Pernyataan Sekretaris Jenderal untuk Seruan Aksi: Respons Kemanusiaan yang Mendesak untuk Gaza
-----
SEKRETARIS JENDERAL
--
PERNYATAAN UNTUK SERUAN AKSI:
RESPON KEMANUSIAAN YANG MENDESAK UNTUK GAZA
Laut Mati, Yordania, 11 Juni 2024
Yang Mulia Raja Abdullah [ibn Al Hussein],
Yang Mulia Presiden [Abdel Fattah] el-Sisi,
Yang Mulia,
Para tamu yang terhormat,
Hadirin sekalian,
Terima kasih telah ikut serta dalam Seruan Aksi yang mendesak ini untuk memberikan bantuan penyelamatan nyawa kepada masyarakat Gaza yang sedang berada dalam situasi yang paling dramatis.
Sekarang sudah 8 bulan sejak serangan teror Hamas yang mengerikan pada tanggal 7 Oktober dan penculikan laki-laki, perempuan, dan anak-anak Israel ke Gaza.
Namun 8 bulan penderitaan tanpa henti bagi warga sipil Palestina di Gaza, kecepatan dan skala pembantaian dan pembunuhan di Gaza melampau apa pun selama saya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal.
Sedikitnya 1,7 juta orang - 75 persen dari populasi Gaza - telah mengungsi, bahkan beberapa kali lipat akibat serangan militer Israel.
Tidak ada tempat yang aman.
Kondisinya sangat menyedihkan.
Situasi kesehatan masyarakat berada di luar tingkat krisis.
Rumah sakit-rumah sakit di Gaza menjadi reruntuhan.
Persediaan medis dan bahan bakar langka atau bahkan tidak ada sama sekali.
Lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza tidak memiliki cukup air minum bersih dan menghadapi tingkat kelaparan yang parah.
Lebih dari 50.000 anak membutuhkan perawatan untuk malnutrisi akut.
Dan terlepas dari banyaknya kebutuhan, setidaknya setengah dari seluruh misi bantuan kemanusiaan ditolak, dihambat, atau dibatalkan karena alasan operasional atau keamanan.
Di atas semua itu, sejak serangan terhadap penyeberangan perbatasan Rafah satu bulan yang lalu, aliran bantuan kemanusiaan yang sangat penting bagi warga Gaza – yang sudah sangat tidak memadai – telah anjlok hingga dua pertiga.
Yang Mulia,
Dalam menghadapi bencana ini, dunia telah mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Mesir dan Yordania atas semua upaya mereka.
Yang Mulia, melalui Anda, izinkan saya untuk berterima kasih kepada rakyat Yordania atas bantuan yang diberikan - termasuk melalui konvoi bantuan, bantuan melalui udara, dan rumah sakit lapangan.
Kami semua menghargai komitmen pribadi Anda untuk menggerakkan komunitas internasional dan seruan Anda yang gigih untuk mekanisme koordinasi yang kuat untuk aliran bantuan yang cukup tanpa hambatan dan aman bagi rakyat Gaza. Saya mendesak masyarakat internasional untuk mendukung upaya Yordania dalam menjalankan peran penting dalam membantu rakyat Gaza dan menjadi pusat kemanusiaan regional.
Presiden el-Sisi, saya juga ingin memuji kepemimpinan kritis Anda dan pemerintah serta rakyat Mesir – tidak hanya dalam mendukung bantuan kemanusiaan kepada rakyat Gaza dalam banyak hal, tetapi juga untuk peran penting Anda dalam mencari cara untuk mengakhiri konflik yang tragis ini dan membangun fondasi bagi perdamaian yang berkelanjutan.
Dan, tentu saja, kami semua salut dengan para pejuang kemanusiaan yang berani di Gaza yang bekerja dalam kondisi yang sangat mengerikan untuk membendung penderitaan.
Rekan-rekan kemanusiaan kami di Palestina, khususnya, bekerja melawan rintangan yang sangat besar dan kondisi yang nyaris mustahil.
Bayangkan kehidupan dan keadaan mereka.
Datang ke tempat kerja saat rumah mereka hancur dan orang-orang yang mereka cintai terbunuh.
Menempatkan diri mereka dalam konvoi kemanusiaan, bahkan ketika mereka ditembaki.
