbasis sains. Resolusi tersebut mengakui bahwa kesenjangan digital yang substansial dan ketidaksetaraan data yang ada di antara berbagai negara dan di dalam negara tersebut, dapat diatasi sebagian dengan meningkatkan kompetensi masyarakat untuk mencari, menerima, dan memberikan informasi di ranah digital.
Dalam ekosistem pesan dan makna yang kompleks dan terkadang bertentangan saat ini, sulit untuk membayangkan bahwa kebaikan publik akan maju, jika masyarakat tidak berdaya dalam menghadapi peluang dan ancaman. Setiap individu perlu dibekali dengan kompetensi literasi media dan informasi untuk memahami risiko yang ada, serta untuk berkontribusi dan mengambil manfaat dari peluang informasi dan komunikasi.
Pekan Literasi Media dan Informasi Global, yang diperingati setiap tahun, merupakan kesempatan penting bagi para pemangku kepentingan untuk meninjau dan merayakan kemajuan yang telah dicapai menuju "Literasi Media dan Informasi untuk Semua."
Apa itu Literasi Media dan Informasi?
Otak kita bergantung pada informasi untuk bekerja secara optimal. Kualitas informasi yang kita terima sangat menentukan persepsi, kepercayaan, dan sikap kita. Informasi tersebut bisa berasal dari orang lain, media, perpustakaan, arsip, museum, penerbit, atau penyedia informasi lainnya, termasuk yang ada di Internet.
Orang-orang di seluruh dunia menyaksikan peningkatan dramatis dalam akses informasi dan komunikasi. Sementara sebagian orang kelaparan akan informasi, sebagian lainnya dibanjiri dengan konten cetak, siaran, dan digital. Literasi Media dan Informasi (MIL) memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering kita tanyakan pada diri kita sendiri. Bagaimana kita dapat mengakses, mencari, menilai secara kritis, menggunakan, dan menyumbangkan konten dengan bijak, baik secara online maupun offline? Apa saja hak-hak kita secara online dan offline? Apa saja isu-isu etika seputar akses dan penggunaan informasi? Bagaimana kita dapat terlibat dengan media dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mempromosikan kesetaraan, dialog antarbudaya dan antaragama, perdamaian, kebebasan berekspresi, dan akses terhadap informasi?
Melalui sumber daya pengembangan kapasitas, seperti pengembangan kurikulum, pedoman dan artikulasi kebijakan, serta kerangka kerja penilaian, UNESCO mendukung pengembangan kompetensi MIL di kalangan masyarakat.
Bagian dari artikel ini telah dipublikasikan di situs Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui tautan ini: Pekan Literasi Media dan Informasi Global | Perserikatan Bangsa-Bangsa (https://www.un.org/en/observances/media-information-literacy-week)
Hackathon virtual ini merupakan kesempatan bagi kaum muda dan organisasi kepemudaan untuk berpartisipasi dalam menciptakan pembelajaran MIL yang inovatif dengan cara yang bermakna. Kami mengajak kaum muda di seluruh dunia untuk berpartisipasi dan merancang solusi inovatif untuk serangkaian tantangan sosial yang telah ditentukan, sehubungan dengan tema tahun ini. Tim yang menang dan hasil dari hackathon akan dipresentasikan pada saat Youth Agenda Forum.
Baca lebih lanjut: Hackathon Pemuda MIL Global | UNESCO
Media sosial adalah alat yang ampuh untuk membantu orang mengembangkan MIL yang lebih baik. MIL CLICKS adalah cara bagi orang-orang untuk memperoleh kompetensi MIL dalam penggunaan Internet dan media sosial sehari-hari dan untuk terlibat dalam pendidikan teman sebaya dalam suasana menjelajah, bermain, terhubung, berbagi, dan bersosialisasi.
Baca lebih lanjut: MIL CLICKS | UNESCO
Tonton
Apa yang dilakukan UNESCO untuk Mempromosikan Literasi Media dan Informasi?
Warga Negara yang Melek Media dan Informasi: Berpikir Kritis, Klik dengan Bijak!
Baca
Dokumen
- UN Resolution adopted by the General Assembly
- UNESCO General Conference Proclamation
- Seoul Declaration on Media and Information Literacy for Everyone and by Everyone
- Report on Countering Disinformation
- Report on Secretary General's Roadmap for digital cooperation
UNESCO dalam MIL
- Resources
- Publications
- Curriculum for Teachers
- Multimedia Teaching Resources Tool
- Massive Open Online Courses