Kita berkumpul di sini hari ini untuk mempercepat ekonomi sirkular Indonesia untuk elektronik yang sejalan dengan SDGs.
Saya ingin berterima kasih kepada pemerintah yang telah memajukan konsultasi ini melalui kemitraan dengan ITU.
Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dalam keterlibatan digital dengan bekerja menuju standar global dalam digitalisasi dan mengembangkan infrastruktur digital untuk menjangkau mereka yang belum terjangkau.
Saya juga berterima kasih kepada Kedutaan Besar Inggris atas dukungannya terhadap acara hari ini dan komitmennya terhadap transformasi digital di Indonesia.
Penilaian pengelolaan limbah elektronik hari ini merupakan langkah terobosan untuk mengembangkan sistem Tanggung Jawab Produsen yang Diperluas (EPR) nasional.
Sistem ini akan memberikan dampak positif tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di seluruh ASEAN karena Indonesia merupakan salah satu negara pertama di kawasan ini yang mengedepankan isu penting ini.
Pengelolaan limbah elektronik dalam konteks EPR terkait erat dengan agenda ekonomi hijau Indonesia yang berwawasan lingkungan karena Indonesia merupakan penghasil limbah elektronik terbesar di kawasan ini dan terbesar keempat di Asia dengan hampir 2.000 juta kilogram limbah elektronik yang dihasilkan per tahun.
Ini termasuk fasilitas yang kita semua gunakan setiap hari mulai dari AC hingga komputer dan dari lemari es hingga smartphone.
Dengan mengembangkan kerangka kerja peraturan untuk pembuangan, pengumpulan, dan daur ulang, pemerintah, bekerja sama dengan PBB dan sektor swasta, akan merevolusi pengelolaan limbah elektronik.
EPR akan meningkatkan sirkularitas, mengurangi penggunaan sumber daya, dan mengurangi gas rumah kaca sejalan dengan NDC Indonesia.
Mengelola limbah elektronik di tingkat kota membutuhkan biaya yang besar dan kerangka kerja kebijakan baru akan mengalihkan tanggung jawab kepada produsen dan distributor barang elektronik untuk meningkatkan pengelolaan limbah elektronik dalam bentuk pengambilan, pembuangan, dan daur ulang.
Memanfaatkan EPR juga memungkinkan kita untuk mengurangi kerusakan lingkungan melalui peningkatan desain produk dan mendaur ulang bahan berharga dari limbah elektronik.
Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga kesehatan manusia karena beberapa bahan ini berbahaya bagi keduanya.
Yang terpenting, proses ini juga perlu melibatkan perubahan pola pikir baik di kalangan produsen maupun konsumen.
Sebagai pengguna barang elektronik, kita semua menghasilkan limbah tersebut secara pribadi dan dapat membuat perbedaan dengan membuangnya secara bertanggung jawab.
Konsultasi hari ini memberikan kita kesempatan yang sangat baik untuk berbagi wawasan tidak hanya tentang EPR tetapi juga meningkatkan kesadaran akan masalah penting ini.
Secara bersamaan, PBB, bekerja sama dengan pemerintah, akan meningkatkan basis bukti tentang limbah elektronik untuk memodelkan skala, komposisi, dan pembuangannya.
Kami masih jauh dari solusi konkret, tetapi hari ini kami mengambil langkah besar menuju solusi tersebut.
PBB juga siap untuk memfasilitasi transformasi digital Indonesia dengan memberikan bantuan teknis tingkat tinggi.
Sebagai bagian dari hal ini, ITU bermitra dengan pemerintah untuk memanfaatkan teknologi telekomunikasi untuk menghubungkan daerah-daerah yang belum terlayani di Indonesia, meningkatkan akses digital melalui inisiatif desa pintar dan pulau pintar, serta mengidentifikasi pembiayaan untuk menjangkau pengguna terakhir.
Dipimpin oleh ITU dan UNICEF melalui Giga, kemitraan ini juga berupaya menghubungkan setiap sekolah ke internet untuk meningkatkan hasil pembelajaran dan tidak meninggalkan siapa pun di belakang.
Pada saat yang sama, Girls in ICT Day berupaya untuk menginspirasi anak perempuan dan perempuan muda untuk mengejar studi dan karier di bidang TIK.
Mengajak kaum muda untuk terlibat dalam isu-isu limbah elektronik juga akan sangat penting karena kita perlu memanfaatkan kecanggihan teknologi mereka dan mendorong hasil transformatif yang berkelanjutan.
Saya menantikan wawasan Anda tentang hal ini dan isu-isu yang terkait dengan EPR selama diskusi hari ini.
Terima Kasih