Menerangi Integritas Memerangi Korupsi: Pesan Para Taruna AKPOL Pemenang Kompetisi Esai Internasional
19 Maret 2024
UNODC dan Akademi Kepolisian Indonesia Merayakan Dedikasi Taruna Terhadap Etika Kepolisian Melalui Lomba Esai
Semarang, Indonesia - Dalam upaya menanamkan nilai integritas pada generasi muda penegak hukum, UNODC bersinergi dengan Akademi Kepolisian Indonesia (Akpol) menggelar upaca penganugerahaan para juara kompetisi esai internasional yang berfokus pada integritas polisi. Acara yang diadakan pada 4 Maret 2024 ini bukan sekadar ajang apresiasi, melainkan manifestasi dari komitmen bersama untuk menciptakan kepolisian yang etis dan bertanggung jawab.
Di tengah haru dan bangga, empat taruna Akpol, Helena Fiorentina, Tesalonika, John Anderson Batara Aryasena, dan Theodore Gomgom Octofarrel, muncul sebagai perwakilan para pemenang kompetisi. Mereka berbagi kesan, pesan, dan harapan mereka tentang pentingnya integritas dalam penegakan hukum.
Helena Fiorentina: Suara Muda Melawan Korupsi
Sebagai taruna tingkat 4, Helena merasa terhormat dan bertanggung jawab menjadi bagian dari gerakan melawan korupsi. "Esai saya bertema korupsi sebagai musuh besar Indonesia. Saya ingin esai ini menjadi suara pemuda, mendorong generasi saya untuk berani berbicara dan bertindak melawan korupsi," ungkapnya. Keberhasilannya meraih juara pertama bukan hanya kemenangan pribadi, tetapi simbol potensi pemuda dalam membangun integritas bangsa.
Tesalonika: Mengokohkan Integritas Polri
Tesalonika, juga taruna tingkat 4, mengambil judul esai yang mengajak semua elemen masyarakat dan polisi bekerja sama membangun integritas. "Kerja sama antara masyarakat dan polisi penting untuk menciptakan budaya anti-korupsi," kata Tesalonika. Melalui esainya, ia ingin menunjukkan bahwa perubahan positif dimulai dari memperkuat dasar-dasar kepolisian, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat dengan integritas.
John Anderson Batara Aryasena: Sinergitas Masyarakat dan Polisi
John Anderson, taruna tingkat 2, terinspirasi oleh dinamika masyarakat dalam memandang korupsi. Esainya bertujuan menyoroti peran sinergitas antara masyarakat dan polisi dalam mencegah korupsi. "Korupsi bukan hanya masalah integritas aparat, tapi juga tentang kebutuhan masyarakat yang memungkinkannya. Kita perlu bersama-sama membangun kesadaran dan kerja sama untuk melawannya," terang John Anderson.
Theodore Gomgom Octofarrel: Aspirasi Pemuda dalam Melawan Korupsi
Gomgom, taruna tingkat 4, mengungkapkan rasa syukurnya bisa menyampaikan aspirasi melalui kompetisi ini. "Judul esai saya, 'Mengusir Bedebah dari Merah Putih', menunjukkan betapa korupsi telah merugikan negara kita. Saya berharap, melalui kompetisi ini, lebih banyak pemuda yang terinspirasi untuk berintegritas dan berjuang melawan korupsi," tutur Gomgom.
Kisah-kisah inspiratif dari Helena, Tesalonika, John Anderson, dan Gomgom menjadi bukti nyata bahwa pemuda Indonesia siap menjadi pionir perubahan. Upacara penghargaan yang dihadiri oleh para pemimpin UNODC dan Akpol ini menjadi momen penting dalam sejarah pendidikan kepolisian di Indonesia, menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai etika dan integritas bagi aparat penegak hukum masa depan.
Penerangan Jalan Menuju Integritas
"Perjalanan menuju integritas tidak selalu mudah, namun penghargaan ini adalah bukti bahwa setiap langkah kita berarti. Mari kita terus menjaga api integritas menyala dalam setiap tindakan, demi masa depan yang lebih baik," ucap Erik Van Der Veen, Kepala Kantor dan Penghubung UNODC untuk ASEAN.
Irjen Polisi Krisno H. Siregar, S.I.K., M.H., Gubernur Akpol, menutup dengan pesan harapan, "Terima kasih kepada UNODC dan semua yang terlibat dalam kompetisi ini. Mari kita terus membangun kekuatan karakter dan integritas di kalangan aparat penegak hukum, memastikan Indonesia maju dengan fondasi yang kuat dan beretika."
Sementara keempat taruna berprestasi ini menikmati penghargaan mereka, pesan mereka jelas: integritas bukan hanya kata-kata, melainkan tindakan nyata yang harus diusung bersama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Ini adalah awal dari perjalanan panjang dalam membangun kepercayaan publik dan menjunjung tinggi keadilan.