Sumber daya air dunia berada dalam ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saat ini, sekitar 2,2 miliar orang kekurangan air minum yang aman dan 4,2 miliar orang hidup tanpa akses terhadap sanitasi yang memadai. Kecuali kita bertindak dengan segera, dampak perubahan iklim diperkirakan akan memperburuk angka-angka tersebut. Pada tahun 2050, antara 3,5 dan 4,4 miliar orang akan hidup dengan terbatasnya akses terhadap air, dan lebih dari 1 miliar di antaranya tinggal di perkotaan.
Hari Air Sedunia tahun ini berfokus pada air dan perubahan iklim. Mengingat tahun 2020 merupakan tahun penentu keberhasilan aksi iklim, fokus ini merupakan waktu yang tepat. Air adalah media utama yang kita gunakan untuk merasakan dampak gangguan iklim, mulai dari peristiwa cuaca ekstrem, seperti kekeringan dan banjir, hingga pencairan gletser, intrusi air asin, dan kenaikan permukaan laut.
Pemanasan global dan penggunaan yang tidak berkelanjutan akan menciptakan persaingan sumber daya air yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang menyebabkan jutaan orang mengungsi. Hal ini akan berdampak negatif terhadap kesehatan dan produktivitas serta menjadi pengganda ancaman bagi ketidakstabilan dan konflik. Solusinya jelas. Kita harus segera meningkatkan investasi pada daerah aliran sungai yang sehat dan infrastruktur air, dengan peningkatan efisiensi penggunaan air yang dramatis. Kita harus mengantisipasi dan merespons risiko iklim di setiap tingkat pengelolaan air. Kita perlu segera meningkatkan upaya untuk memperkuat ketahanan dan adaptasi bagi masyarakat yang terkena dampak gangguan iklim. Dan yang terpenting, kita harus memanfaatkan tahun ini dan COP26 di Glasgow untuk membengkokkan kurva emisi dan menciptakan landasan yang kokoh bagi keberlanjutan air.
Pada Hari Air Sedunia, setiap orang mempunyai peran masing-masing. Saya menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan aksi iklim dan berinvestasi dalam langkah-langkah adaptasi yang kuat untuk keberlanjutan air. Dengan membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius, dunia akan berada dalam posisi yang lebih baik dalam mengelola dan mengatasi krisis air yang kita semua hadapi.