Latest
Cerita
21 Februari 2025
Merayakan suara-suara di PBB di Indonesia
Pelajari Lebih Lanjut
Pidato
18 Februari 2025
Peluncuran Laporan Kemajuan SDG di Asia dan Pasifik 2025 - Pidato Kepala Perwakilan PBB, Gita Sabharwal
Pelajari Lebih Lanjut
Cerita
17 Februari 2025
Tingkatkan keselamatan jalan raya untuk manusia, planet, dan kemakmuran
Pelajari Lebih Lanjut
Latest
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
Indonesia kian tumbuh dengan kecepatan yang lebih cepat dari waktu mana pun dalam sejarahnya. Dengan mengingat Agenda 2030, negara ini bergerak menuju ekonomi rendah karbon yang bernilai lebih tinggi, terintegrasi secara global. PBB bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, organisasi masyarakat sipil, lembaga akademis, dan entitas sektor swasta untuk mencapai TPB secara efektif melalui pendekatan terpadu.
PBB juga akan memperkuat kemitraannya dengan otoritas dan masyarakat regional dan kabupaten untuk memberikan hasil pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu, PBB akan memperluas kerjasamanya dengan memasukkan asosiasi industri, think tank, pengelola data dan lembaga berbasis sains dan teknologi yang menawarkan prospek inovasi untuk solusi pembangunan terintegrasi, yang sangat penting untuk pencapaian TPB.
PBB berkomitmen untuk bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam membangun bangsa yang sejahtera, demokratis, dan adil, di mana pembangunan bisa bermanfaat bagi semua orang, dan di mana hak-hak generasi mendatang dilindungi. Sesuai dengan janji TPB untuk “tidak meninggalkan siapa pun”, pendekatan PBB menggabungkan fokus yang kuat pada yang termiskin dari yang miskin, memerangi diskriminasi dan meningkatnya ketidaksetaraan dan mengatasi akar penyebabnya. “Tidak meninggalkan siapa pun” berarti memprioritaskan martabat orang dan menempatkan kemajuan komunitas yang paling terpinggirkan dan rentan terlebih dahulu.
Janji sentral dan transformatif ini menjadi lebih penting dari sebelumnya untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19 dan bekerja menuju pemulihan yang berkelanjutan, tangguh, dan inklusif.
Publikasi
07 Oktober 2024
Laporan Tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia 2023
Dengan semakin dekatnya tenggat waktu pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030, kolaborasi yang lebih intensif antara Pemerintah Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi kunci untuk mempercepat pencapaian SDGs. Laporan ini menyoroti upaya kolektif pemerintah dan PBB tidak hanya untuk memenuhi target SDG, tetapi juga untuk mengeksplorasi solusi inovatif dalam hal pembiayaan, pengumpulan data, dan integrasi teknologi canggih untuk memantau kemajuan.Laporan ini merangkum kemitraan dinamis antara Indonesia dan PBB, dengan menekankan pencapaian-pencapaian utama di bawah Kerangka Kerja Sama Pembangunan Berkelanjutan PBB (United Nations Sustainable Development Cooperation Framework/UNSDCF). Mulai dari memajukan pembangunan manusia yang inklusif hingga mempromosikan inisiatif dan inovasi ramah lingkungan, kerja sama kami selaras dengan prioritas pembangunan nasional Indonesia. Untuk melihat secara menyeluruh inisiatif PBB dan kemajuan Indonesia dalam mencapai SDGs, silakan unduh laporan lengkapnya di bawah ini., filtered_html
1 of 4

Publikasi
07 Juni 2023
Lembar Fakta Program Kesehatan Seksual dan Reproduksi yang Lebih Baik untuk Semua di Indonesia (BERANI)
Pemerintah Indonesia, UNFPA, dan UNICEF telah bekerja sama melalui Program Kesehatan dan Hak Seksual dan Reproduksi yang Lebih Baik untuk Semua di Indonesia (BERANI) dari tahun 2018 hingga 2023. Upaya bersama ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan hak-hak seksual dan reproduksi bagi perempuan dan anak muda di seluruh Indonesia.
Di bawah Program BERANI, beberapa bidang utama telah difokuskan, termasuk meningkatkan pendidikan dan regulasi kebidanan, memperkuat kemitraan untuk meningkatkan keluarga berencana, menyediakan layanan dan informasi kesehatan seksual dan reproduksi yang ramah anak muda, memperkuat respons sektor kesehatan terhadap kekerasan berbasis gender, serta penjangkauan dan pemberdayaan masyarakat.
Selama program berlangsung, banyak pencapaian yang signifikan telah dilakukan. Lebih dari 20 kebijakan, strategi advokasi, dan peta jalan telah dikembangkan untuk mempromosikan kesehatan dan hak-hak seksual dan reproduksi. Pusat-pusat pendidikan kebidanan telah menerapkan standar berkualitas tinggi, yang mengarah pada peningkatan tingkat kelulusan dalam ujian kompetensi nasional. Klinik-klinik swasta telah diperkuat untuk menyediakan layanan berkualitas yang ramah bagi kaum muda, dan pusat-pusat kesehatan masyarakat telah diperkuat untuk merespons secara efektif kekerasan berbasis gender.
Selain itu, sejumlah besar anak muda telah menerima manfaat dari program ini. Ribuan remaja telah menerima pendidikan seksualitas yang komprehensif dan informasi tentang manajemen kebersihan menstruasi. Para pembuat konten digital telah dilatih untuk mengembangkan konten terkait kesehatan seksual dan reproduksi, yang menjangkau lebih dari 600.000 remaja.
Program BERANI menekankan komitmen untuk tidak meninggalkan siapa pun, memastikan bahwa semua orang, terlepas dari latar belakang mereka, memiliki akses terhadap layanan dan informasi kesehatan seksual dan reproduksi yang komprehensif. Lembar fakta BERANI dapat diunduh melalui tombol di bawah artikel ini.
