Agenda Bersama Kita - Ringkasan Kebijakan 5: Kompak Digital Global
Dalam upaya untuk mengatasi tantangan berat yang sedang dihadapi dunia saat ini, KTT Masa Depan yang akan diselenggarakan pada tahun 2024 berupaya memperkuat tata kelola global untuk generasi sekarang dan yang akan datang. Sekretaris Jenderal telah diminta untuk memberikan rekomendasi bagi KTT tersebut, yang berlandaskan pada prinsip-prinsip dan tujuan dari dokumen-dokumen internasional utama, seperti Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Mengambil dari laporannya "Our Common Agenda", sebuah tanggapan terhadap ulang tahun ke tujuh puluh lima Perserikatan Bangsa-Bangsa, ia menyajikan ringkasan kebijakan ini. Laporan ini membahas lebih dalam saran-saran yang pertama kali diusulkan dalam "Agenda Bersama Kita", dengan mempertimbangkan panduan yang diberikan oleh Negara-negara Anggota dan konsultasi selama satu tahun dengan berbagai pemangku kepentingan.
Inti dari ringkasan ini adalah untuk mengusulkan pembentukan Global Digital Compact, sebuah cetak biru komprehensif yang dirancang untuk mempromosikan masa depan digital yang terbuka, bebas, aman, dan berpusat pada manusia. Masa depan ini, yang berakar pada hak asasi manusia universal, berupaya untuk memungkinkan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG). Laporan singkat ini menyoroti perlunya kerja sama digital yang mendesak antara berbagai pemangku kepentingan, dan menjelaskan bagaimana Global Digital Compact dapat memenuhi komitmen untuk membentuk visi bersama dalam kerja sama digital seperti yang dideklarasikan dalam peringatan ulang tahun ke-75 PBB. Kerangka kerja seperti ini sangat penting bagi aksi berbagai pemangku kepentingan yang diperlukan untuk menjembatani kesenjangan digital, data, dan inovasi, serta membangun tata kelola yang diperlukan untuk masa depan digital yang berkelanjutan.
Namun, dunia digital saat ini adalah dunia yang penuh dengan kesenjangan dan ketidaksetaraan, sebuah tren yang semakin mencolok dari tahun ke tahun. Mulai dari aksesibilitas dan keterjangkauan hingga keterampilan digital dan pengumpulan data, banyak populasi yang tertinggal dalam revolusi digital. Teknologi digital telah berkembang secara dramatis dan kini menjadi pendorong utama kekayaan dan kekuatan ekonomi, yang semakin terkonsentrasi di beberapa negara bagian dan platform tertentu. Investasi besar-besaran di bidang teknologi tidak menghasilkan kemakmuran bersama, dan justru memperburuk kesenjangan global. Kesenjangan ini diperparah oleh kesenjangan tata kelola yang sangat besar, di mana teknologi baru tidak memiliki regulasi dasar dan lembaga-lembaga publik berjuang untuk merespons secara efektif. Kebutuhan akan Global Digital Compact menjadi semakin mendesak dengan adanya tantangan-tantangan ini. Anda dapat mengunduh versi bahasa Inggris dari "Our Common Agenda - Policy Brief 5: A Global Digital Compact - a Open, Free and Secure Digital Future for All" melalui tombol di bawah artikel ini.