Tanpa individu-individu pemberani ini, operasi bantuan di Gaza akan runtuh.
Dan UNRWA adalah tulang punggung respons kemanusiaan ini, dan telah menderita tak tertahankan bersama orang-orang yang didukungnya.
Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga dan kerabat dari 193 staf UNRWA yang telah terbunuh.
Harus ada pertanggungjawaban penuh atas setiap kematian ini.
Serangan terhadap personil dan lokasi PBB tidak dapat diterima.
Yang Mulia,
Kengerian ini harus dihentikan.
Ini adalah waktu yang tepat untuk gencatan senjata bersama dengan pembebasan sandera tanpa syarat.
Saya menyambut baik inisiatif perdamaian yang baru-baru ini diuraikan oleh Presiden Biden dan mendesak semua pihak untuk memanfaatkan kesempatan ini dan mencapai kesepakatan.
Dan saya menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati kewajiban mereka di bawah hukum kemanusiaan internasional.
Hal ini termasuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan baik ke dalam maupun di dalam Gaza, seperti yang telah mereka lakukan.
Semua rute yang tersedia ke Gaza harus beroperasi.
Dan jalur darat sangat penting.
Saya juga menyambut baik semua upaya terkoordinasi untuk mengoperasionalkan sepenuhnya mekanisme untuk memfasilitasi bantuan ke Gaza sebagaimana diamanatkan oleh Resolusi Dewan Keamanan 2720.
Pekerjaan Koordinator Senior Kemanusiaan dan Rekonstruksi untuk mempercepat dan memperluas peluncuran mekanisme ini tetap penting. Saya memuji pemerintah dan masyarakat di seluruh kawasan dan dunia yang telah mendukungnya.
Keamanan UNRWA dan mitra kemanusiaan kami sangat penting untuk memindahkan bantuan penyelamatan jiwa melewati perbatasan dan ke tempat yang dibutuhkan di dalam Gaza.
Pengiriman membutuhkan rute yang aman dan mekanisme dekonfliksi yang efektif untuk memastikan keamanannya.
Mereka membutuhkan akses tanpa hambatan untuk peralatan keamanan dan komunikasi, sepadan dengan risiko bekerja di zona perang.
Mereka membutuhkan upaya segera untuk membersihkan rute-rute di dalam Gaza, yang dipenuhi ranjau dan persenjataan yang belum meledak.
Warga sipil harus diizinkan untuk mencari tempat yang aman. Dan warga sipil serta infrastruktur yang mereka andalkan tidak boleh dimiliterisasi atau dijadikan target.
Yang Mulia,
Saya juga menyerukan agar dunia bersatu untuk melindungi UNRWA dalam menghadapi serangan yang keterlaluan dan tanpa henti.
Peran UNRWA akan tetap penting tidak hanya selama konflik, tetapi juga setelahnya.
Lebih dari satu juta anak-anak yang mengalami trauma di Gaza membutuhkan dukungan psikososial dan keamanan serta harapan yang biasanya diberikan oleh sekolah-sekolah mereka.
Sekitar 60 persen dari semua bangunan tempat tinggal dan setidaknya 80 persen fasilitas komersial telah rusak akibat pemboman Israel. Fasilitas kesehatan dan institusi pendidikan menjadi puing-puing.
Hanya UNRWA yang memiliki kapasitas, keahlian, dan jaringan yang dibutuhkan untuk mendukung rakyat Palestina dalam menghadapi tantangan besar di bidang kesehatan, pendidikan, dan banyak lagi.
Yang Mulia,
Pada akhirnya, solusi untuk krisis kemanusiaan di Gaza adalah solusi politik.
Satu-satunya jalan ke depan adalah melalui solusi politik yang membuka jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan, berdasarkan dua negara, Palestina dan Israel, yang hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan, berdasarkan garis-garis sebelum tahun 1967 dan resolusi-resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang relevan, perjanjian-perjanjian sebelumnya, dan hukum internasional, dengan Yerusalem sebagai ibu kota kedua negara.
Mari kita terus bekerja untuk mewujudkan hal tersebut - sebagaimana kita bekerja untuk menjawab panggilan hari ini untuk bertindak bagi warga Palestina di Gaza yang sangat membutuhkan bantuan.
Terima kasih.