#BERANI #KesehatanReproduksi #KesetaraanGender
, filtered_html
1 of 4

Cerita
29 Mei 2023
Barista di balik jeruji besi: Dari penahanan hingga penyajian latte
Susu yang berbusa dengan sempurna. Kupu-kupu yang anggun melingkari bagian atasnya. Sentuhan manis dan pahit menyentuh langit-langit mulut dengan lembut. Sebuah cappuccino yang sempurna? Lebih dari itu. Cangkir ini diracik dan disajikan oleh Denny, seorang narapidana di Tangerang, kota di sebelah barat Jakarta, yang mengikuti program pelatihan yang didukung oleh PBB untuk membantu para narapidana agar dapat berintegrasi kembali dengan masyarakat setelah menjalani hukuman.
"Saya ingin memanfaatkan waktu sebaik mungkin, bahkan di dalam penjara, dan pelatihan ini akan membantu saya mendapatkan pekerjaan nantinya," kata Denny, 31, yang tinggal memiliki sisa waktu sekitar dua tahun lagi dari total masa hukumannya selama lima tahun. "Tentu saja, saya sudah tahu cara membuat kopi sebelumnya. Tapi di sini saya belajar tentang rasa, bau, dan aroma yang berbeda, juga tentang sisi artistik dari pembuatan kopi."
Denny adalah salah satu dari 200 narapidana di Lapas Kelas IIA Tangerang dan salah satu dari lebih dari 35.000 narapidana di seluruh Indonesia yang terlibat dalam pelatihan kejuruan, mulai dari percetakan ramah lingkungan pada tekstil hingga beternak. Sambil belajar menjadi barista di balik jeruji besi, Ia mengatakan bahwa Ia berharap untuk mendapatkan pekerjaan di sebuah kafe setelah bebas nanti.
Salis Farida Fitriani, yang mengepalai Lapas, mengatakan bahwa program ini bertujuan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi narapidana, namun pelatihan keterampilan saja tidak cukup bagi para narapidana untuk bisa sukses di dunia luar.
Untuk menghadapi masyarakat yang sering meberi stigma kepada mereka seumur hidup, katanya, penjara menawarkan pelatihan pengembangan kepribadian, konseling, dan pengajaran agama.
"Tujuan kami adalah untuk memberikan kegiatan dan pelatihan yang positif bagi para narapidana," katanya. "Program ini mencakup pengembangan kepribadian serta pelatihan kejuruan untuk membantu mata pencaharian mereka di masa depan."
Mematahkan stigma 'mantan narapidana'
Memulai bisnis merupakan hal yang sulit setelah menjalani hukuman di penjara, kata Haswin, mantan narapidana kasus narkoba berusia 32 tahun. Keluar dari Lapas Tangerang pada Januari 2022, Ia kini mengoperasikan kedai kopinya sendiri, memadukan gaya kopi modern dan tradisional dengan mocktail dan makanan ringan.
"Hidup saya jauh lebih baik sekarang," kata Haswin, menambahkan bahwa pekerjaan sebelumnya sebagai bartender merupakan faktor utama dalam keterlibatannya dalam pelanggaran terkait narkoba yang berujung pada penangkapannya pada tahun 2018.
"Saya lebih puas dengan kehidupan dan bangga dengan kreativitas saya," jelasnya. "Saya tidak pernah menyangka bahwa saya bisa menemukan karier di luar dunia hiburan malam."
Kini, pekerjaannya bukan hanya sekadar "sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup", tetapi juga sebuah kesempatan baru.
"Saya ingin mematahkan stigma 'mantan narapidana' dengan menunjukkan bahwa mantan pelaku kejahatan juga bisa mandiri dan kreatif," katanya.
Dari program olahraga hingga universitas
Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang memberikan kesempatan kepada para narapidana untuk melakukan hal tersebut. Para narapidana juga dapat berkompetisi dalam olahraga profesional di Tangerang, sebuah penjara yang unik di Indonesia karena juga menawarkan program pendidikan universitas. Program percontohan yang saat ini melayani 200 narapidana ini siap untuk diluncurkan di seluruh Indonesia, tergantung pada pendanaan, kata Fitriani.
Asep, seorang mahasiswa tahun ketiga studi Islam di Universitas Islam Syekh Yusuf, mengatakan bahwa dia, seperti banyak orang dalam program ini, tidak mampu kuliah di universitas dalam kehidupannya sebelum dipenjara.
"Saya selalu ingin belajar, tetapi keadaan ekonomi saya tidak memungkinkan untuk belajar," katanya.
Mengikuti kurikulum yang sama dengan yang ditawarkan universitas kepada mahasiswa regulernya, Asep dan teman-teman sekolahnya menghadiri kelas tiga kali seminggu selama enam jam setiap hari. Setelah lulus dan sebelum masa hukumannya berakhir, Asep mengatakan bahwa ia berharap dapat membantu rekan-rekannya sesama narapidana dengan memberikan bimbingan agama.
"Saya bisa belajar banyak tentang dunia dan kehidupan di luar sana," katanya. "Ini membantu saya untuk menghadapi masa hukuman saya yang panjang. Ini juga diharapkan akan membantu yang lain juga."
Disesuaikan dengan kebutuhan narapidana
Didukung oleh Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), program pelatihan ini dirancang dengan bantuan seperangkat alat penilaian yang menyediakan pendekatan berbasis bukti yang disesuaikan dengan kebutuhan individu narapidana.
Petugas pemasyarakatan menggunakan alat ini untuk mengevaluasi dan untuk lebih memahami narapidana, termasuk tingkat risiko keamanan yang mungkin mereka hadapi, kecocokan mereka dengan program, dan kemungkinan akan respons mereka terhadap pendidikan.
Dalam inisiatif rehabilitasi tahanan UNODC, yang berfokus pada pendidikan, pelatihan kejuruan, dan pekerjaan selama masa penahanan, sasarannya adalah untuk berkontribusi pada kemampuan kerja para tahanan setelah dibebaskan, sehingga mengurangi kemungkinan residivisme.
Dengan pemikiran ini, UNODC bermitra dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Indonesia untuk membuat matriks penilaian yang membantu petugas pemasyarakatan dalam membangun profil psikologis dan keamanan narapidana dan memungkinkan staf untuk melacak perkembangan mereka, ujar Rabby Pramudatama, seorang manajer program di kantor UNODC di Jakarta.
