Ibu Teni Widuriyanti, Sekretaris Eksekutif, Bappenas
Pak Tri Tharyat, Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kemlu
Pak Tormarbulang Lumbantobing, CEO IndoAID
Tim Stapleton, Minister Counsellor DFAT
David McLachlan-Karr, Direktur Regional Asia-Pacific, UN Global Pulse AP
Perwakilan dari Bappenas, Kemlu, and Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Perencanaan Wilayah
Rekan-rekan PBB
Selamat Pagi.
Suatu kehormatan bagi saya untuk bergabung dalam diskusi ini guna mengeksplorasi bagaimana Global Pulse dapat semakin memanfaatkan inovasi, teknologi, dan strategic foresight untuk menciptakan solusi yang dapat diadaptasi di Indonesia dan kawasan ini.
Pertemuan steering committee ini juga menjadi platform bagi kita untuk membahas dan mengesahkan prioritas strategis, memperkuat inovasi data tingkat tinggi, serta meningkatkan kapasitas digital guna mendukung pembuatan kebijakan yang lebih efektif bagi negara-negara di Asia dan Pasifik.
Hal ini menjadi semakin krusial di tengah dinamika geopolitik yang penuh tantangan saat ini, yang turut menguji ketahanan PBB secara global dan menuntut pendekatan inovatif serta penentuan prioritas yang tepat.
Sebagai Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, saya memiliki kesempatan untuk memanfaatkan keahlian Global Pulse secara komprehensif.
Global Pulse menggunakan strategic foresight dan horizon scanning untuk menghasilkan wawasan penting, khususnya terkait masa depan UMKM serta faktor-faktor yang akan membentuk transformasi usaha berbasis sumber daya dan perubahan lanskap kerja, terutama di sektor ekonomi gig.
Hal ini sangat relevan mengingat UMKM memiliki peran krusial dalam transformasi ekonomi Indonesia untuk mendukung visi Presiden dalam mencapai pertumbuhan PDB tahunan sebesar 8%.
Lebih dari itu, 65% UMKM dimiliki dan dikelola oleh perempuan, yang menjadikannya elemen kunci dalam pemberdayaan perempuan dan pengurangan kesenjangan gender.
Dua inisiatif utama—sea level rise modelling dan alat penargetan untuk menentukan lokasi optimal dapur Makan Bergizi Gratis—menjadi contoh bagaimana solusi berbasis kebutuhan dapat mendukung pembuat kebijakan.
Saat ini, permintaan dari kementerian dan lembaga untuk analisis data terintegrasi semakin meningkat, termasuk pemanfaatan data observasi bumi, mobile positioning data, serta akal imitasi (AI) dalam merancang solusi inovatif untuk meningkatkan ketahanan.
Untuk menjawab kebutuhan ini, inisiatif global PBB ini perlu membangun kemitraan yang lebih erat, termasuk dengan pusat data besar (big data hub) yang ada di BPS, serta berinvestasi dalam pembangunan kapasitas untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang.
Global Pulse juga akan memanfaatkan masukan dari Kepala Perwakilan PBB di seluruh Asia dan Pasifik untuk menyusun strategi keterlibatan dengan pemerintah.
Hari ini, ada empat Kepala Perwakilan yang bergabung dalam diskusi ini untuk tujuan tersebut.
Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Bappenas yang telah menjadi tuan rumah, Kemlu atas kepemimpinannya yang berkelanjutan, IndoAid atas dukungannya dalam kerja sama Selatan-Selatan, dan DFAT atas visit strategisnya serta dukungan financial yang diberikan.
Bersama-sama, kontribusi Anda semua memungkinkan Global Pulse untuk mendukung transformasi UN 2.0 dan menghadirkan solusi inovatif dalam menghadapi dinamika perubahan global serta tantangan kemanusiaan dan ketahanan.
Terima kasih.