Siaran Pers

IOM Indonesia Mendukung Pemulangan Korban Perdagangan Orang di Sektor Online Scam

18 Maret 2025

---

A press conference with Indonesian ministers, military and police officials, and representatives from the United Nations (UN) and the International Organization for Migration (IOM) announcing the repatriation of 561 Indonesians trafficked in Myanmar scam centres, including 105 women. The backdrop features Indonesian flags and traditional woven textiles.
Caption: A press conference with Indonesian ministers, military and police officials, and representatives from the United Nations (UN) and the International Organization for Migration (IOM).
Photo: © IOM Indonesia/Jeffrey Labovitz

Jakarta, Indonesia — Perdagangan orang di Asia Tenggara semakin banyak terjadi di sektor online scam, khususnya di Myanmar, Kamboja, Laos, dan Filipina. Para korban dari berbagai negara seringkali tertipu oleh tawaran pekerjaan palsu dan kemudian dipaksa melakukan penipuan online dengan kondisi yang tidak manusiawi, diantaranya mereka dipaksa dengan kekerasan fisik, ancaman, dan isolasi yang parah.

Baru-baru ini, tindakan tegas terhadap operasi perdagangan orang di wilayah perbatasan Myanmar mengakibatkan lebih dari 7.000 orang dari berbagai negara membutuhkan bantuan segera, termasuk 554 warga negara Indonesia yang menjadi korban penipuan perekrutan. Tantangan muncul dalam proses identifikasi korban dalam jumlah besar, yang menegaskan perlunya koordinasi dukungan internasional.

Pemerintah Indonesia telah meluncurkan respons kemanusiaan bagi para korban asal Indonesia, yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri dengan dukungan Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Polri, TNI, serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Imigrasi dan Pemasyarakatan, dan didukung oleh International Organization for Migration. Hari ini, dua penerbangan membawa pulang 400 korban pertama, dengan satu penerbangan terakhir dijadwalkan pada 19 Maret yang akan membawa 154 korban lainnya.

Konferensi pers diadakan hari ini untuk menyambut dan menginformasikan kepulangan rombongan pertama warga negara Indonesia yang dipulangkan sebagai korban perdagangan orang. Menko Politik dan Keamanan Budy Gunawan menyatakan, "Selama bekerja di bawah sindikat online scam, korban asal Indonesia mengalami tekanan berat dan kekerasan fisik, termasuk pemukulan dan penyetruman. Mereka juga diancam dengan pengambilan organ tubuh jika gagal mencapai target yang diberikan oleh para penculik."

A virtual meeting screenshot showing a hybrid training session between the International Organization for Migration (IOM) and the Indonesian Embassy in Thailand. On the left side, a representative from the Indonesian Embassy in Bangkok is speaking into a microphone, while a female participant listens attentively. On the right side, an IOM representative, wearing a black hijab, joins the discussion remotely. The session is part of IOM's specialized training conducted in late February to enhance the capacity.
Caption: To enhance the protection of human trafficking victims, IOM provided specialized training for staff at the Indonesian Embassy in Thailand. This session, held in late February, aimed to strengthen their capacity to identify and assist victims, particularly those trapped in online scam operations.
Photo: © IOM Indonesia

Eny Rofiatul Ngazizah, Kepala Unit Penanggulangan Perdagangan Orang IOM menjelaskan, "IOM memberikan pelatihan khusus bagi staf Kedutaan Besar Indonesia di Thailand pada akhir Februari lalu, untuk meningkatkan kapasitas staff KBRI dalam mengidentifikasi dan membantu para korban perdagangan orang."

Selain itu, IOM mendukung tersedianya penampungan sementara bagi para korban yang kembali di Jakarta, bekerja sama erat dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Sosial untuk memberikan layanan perawatan dan bantuan tindak lanjut yang diperlukan guna mendukung reintegrasi para korban.

Entitas PBB yang terlibat dalam kegiatan ini

IOM
Organisasi untuk Migrasi
UNIC
Pusat Informasi PBB

Tujuan yang kami dukung lewat prakarsa ini