"Kami perlu memastikan, misalnya, bahwa kami mendapatkan narapidana yang tidak mungkin mengganggu kelas dan akan bekerja sama dengan guru dan sesama siswa," katanya.
Kesempatan kedua
UNODC juga berkolaborasi dan mendukung organisasi non-pemerintah seperti Second Chance, yang membantu para narapidana untuk berintegrasi kembali ke dalam masyarakat setelah mereka keluar dari fasilitas tersebut.
Pada suatu pagi yang tenang, beberapa narapidana sedang membaca ayat-ayat Al-Quran, sementara yang lain berkumpul untuk menonton dua kickboxer yang sedang berlatih. Saat hujan mulai turun, mereka berbicara tentang sinar matahari yang cepat atau lambat pasti akan muncul.
Bagi Denny, ia mengatakan bahwa sinar matahari akan datang di hari ketika Ia juga bisa keluar dan mencari pekerjaan.
"Dorongan utama saya saat ini adalah untuk menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya," ujarnya, seraya menambahkan bahwa hingga hari itu tiba, ia akan fokus pada kegiatan keagamaan dan meracik cappuccino yang sempurna di kelas barista.
Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana UNODC membantu mereformasi penjara di seluruh dunia di sini.
Artikel ini awalnya diterbitkan oleh UN News dalam tautan berikut: https://news.un.org/en/story/2023/06/1137212
, filtered_html
1 of 4

Publikasi
30 Mei 2023
Newsletter PBB di Indonesia 2023 Volume 1
Dengan bangga kami mempersembahkan edisi pertama Buletin PBB di Indonesia untuk tahun 2023. Buletin ini memberikan gambaran umum tentang pekerjaan penting yang dilakukan oleh PBB di Indonesia dari bulan Januari hingga April, yang menyoroti komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan dan inklusivitas.
Dalam edisi ini, fokus kami adalah pada SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan membina kolaborasi dan kemitraan yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, kami bertujuan untuk mempercepat kemajuan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.
Melalui buletin ini, kami berusaha untuk mendekatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan masyarakat yang kami layani, memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam upaya kami untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Edisi kali ini menampilkan kisah-kisah inspiratif dari berbagai badan PBB di Indonesia, yang menampilkan inisiatif dan upaya mereka yang luar biasa dalam mempromosikan inklusivitas dan memajukan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Salah satu proyek unggulan dalam edisi ini menyoroti program pelatihan kejuruan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tangerang. Dengan dukungan dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), program ini membekali para narapidana dengan keterampilan yang penting untuk memfasilitasi reintegrasi mereka ke dalam masyarakat setelah menyelesaikan masa hukuman. Program ini menunjukkan komitmen kami untuk memberdayakan individu dan berkontribusi pada perubahan sosial yang positif.
Saat kita menavigasi era pasca pandemi, sangat penting bagi kita untuk mengganti waktu yang hilang dan mempercepat upaya kita untuk mencapai SDGs. Dengan memperkuat dampak kolektif kita dan menempa jalur baru, kita dapat menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan inklusif untuk generasi sekarang dan masa depan.
Anda dapat mengakses buletin yang dapat diunduh dalam bahasa Inggris dan Indonesia di bawah halaman ini.
Bersama-sama, mari kita membuat perbedaan yang langgeng dan bekerja menuju dunia di mana semua orang dapat berkembang.
, filtered_html
1 of 4

Cerita
21 Februari 2025
Merayakan suara-suara di PBB di Indonesia
Apa bahasa pertama yang Anda gunakan sedari kecil? Bahasa yang terasa seperti rumah, bahasa yang Anda gunakan untuk mengekspresikan pikiran terdalam Anda?Di PBB di Indonesia, tim kami berasal dari seluruh penjuru Indonesia dan dunia, masing-masing membawa bahasa yang membentuk mereka.Pada Hari Bahasa Ibu Internasional ini, kami merayakan keindahan keragaman bahasa dan kekuatan bahasa dalam menghubungkan orang-orang. Lebih dari sekadar kata-kata, bahasa adalah identitas, warisan, dan jembatan menuju pemahaman.Untuk memperingati hari istimewa ini, kami meminta rekan-rekan kami untuk berbicara dalam 36 bahasa ibu yang berbeda. Dari bahasa Aceh hingga bahasa Arab, bahasa Jawa hingga bahasa Jepang, dan masih banyak lagi, video ini merupakan perayaan atas siapa kami dan berbagai budaya yang kami wakili.Tonton video ini dan nikmati simfoni bahasa yang diucapkan oleh tim kami! Karena di PBB, keberagaman bukan hanya sesuatu yang kami bicarakan-ini adalah sesuatu yang kami jalani, setiap hari. , filtered_html
1 of 5

Cerita
17 Februari 2025
Tingkatkan keselamatan jalan raya untuk manusia, planet, dan kemakmuran
Jika Anda harus menebak penyebab utama kematian anak-anak dan anak muda di seluruh dunia, apa yang akan Anda katakan?Malaria? Pneumonia? Bunuh diri? Semua itu memang menjadi ancaman, tetapi bukan yang utama. Jawabannya adalah kecelakaan di jalan raya.Selama lebih dari 120 tahun, kendaraan bermotor telah menjadi bagian dari kehidupan kita, dan kita tahu cara mencegah kecelakaan di jalan. Namun, kecelakaan lalu lintas masih merenggut lebih dari dua nyawa setiap menitnya, hampir 1,2 juta nyawa setiap tahun.Jika kematian ini disebabkan oleh virus, dunia pasti akan menganggapnya sebagai pandemi dan bergegas mengembangkan vaksin untuk mencegahnya.Namun, upaya untuk mengurangi kematian di jalan telah lama diabaikan, disalahpahami, dan masih kurang didanai.Manusia akan selalu melakukan kesalahan di jalan, tetapi kita memiliki solusi yang terbukti untuk memastikan sistem transportasi kita dapat mengakomodasi kesalahan tersebut dengan cara yang secara signifikan mengurangi risiko kematian.Sebagai bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan Dekade Aksi PBB untuk Keselamatan Jalan 2021-2030, dunia telah menetapkan target ambisius untuk mengurangi separuh jumlah kematian di jalan raya pada tahun 2030.Hanya sepuluh negara—termasuk beberapa negara berpenghasilan rendah dan menengah yang paling terdampak—yang berhasil menurunkan angka kematian di jalan lebih dari 50% dalam satu dekade, dan lebih