Labschool's International Cultural Day (LICD) - Pidato Kepala Perwakilan, Gita Sabharwal
-----
Selamat Pagi
Merupakan sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat bergabung dengan Anda semua pagi ini!
Pertama-tama, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Ketua OSIS, Kepala Sekolah SMP, serta Ibu Wiewien atas undangannya ke Labschool Jakarta.
Ini adalah kunjungan pertama saya ke sekolah ini, dan saya tahu bahwa Labschool adalah tempat belajar yang luar biasa, tentu saja berkat Anda semua yang menjadikannya istimewa.
Sebagai seseorang yang baru di Indonesia, berdialog dengan generasi muda sangatlah penting.
Melalui kesempatan ini, saya bisa mendengar langsung pandangan Anda dan membawa pesan-pesan ini untuk memperkaya kerja PBB di Indonesia.
Anda adalah masa depan dunia.
Di tahun-tahun mendatang, Anda akan memainkan peran penting dalam menjadikan planet ini tempat yang lebih baik bagi kita semua.
Sesi interaktif
Pertanyaan pertama:
Ada lebih dari 23 badan PBB yang bekerja di Indonesia dengan sekitar 1.400 staf, sebagian besar adalah warga Indonesia.
Bisakah Anda menyebutkan salah satu badan PBB?
Apa yang dilakukan badan PBB tersebut?
Sekarang, saya akan memperkenalkan UNCT (Tim Negara PBB)
Pertanyaan kedua:
Kapan Indonesia bergabung dengan PBB? Pada 28 September 1950, Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB. Tepat 75 tahun yang lalu.
Untuk memperingatinya, pemerintah akan mengeluarkan seri perangko khusus.
Seperti yang Anda ketahui, PBB adalah organisasi antar-pemerintah yang didirikan pada tahun 1945—80 tahun lalu.
Saat ini, PBB memiliki 193 negara anggota yang bekerja sama dalam pengambilan keputusan melalui Sidang Umum PBB (UNGA), yang merupakan badan pembuat kebijakan utama.
Sidang ini berlangsung setiap tahun pada bulan September dan biasanya dihadiri oleh Kepala Negara atau Presiden masing-masing negara.
Pertanyaan ketiga:
Apakah ada yang pernah mendengar tentang SDGs?
Bisakah Anda menyebutkan salah satu SDGs? Dan apakah Anda tahu apa maknanya?
SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) menjadi landasan kerja PBB, baik di tingkat global maupun di masing-masing negara.
Ada 17 SDGs yang telah disepakati oleh semua negara anggota PBB sejak tahun 2015, dengan target pencapaian pada tahun 2030.
SDGs mencakup berbagai aspek pembangunan, mulai dari sosial, ekonomi, lingkungan, hingga perdamaian.
Jika Anda melihat layar, Anda akan menemukan 17 SDGs yang mencakup: Tanpa kemiskinan, Tanpa kelaparan, Kehidupan sehat dan sejahtera, Pendidikan Berkualitas, Kesetaraan gender, Air bersih dan sanitasi layak, Energi bersih dan terjangkau, Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, Industri, inovasi dan infrastuktur, Berkurangnya kesenjangan, Kota dan permukiman yang berkelanjutan, Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, Penanganan perubahan iklim, Ekosistem lautan, Ekosistem daratan, Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh, Kemitraan untuk menjapai tujuan.
This also defines UN’s work in Indonesia.
SDGs juga menjadi dasar kerja PBB di Indonesia, di mana kami bekerja sama dengan pemerintah, termasuk BAPPENAS, di mana Ibu Wiewien berperan dalam mendorong pencapaian tujuan ini.
Pertanyaan keempat:
Bagaimana Anda bisa berkontribusi terhadap SDGs?
Bisakah Anda memberikan contoh?
Sebagai anak muda, Anda bisa berkontribusi dalam berbagai cara—di rumah, di lingkungan sekitar, atau bersama teman-teman.
Anda dapat mencari cara inovatof untuk berkontribusi di berbagai isu berdasarkan ketertarikan Anda.
Misalnya, jika Anda pergi ke pantai dan mengumpulkan sampah plastik, Anda turut melindungi lautan.
Di rumah, memilah sampah dan mendukung daur ulang juga merupakan langkah kecil yang berarti dalam menjaga lingkungan.
Pekan lalu, saya bertemu seorang lulusan ITB yang sedang membantu pemasangan panel surya dan mengajarkan masyarakat cara mengoperasikannya. Sebagai seorang insinyur, ia menggunakan keahliannya untuk mendukung transisi energi bersih.
Pertanyaan kelima:
Siapa di antara Anda yang ingin bergabung dengan PBB? Mengapa?
Kami ingin lebih banyak anak muda bergabung dengan PBB!
Sekretaris Jenderal PBB berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi anak muda dalam organisasi ini.
Pada tahun 2023, PBB membentuk United Nations Youth Office yang berbasis di New York, dipimpin oleh Dr. Felipe Paullier dari Uruguay bersama tim muda untuk memastikan suara generasi muda didengar dalam kerja PBB.
Saya sendiri ingin melibatkan lebih banyak anak muda dalam peran penasihat saya sebagai Koordinator Residen PBB di Indonesia. For this I Oleh karena itu, saya akan segera membentuk dewan penasihat yang terdiri dari para young influencers untuk berdiskusi lebih lanjut.
Terima kasih banyak.
Saya sangat menikmati percakapan ini bersama Anda semua.
Saya juga ingin mengundang Anda untuk berkunjung ke kantor PBB di Jakarta.
Kami dengan senang hati akan menyambut Anda untuk berdiskusi lebih dalam tentang bagaimana Anda bisa berperan dalam mendukung SDGs.
Anda juga bisa mengikuti kerja kami melalui Instagram, X/Twitter, dan situs web resmi kami.
Saya berharap beberapa dari Anda suatu hari nanti akan memilih jalur karier di bidang pembangunan dan bergabung dengan PBB!
Mencapai SDGs akan membantu Indonesia menjadi lebih hijau, lebih sejahtera, dan lebih inklusif bagi semua penduduknya.
Anda bisa berkontribusi dalam mengurangi perubahan iklim, melindungi lingkungan, dan mengentaskan kemiskinan di seluruh Indonesia.
Pidato Oleh
