Siaran Pers

Amerika Serikat dan Indonesia Soroti Komitmen Bersama untuk Memperkuat Kerja Sama Penegakan Hukum Perbatasan

31 Juli 2024

-----

Caption: Irjen Pol Agus Irianto Deputi Hukum & Kerjasama BNN, M. Rizki Baidillah Kepala Subdirektorat Kerjasama Internasional BC dan Direktur INL Indonesia Kenneth Zurcher.
Photo: © M. Aldi Rahman/UNIC

Pada tanggal 30 Juli, Kedutaan A.S., Pemerintah Republik Indonesia, dan the United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menegaskan kerjasama yang sedang berjalan untuk meningkatkan kerjasama penegakan hukum di perbatasan, yang melingkupi usaha-usaha untuk memerangi penyelundupan narkotika dan barang-barang terlarang lainnya. Di bawah programme Memperkuat Manajemen Perbatasan Terpadu untuk Melawan Arus Perdagangan Ilegal di Indonesia dengan tujuan untuk memperkuat kapasitas identifikasi/intersepsi dan mekanisme kerja sama di tingkat operasional antara Pos Lintas Batas Negara di Indonesia untuk menghentikan arus perdagangan ilegal, dengan memberikan dukungan teknis baik di tingkat kebijakan maupun operasional.

Acara ini merupakan salah satu seri dari program-program yang didanai oleh Kantor Penegakan Hukum dan Anti-Narkotika A.S. (INL), termasuk program selama dua tahun sebesar satu juta dollar melalui UNODC, yang bermitra dengan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN), Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJBC) dan Badan Nasional Penggelolaan Perbatasan (BNPP).

Dalam acara ini, INL mendonasikan TruNarc handled drug analyzer untuk membantu kegiatan operasi BNN dan DJBC di Kalimantan. Deputi Hukum dan Kerjasama, Inspektur Jendral Polisi Drs. Agus Irianto memberikan penghargaan kepada INL dan UNODC untuk kerjasama dalam pencegahan dan pemberantasan narkotika di Indonesia.

Caption: Erik van der Veen, Kepala Kantor UNODC Indonesia dalam Kata Sambutannya dalam Acara Serah Terima Alat Deteksi Narkoba.
Photo: © M. Aldi Rahman/UNIC

Kejahatan lintas negara di Asia Tenggara terus meningkat, dan dengan itu diperlukan kerjasama antara mitra internasional. Sementara jalur-jalur maritim terus menjadi metode utama untuk penyelundupan barang-barang terlarang, penyelundupan lintas batas masih terus menjadi isu di Indonesia dan seluruh dunia. Terbentang sejauh 3.000 kilometers, pengelolaan lintas batas darat di Indonesia memiliki tantangan geografis dan logistik yang menyebabkan pihak yang berwenang terus bekerja untuk mencegah penyelundupan.

Melalui UNODC, INL Indonesia men-sponsori proyek selama 24 bulan untuk meningkatkan kerjasama lintas institusi di Indonesia dan meningkatkan kapasitas garda depan untuk memerangi aktifitas-aktifitas terlarang. Melalui program ini, UNODC memfasilitasi kerjasama antara BNN, DJBC, dan BNPP dalam meningkatkan kapastitas memerangi kejahatan-kejahatan lintas batas.

TruNarc handheld narcotics analyzers merupakan alat deteksi narkotika yang membantu penegak hukum garda depan untuk mengidentifikasi lebih dari 530 bahan-bahan yang dikontrol penggunaannya, termasuk dalam melakukan pemindaian melalui plastik atau gelas untuk meminimalisir kontaminasi, mengurangi eksposur, dan menjaga barang bukti.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
1. Nabiel Hayaza - UNODC Programme Specialist (+6281119205890)
2. Moja Siti Nurkalam - INL Programme Specialist (+6285280711040)

GenericSW

Siska Widyawati

UNIC
National Information Officer

Entitas PBB yang terlibat dalam kegiatan ini

UNODC
Kantor PBB untuk urusan narkoba

Tujuan yang kami dukung lewat prakarsa ini