dari 30 negara lainnya hampir mencapai target ini. Hal ini menunjukkan bahwa target tersebut dapat dicapai, tetapi masih jauh dari cukup. Kita membutuhkan tindakan yang lebih mendesak.Kunci untuk mencapai target ini adalah keputusan untuk merancang dan membangun sistem transportasi yang berorientasi pada manusia—bukan hanya pada kendaraan bermotor—dan menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama dalam setiap keputusan dan tindakan.Hal ini sangat penting bagi pengguna jalan yang paling rentan, seperti pejalan kaki, pesepeda, dan pengendara sepeda motor, yang sering kali tidak memiliki perlindungan yang memadai.Meningkatkan keselamatan jalan bukan hanya penting, tetapi juga kunci bagi pembangunan berkelanjutan secara keseluruhan.Dunia saat ini mengalami gelombang motorisasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Lebih dari satu miliar kendaraan berada di jalan, dan ini tidak berkelanjutan. Kita harus fokus pada mobilitas manusia, bukan hanya kendaraan bermotor dan truk.Transportasi menyumbang seperempat dari total emisi karbon global dan menjadi penyebab utama kemacetan di kota-kota kita. Namun, ketika mobilitas dibuat lebih aman dan mudah diakses, masyarakat akan lebih memilih opsi yang lebih ramah lingkungan seperti transportasi publik, berjalan kaki, dan bersepeda.Merancang kota dengan sistem transportasi berkelanjutan—dengan jalur sepeda, zona pejalan kaki, dan transportasi publik yang mudah diakses—juga memperkuat komunitas dengan menciptakan ruang yang lebih aman dan layak huni, serta meningkatkan akses terhadap perumahan yang layak dan layanan dasar bagi semua orang.Jalan yang aman mendorong pertumbuhan ekonomi. Kematian akibat kecelakaan lalu lintas dapat menghabiskan 3 hingga 5% dari PDB suatu negara. Dengan memastikan lebih banyak orang dapat bepergian dengan aman ke tempat kerja, sekolah, dan layanan penting lainnya, kita dapat mempercepat pembangunan.Transportasi yang aman, mudah diakses, dan terjangkau juga membantu mengatasi hambatan terhadap kesempatan kerja dan pendidikan, terutama bagi kelompok masyarakat yang kurang beruntung. Ini memastikan bahwa setiap individu memiliki peluang untuk mencapai potensi terbaiknya.Hal yang sama berlaku untuk kesetaraan gender. Di beberapa negara, hingga 80% perempuan mengalami pelecehan di transportasi umum. Oleh karena itu, kita harus memastikan transportasi yang aman bagi perempuan dan anak perempuan.Keselamatan jalan adalah tanggung jawab kita semua, dan keberhasilannya memerlukan keterlibatan berbagai sektor.Para perencana kota dan teknisi harus memastikan bahwa keselamatan menjadi bagian dari infrastruktur. Akademisi dan masyarakat sipil dapat memberikan bukti dan kajian. Media memiliki peran penting dalam mengungkap apa yang berhasil, apa yang tidak, dan alasannya.Sektor swasta juga memiliki pengaruh besar. Perusahaan dapat berkontribusi pada mobilitas yang aman dan berkelanjutan dengan menerapkan prinsip-prinsip keselamatan di seluruh rantai nilai mereka. Mereka juga harus memastikan bahwa kendaraan yang dijual memenuhi standar keselamatan Perserikatan Bangsa-Bangsa.Namun, peran pemerintah tetap yang paling penting. Pemerintah harus menyediakan pendekatan strategis yang terkoordinasi dengan baik, kebijakan dan regulasi yang kuat untuk menegakkan standar keselamatan dan perilaku aman, serta pendanaan yang memadai. Penegakan hukum dan pendidikan juga menjadi kunci.Visi ini menjadi inti dari Rencana Global untuk Dekade Aksi PBB untuk Keselamatan Jalan 2021-2030, yang memberikan panduan bagi pemerintah dalam mengurangi angka kematian di jalan.Minggu ini, para pemimpin dunia akan berkumpul dalam Konferensi Menteri Global tentang Keselamatan Jalan di Maroko. Mereka akan meninjau kemajuan, berbagi pengalaman, dan mendorong tindakan nyata untuk mencapai target pengurangan kematian di jalan di tahun 2030.Konferensi ini akan menghasilkan Deklarasi Marrakech, yang mengakui keselamatan jalan sebagai prioritas mendesak dalam bidang kesehatan dan pembangunan. Deklarasi ini menegaskan bahwa upaya kita harus didasarkan pada prinsip kesetaraan, aksesibilitas, dan keberlanjutan.Deklarasi ini juga menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk meningkatkan upaya dalam melaksanakan Rencana Global untuk Dekade Aksi PBB untuk Keselamatan Jalan. Kita membutuhkan perubahan besar dalam komitmen politik, rasa urgensi, strategi berbasis bukti yang terukur dan diterapkan, koordinasi yang kuat, serta pendanaan yang memadai.Krisis keselamatan jalan telah berlangsung terlalu lama. Tidak ada satu pun kematian di jalan yang seharusnya terjadi atau dapat diterima.Namun, ini lebih dari sekadar mengurangi angka kecelakaan. Mobilitas yang aman dan berkelanjutan dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi kita semua.----------------------------Opini ini ditandatangani bersama oleh 15 Kepala badan dan departemen PBB, serta oleh Yang Mulia Abdessamad Kayouh, Menteri Transportasi dan Logistik Kerajaan Maroko, tuan rumah Konferensi Menteri Global ke-4 tentang Keselamatan Jalan.Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHOJean Todt, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Keselamatan JalanAchim Steiner, Administrator UNDPRabab Fatima, Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan Perwakilan Tinggi untuk Negara-Negara Tertinggal, Negara Berkembang Tanpa Akses Laut, dan Negara Kepulauan Kecil BerkembangInger Andersen, Wakil Sekretaris Jenderal PBB & Direktur Eksekutif UNEPAnaclaudia Rossbach, Direktur Eksekutif UN-HabitatFilippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR)Jorge Moreira da Silva, Direktur Eksekutif UNOPSTatiana Molcean, Wakil Sekretaris Jenderal PBB/Direktur Eksekutif UNECEArmida Salsiah Alisjahbana, Sekretaris Eksekutif UNESCAPClaver Gatete, Sekretaris Eksekutif UNECARola Dashti, Sekretaris Eksekutif ESCWAJosé Manuel Salazar-Xirinachs, Sekretaris Eksekutif UNECLACGilles Michaud, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Keselamatan dan Keamanan (UNDSS)Felipe Paullier, Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kepemudaan, filtered_html
1 of 5

Cerita
03 Februari 2025
Apa itu Penjaga Perdamaian?
