Selamat Siang,
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada OJKA dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atas dukungan mereka dalam meningkatkan pembayaran digital bagi petani sektor kelapa di Indonesia.
Saya juga ingin berterima kasih kepada UNCDF dan Better Than Cash Alliance yang telah menghasilkan basis bukti untuk meningkatkan pembayaran digital dengan fokus pada petani kelapa di Sulawesi.
Peluncuran laporan ini merupakan titik awal untuk membawa DT lebih jauh, lebih luas dan lebih dalam di seluruh negeri.
Saya baru mengenal negara ini, dan ini adalah minggu ketiga saya di Indonesia. Mengikuti seminar seperti ini merupakan kesempatan belajar yang besar bagi saya.
Saya ingin menggunakan kata penutup saya hari ini dengan membagikan tiga hal penting yang saya ambil:
Pertama, pembayaran digital sangat penting untuk mempercepat transformasi digital, inklusi keuangan, dan pertumbuhan inklusif di Indonesia dan khususnya di sektor pertanian dan rantai nilai kakao.
Kita tahu bahwa ekonomi digital saat ini menyumbang lebih dari 5% PDB di Indonesia. Solusi digital seperti ini bersifat transformatif karena merupakan penyeimbang yang hebat, menghasilkan pendapatan dan memperdalam peluang ekonomi bagi semua orang.
Membawa proses transformasi digital kepada para petani, yang merupakan salah satu segmen masyarakat terbesar dan paling rentan, merupakan sebuah terobosan baru.
Hal ini menyatukan platform digital, pemangku kepentingan keuangan, dan pelaku ekonomi, seperti petani kakao untuk mencari solusi atas tantangan yang ada.
Bagi PBB, hal ini merupakan prioritas sebagai upaya untuk memperluas jangkauan digitalisasi.
Kesimpulan kedua adalah mengenai peningkatan efisiensi yang diwujudkan melalui platform digital, dalam hal ini bagi petani kakao dan rantai nilai. Pembayaran digital akan membuka peluang bagi petani kelapa untuk meningkatkan penjualan, pembelian benih, pupuk, dan input lainnya dengan memanfaatkan platform digital.
Hal ini juga membawa petani ke dalam ruang keuangan formal dengan akses terhadap suku bunga terjangkau, yang dapat mereka manfaatkan untuk lebih menjamin penghidupan mereka.
Analisis menunjukkan bahwa digitalisasi menjangkau seluruh warga Indonesia di negara ini. Memperluas jaringan ini akan menghasilkan keuntungan besar, dengan menjangkau kelompok yang tidak memiliki rekening bank dan tidak memiliki asuransi yang secara khusus menyasar perempuan.
Kesimpulan ketiga bagi saya adalah kesadaran bahwa momentum transformasi digital adalah fenomena global. Inilah sebabnya mengapa Sekretaris Jenderal memprioritaskan Global Digital Compact pada KTT untuk Masa Depan pada bulan September.
Kesimpulannya, peningkatan pembayaran digital mencerminkan komitmen Pemerintah Indonesia dan kebijakannya yang inovatif dalam transformasi digital untuk tidak meninggalkan siapa pun. Membawa sektor swasta dan pasar keuangan untuk melembagakan mekanisme digital di bawah kepemimpinan pemerintah merupakan hal yang saling menguntungkan bagi kita semua.
Sistem PBB mendukung semua pemangku kepentingan termasuk petani kakao kecil dalam mendukung digitalisasi.
***
Unduh pidato pembukaannya, di sini.