Penjaga perdamaian telah terbukti menjadi salah satu alat paling efektif yang tersedia bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membantu negara -negara tuan rumah menavigasi jalan yang sulit dari konflik menuju perdamaian.Penjaga perdamaian memiliki kekuatan yang unik, termasuk legitimasi, berbagi beban, dan kemampuan untuk mengerahkan dan mempertahankan pasukan dan polisi dari seluruh dunia, mengintegrasikan mereka dengan pasukan penjaga perdamaian sipil untuk memajukan mandat multidimensi.Penjaga perdamaian PBB memberikan keamanan dan dukungan politik dan perdamaian untuk membantu negara-negara membuat transisi awal yang sulit dari konflik ke perdamaian.Pemeliharaan Perdamaian PBB dipandu oleh tiga prinsip dasar:Persetujuan para pihak;Ketidakberpihakan;Tidak menggunakan kekuatan kecuali untuk membela diri dan pembelaan mandat.Penjaga perdamaian fleksibel dan selama dua dekade terakhir telah dibentuk dalam banyak konfigurasi. Saat ini ada 11 operasi penjaga perdamaian PBB yang didirikan di tiga benua.Operasi penjaga perdamaian multidimensi saat ini dipanggil tidak hanya untuk mempertahankan perdamaian dan keamanan, tetapi juga untuk memfasilitasi proses politik, melindungi warga sipil, membantu dalam pelucutan senjata, demobilisasi, dan reintegrasi mantan pejuang; Mendukung organisasi pemilihan, melindungi dan mempromosikan hak asasi manusia dan membantu memulihkan aturan hukum.Keberhasilan tidak pernah dijamin, karena penjaga perdamaian PBB hampir secara definisi pergi ke lingkungan yang paling sulit secara fisik dan politik. Namun, kami telah membangun catatan keberhasilan yang dapat dibuktikan selama 70 tahun keberadaan kami, termasuk memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian.Penjaga perdamaian selalu sangat dinamis dan telah berevolusi dalam menghadapi tantangan baru. Mantan Sekretaris-Jenderal PBB Ban Ki-moon mendirikan panel independen tingkat tinggi 17-anggota tentang operasi perdamaian PBB untuk membuat penilaian komprehensif tentang keadaan operasi perdamaian PBB hari ini, dan kebutuhan masa depan yang muncul.Kemitraan GlobalPemeliharaan Perdamaian PBB adalah kemitraan global yang unik. Ini menyatukan Majelis Umum, Dewan Keamanan, Sekretariat, kontributor pasukan dan polisi dan pemerintah tuan rumah dalam upaya gabungan untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Kekuatannya terletak pada legitimasi Piagam PBB dan di berbagai negara yang berkontribusi yang berpartisipasi dan menyediakan sumber daya yang berharga.Bagian dari artikel ini awalnya diterbitkan di situs United Nations Peacekeeping melalui tautan ini: What is Peacekeeping (https://peacekeeping.un.org/en/what-is-peacekeeping)Pemeliharaan Perdamaian PBB adalah representasi terbesar dan paling terlihat dari PBB. Ini adalah investasi kolektif dalam perdamaian global, keamanan, dan stabilitas.Investasi ini memiliki rekam jejak yang terbukti. Lebih dari 70 tahun, pasukan penjaga perdamaian kami telah membuat perbedaan nyata dalam kehidupan ratusan juta orang yang paling rentan di dunia, menciptakan kondisi untuk perdamaian yang langgeng, tetapi proses politik yang layak adalah pusat dari pekerjaan operasi kami, karena pemeliharaan perdamaian dimaksudkan untuk dilakukan mendukung dan tidak menggantikan upaya nasional.Pemeliharaan perdamaian, bagaimanapun, adalah politik dan keberhasilannya tergantung pada proses politik yang aktif dan berkelanjutan atau prospek nyata dari proses perdamaian. Pemeliharaan perdamaian tidak dapat menggantikan kemauan politik dan penentuan para partai untuk mengakhiri konflik dan melindungi rakyatnya, atau tanggung jawab kedaulatan negara tuan rumah.Dewan Keamanan memiliki peran penting dalam mengamankan komitmen dan kerja sama ini, sambil memberikan misi dengan mandat yang realistis dan jelas.Penjaga perdamaian melindungi warga sipil, secara aktif mencegah konflik, mengurangi kekerasan, memperkuat keamanan dan memberdayakan otoritas nasional untuk memikul tanggung jawab ini. Ini membutuhkan strategi keamanan dan pembangunan perdamaian yang koheren yang mendukung strategi politik. Pemeliharaan Perdamaian PBB membantu negara-negara tuan rumah untuk menjadi lebih tangguh terhadap konflik, meletakkan dasar untuk mempertahankan perdamaian jangka panjang, termasuk dengan mengatasi akar penyebab konflik.Kemitraan yang kuat yang efektif antara Sekretariat PBB, Dewan Keamanan dan negara -negara yang menyumbang personel berseragam, telah memungkinkan bagi 55 operasi pemeliharaan perdamaian di seluruh dunia untuk, selama bertahun -tahun, berhasil menyelesaikan mandat mereka. Kemitraan ini sangat penting karena kami terus berkembang, berusaha setiap hari untuk menjadi lebih gesit dan beradaptasi dengan lingkungan yang mudah berubah yang kami operasikan. Pemeliharaan perdamaian PBB juga berkomitmen untuk bekerja lebih cerdas dan menggunakan teknologi modern serta inovasi lainnya.Semua ini memungkinkan penjaga perdamaian kita untuk:Melindungi warga sipilMencegah konflikMembangun aturan hukum dan lembaga keamananMempromosikan hak asasi manusiaMemberdayakan perempuanMemberikan dukungan lapanganBagian dari artikel ini awalnya diterbitkan di situs United Nations Peacekeeping melalui tautan ini: What We Do (https://peacekeeping.un.org/en/what-we-do), filtered_html
1 of 5

Cerita
13 Januari 2025
2024 dalam Angka: Edisi PBB di Indonesia
Tahun yang luar biasa! Tahun 2024 adalah tentang pertumbuhan, kolaborasi, dan membuat perubahan nyata bersama-sama. Terima kasih kepada semua orang yang luar biasa di seluruh Indonesia, PBB di Indonesia dapat melakukan banyak hal di tahun ini. Berikut ini adalah angka-angka yang menceritakan kisah perjalanan luar biasa yang didukung oleh ANDA.26 badan PBB, 17 tujuanTahun ini, 26 badan PBB yang berbeda bekerja sama untuk mewujudkan perubahan. Bersama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat sipil, media, sektor swasta, dan para pemangku kepentingan, kami dapat menjalankan proyek-proyek yang berdampak di seluruh Indonesia.Memberdayakan generasi muda di IndonesiaPemuda Indonesia adalah masa depan, dan kami telah berupaya untuk memberdayakan mereka. Tiga puluh enam kunjungan dari dan ke universitas dan organisasi kepemudaan dan terhubung dengan lebih dari 3.000 mahasiswa. Itu belum termasuk 13 kunjungan ke sekolah-sekolah yang menjangkau sekitar 1.700 siswa.Merayakan bersama di 123 acara luringKami mengumpulkan 15.000+ partisipan di 123 acara, termasuk di antaranya lebih dari 8.200 generasi muda. Pada acara Hari Pemuda Internasional, 830 pemuda dari seluruh Indonesia hadir untuk berbicara tentang bagaimana meningkatkan pembangunan berkelanjutan di negara ini, membuktikan bahwa generasi penerus siap untuk memimpin.Tahun 2024 juga merupakan tahun yang patut dirayakan. Pameran Hari PBB menarik lebih dari 1.000 pengunjung, 3 landmark ikonik diterangi dengan warna biru PBB untuk menyoroti kerja sama global, dan 11 videotron di seluruh Jakarta menampilkan pesan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sembilan pameran luring menyambut lebih dari 21.000 pengunjung, termasuk lebih dari 3.000 anak muda. Momen-momen khusus seperti Festival Literasi Anak, Hari Penyandang Disabilitas Internasional, Hari Hak Asasi Manusia, dan Peringatan Tsunami Aceh mempertemukan lebih dari 3.400 orang untuk belajar dan berefleksi.Salah satu hal yang paling keren tahun ini? Kompetisi komik strip! Lebih dari 50 peserta ikut serta, berbagi kreativitas mereka dalam tema-tema seperti perubahan iklim, inovasi digital, dan perdamaian global. Sembilan komikus terpilih sebagai pemenang, mengingatkan kita bahwa perubahan dapat dimulai dari sesuatu yang sederhana seperti cerita. Lebih dari 50 peserta berkumpul di Monumen Nasional yang diterangi cahaya biru untuk memperingati Hari PBB dan mengagumi komik-komik pemenang. Menjangkau jutaan orang secara digitalKami juga telah terhubung dengan lebih banyak orang secara daring. Melalui media sosial dan situs web kami, PBB di Indonesia menjangkau lebih dari 27 juta orang setiap bulannya melalui postingan, video, atau cerita yang beresonansi dengan orang-orang di mana saja. Namun, masih ada yang lebih dari itu-lebih dari 5.000 berita yang meliput kegiatan PBB di Indonesia, memastikan bahwa pekerjaan kami tersebar luas melalui saluran media massa.Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan kami di tahun 2024Simak video untuk melihat perjalanan luar biasa PBB di Indonesia pada tahun 2024! Semua ini tidak akan mungkin terjadi tanpa ANDA. Baik menghadiri acara, mendukung pekerjaan kami, atau mengikuti dari jauh, Anda telah membantu kami menciptakan tahun yang tak terlupakan. Mari kita lanjutkan momentum ini di tahun 2025 - masih banyak yang harus dilakukan.Jika Anda tertarik untuk berkunjung, berkolaborasi, atau ingin menjadi bagian dari bab berikutnya, hubungi kami di unic-jakarta@un.org.Demi lebih banyak perubahan, lebih banyak koneksi, dan lebih banyak dampak di tahun mendatang! Selamat tahun baru 2025!, filtered_html
1 of 5

Cerita
09 Desember 2024
Bersatu untuk Integritas: Memberdyakan Para Pemangku Kepentingan dalam Memerangi Korupsi
Pada Hari Antikorupsi Internasional hari ini, Putri Rahayu Wijayanti, Koordinator Program Anti-Korupsi UNODC, berbagi pemikirannya mengenai upaya-upaya anti-korupsi yang lebih menyeluruh di Indonesia, yang didukung oleh UNODCKorupsi merusak fondasi masyarakat, menghambat kemajuan dan merampas kesempatan penting bagi setiap orang untuk mendapatkan pendidikan, perawatan kesehatan, pekerjaan, dan kelestarian lingkungan. Mengatasi masalah yang meluas ini membutuhkan upaya kolektif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk kaum muda, orang dengan disabilitas, masyarakat sipil, dan sektor swasta, untuk mendorong masa depan yang lebih adil dan transparan.Keterlibatan Pemuda dalam upaya AntikorupsiDengan jumlah kaum muda di seluruh dunia yang mencapai 1,9 miliar orang, keterlibatan mereka dalam inisiatif antikorupsi sangat diperlukan. Terhubung dan mendapat informasi yang tidak pernah ada sebelumnya, kaum muda memiliki alat yang inovatif untuk memerangi korupsi. Dengan memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan, media sosial, dan blockchain, mereka dapat mengembangkan solusi inovatif, mengadvokasi praktik-praktik yang beretika, dan menuntut akuntabilitas yang lebih besar dari lembaga-lembaga.Di Indonesia, Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) secara aktif melibatkan kaum muda dalam upaya antikorupsi. Melalui Kompetisi Video yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Tempo Institute, dengan dukungan dari UNODC, kami bekerja sama dengan lebih dari 100 anak muda untuk membuat video yang berdampak besar dalam mempromosikan integritas. (Tonton video ini untuk mengetahui lebih lanjut). Inklusi Orang dengan DisabilitasMemastikan bahwa inisiatif anti-korupsi inklusif terhadap orang dengan disabilitas sangatlah penting. UNODC menekankan pentingnya inklusivitas dalam program-programnya, dengan menyadari bahwa perspektif yang beragam dapat memperkuat upaya pemberantasan korupsi. Bekerja sama dengan KPK, UNODC mengadakan lokakarya dan diskusi publik yang melibatkan orang dengan disabilitas, menyediakan lingkungan yang mudah diakses dan penerjemah bahasa isyarat untuk memastikan partisipasi penuh. Kegiatan-kegiatan ini memberdayakan orang-orang dengan disabilitas untuk memahami dampak korupsi terhadap kehidupan mereka dan secara aktif terlibat dalam upaya antikorupsi.Dengan menyediakan wadah bagi orang dengan disabilitas untuk berpartisipasi dalam kegiatan anti-korupsi, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai pengalaman dan gagasan yang lebih luas, yang mengarah pada strategi yang lebih efektif dan komprehensif.Partisipasi Sektor SwastaSektor swasta memainkan peran penting dalam mencegah korupsi dengan mempromosikan praktik-praktik etis, memastikan kepatuhan terhadap peraturan, dan mendorong akuntabilitas. Melalui tindakan kolektif dan penerapan kebijakan anti-korupsi yang kuat, perusahaan dapat berkontribusi pada lingkungan bisnis yang lebih transparan dan bertanggung jawab, yang mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang.Di Indonesia, UNODC bermitra dengan sektor swasta untuk memerangi korupsi. Sebagai contoh, UNODC berkolaborasi dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk mempromosikan transparansi dan integritas di dalam industri kelapa sawit. Kemitraan ini bertujuan untuk mengatasi risiko korupsi seperti penyuapan, dan pelanggaran peraturan, yang menghambat kontribusi industri ini terhadap pertumbuhan ekonomi. (Tonton video ini untuk mengetahui lebih lanjut).Aksi Kolektif untuk Masa Depan yang Bebas KorupsiMelibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya anti-korupsi sangat penting untuk menciptakan masa depan yang adil dan transparan. Dengan memberdayakan kaum muda, termasuk orang dengan disabilitas, berkolaborasi dengan masyarakat sipil, dan bermitra dengan pihak swasta dapat mengembangkan strategi yang komprehensif untuk memerangi korupsi., filtered_html
1 of 5
Siaran Pers
04 Februari 2025
Kawasan Asia-Pasifik menetapkan langkah berani dalam tata kelola migrasi
Bangkok, 4 Februari 2025Tinjauan Regional kedua Global Compact for Safe, Orderly and Regular Migration (GCM) di Asia dan Pasifik resmi dimulai hari ini dengan seruan untuk kebijakan migrasi yang menempatkan kebutuhan dan hak-hak migran sebagai prioritas utama serta mendorong kolaborasi luas antara pemerintah, komunitas, dan para pemangku kepentingan.Sebagai rumah bagi lebih dari 40 persen migran internasional dunia, kawasan ini menghadapi perubahan besar akibat dinamika demografis, transformasi digital yang pesat, serta meningkatnya dampak perubahan iklim dan krisis lainnya. Migrasi intraregional masih menjadi faktor utama, dengan 70 persen migran berpindah di dalam kawasan ini. Sebagian besar migrasi internasional didorong oleh pencarian pekerjaan yang layak, dengan migran perempuan memainkan peran yang penting, namun sering kali kurang dihargai di sektor-sektor seperti perawatan dan pekerjaan domestik. Anak-anak juga merupakan bagian yang signifikan dari populasi migran di kawasan ini, dengan kebutuhan khusus akan layanan dan perlindungan karena kerentanan mereka yang tinggi. “Migrasi, jika dikelola dengan informasi yang tepat, perencanaan yang matang, dan keputusan sukarela yang baik, serta penghormatan dan perlindungan penuh terhadap hak asasi manusia, dapat membawa manfaat bagi semua pihak. Potensi migran harus dimanfaatkan secara optimal agar mereka dapat berperan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan, baik di negara asal maupun tujuan,” ujar Armida Salsiah Alisjahbana, Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sekaligus Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia dan Pasifik (ESCAP), dalam sambutannya. "Dengan lebih dari 40 persen migran dunia tinggal di Asia-Pasifik, kawasan ini memiliki peluang unik untuk menjadi contoh dalam memperluas jalur migrasi yang aman dan teratur, melindungi nyawa, serta memastikan migrasi memberikan manfaat bagi semua," ujar Catalina Devandas, mewakili Direktur Jenderal Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) Amy Pope dalam kapasitasnya sebagai Koordinator Jaringan Migrasi PBB. Hasil dan komitmen yang diharapkanSelama tiga hari ke depan, para peserta akan berbagi kemajuan, tantangan, dan praktik-praktik baik dalam implementasi 23 tujuan GCM. Diskusi akan berfokus pada peran penting migran dalam ketahanan dan pembangunan berkelanjutan kawasan Asia Pasifik, khususnya dengan mengambil pelajaran dari pandemi COVID-19.“Di negara tujuan, para pekerja migran tidak hanya membawa tenaga kerja yang dibutuhkan, tetapi juga keterampilan, keahlian, dan interaksi sosial yang dapat mempercepat pembangunan ekonomi dan sosial. Sementara itu, negara asal dapat merasakan manfaat ekonomi dari remitansi dari pekerja migran dan diaspora,” ujar Eksiri Pintaruchi, Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Thailand.Mewakili Stakeholder Action Group, pekerja rumah tangga migran sekaligus anggota Federasi Pekerja Rumah Tangga Internasional (IDWF), Nasrikah, menekankan pentingnya data migrasi yang terpilah untuk membantu pembuat kebijakan memahami kebutuhan utama migran dan keluarganya, serta mengambil langkah berdasarkan analisis dan pengalaman nyata migrasi yang tidak aman.Menyadari pentingnya mengatasi tantangan kompleks yang membentuk dinamika migrasi seperti transformasi digital yang cepat, perubahan iklim, pergeseran demografi, dan ketimpangan ekonomi, beberapa komitmen utama yang diharapkan muncul dari pertemuan ini meliputi:Melindungi hak dan keselamatan migran: Pemerintah diharapkan memperbarui komitmen mereka terhadap kebijakan yang menjunjung tinggi hak-hak migran, mendorong kesetaraan gender, mengatasi diskriminasi, serta memastikan akses ke layanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan layak, dan perlindungan sosial bagi semua migran, termasuk anak-anak mereka.Menggunakan teknologi untuk meningkatkan sistem migrasi: Prioritas utama meliputi pengurangan biaya pengiriman remitansi, mendorong inklusi digital dan keuangan, mengakhiri kesenjangan gender dalam akses finansial, menyederhanakan proses migrasi, dan meningkatkan transparansi.Antisipasi krisis dan dampak iklim: Pemerintah diharapkan menyadari perlunya kebijakan migrasi yang membantu migran dan masyarakat menghadapi perubahan iklim, guncangan ekonomi, dan darurat kesehatan, dengan memanfaatkan data yang andal, terkini, dan terpilah.Memperkuat kerja sama regional: Pertemuan ini akan menyoroti kolaborasi lintas batas, kemitraan yang lebih kuat, dan keterlibatan bermakna dengan para migran, masyarakat sipil, organisasi hak-hak perempuan, dan sektor swasta untuk meningkatkan tata kelola migrasi.Hasil dari pertemuan ini akan berkontribusi pada diskusi global dalam International Migration Review Forum 2026. Pemerintah juga diharapkan menegaskan kembali komitmen mereka untuk menyelaraskan tata kelola migrasi dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dengan menekankan bahwa perlindungan bagi semua migran dan optimalisasi kontribusi mereka terhadap masyarakat adalah kunci pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030., filtered_html
1 of 5
Siaran Pers
17 Desember 2024
Program Baru PBB untuk Mendukung Pemanfaatan dan Ketersediaan Data bagi Pembangunan di Tingkat Daerah
Pemerintah nasional menetapkan tujuan ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan, tetapi pemerintahan daerah – yang paling dekat dengan masyarakat – memiliki pemahaman terbaik tentang apa yang diperlukan untuk mempercepat kemajuan menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Tingkat provinsi. Inilah sebabnya program bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia yang baru diluncurkan ini berfokus pada dukungan kepada pemerintah daerah– di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota – melalui penyediaan data di tingkat lokal untuk perumusan kebijakan yang berbasis bukti.“Pemerintah memang merancang kebijakan nasional dan kerangka pembangunan, tetapi kabupaten dan kota lebih memahami realitas di lapangan. Mereka berada di posisi yang strategis untuk menilai tantangan dan melaksanakan proyek pembangunan yang merespons kebutuhan masyarakat mereka,” ujar Gita Sabharwal, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia. “Hal ini memerlukan data yang akurat dan mudah diakses di tingkat daerah, dan inilah fokus utama dari program baru ini.”Berdasarkan data pemerintah, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk memenuhi 62% indikator SDGs, dan pemerintah berkomitmen untuk mempercepat kemajuan di area yang paling tertinggal, termasuk nutrisi dan kesetaraan gender. Pembangunan di seluruh SDGs masih belum merata, dengan adanya kesenjangan antar daerah yang signifikan. Untuk mempercepat upaya di tempat yang paling membutuhkan, diperlukan intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan, yang pada gilirannya memerlukan data yang akurat. Namun, ketersediaan data di tingkat kabupaten dan kota masih terbatas, terutama data untuk indikator sosial ekonomi SDGs.Program bersama ini, dengan partisipasi dari Program Pangan Dunia (WFP), Dana Anak-anak PBB (UNICEF), dan Dana Kependudukan PBB (UNFPA), akan membantu mengembangkan mekanisme untuk menyediakan data yang lebih andal di tingkat daerah, menggunakan metodologi pemodelan yang dikenal sebagai estimasi area kecil (small area estimation).Program ini juga akan mendukung pengembangan kerangka peraturan nasional untuk memperkuat perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan pendanaan SDGs di tingkat daerah, serta membantu menciptakan panduan dan protokol nasional untuk meningkatkan ketersediaan dan pemanfaatan SDGs di tingkat daerah. Dashboard SDGs online, yang dikembangkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan PBB di Indonesia, akan ditransformasikan menjadi pusat basis data dan sistem pemantauan serta evaluasi digital yang terintegrasi untuk menganalisis kemajuan SDGs dan memperkuat rencana pembangunan di tingkat daerah, ujar Vivi Yulaswati, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam BAPPENAS.“Dengan data yang akurat dan pemaparan contoh praktik terbaik dari seluruh negeri, kami akan memberikan pemerintah di tingkat daerah amunisi yang mereka butuhkan untuk merancang dan melaksanakan program yang tepat sasaran dengan dampak yang jelas dan terukur terhadap pembangunan menuju SDGs,” ujarnya.Program baru berdurasi satu tahun ini didanai oleh Joint SDG Fund. Program ini melengkapi inisiatif lain dari PBB di Indonesia yang mendukung pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan menuju SDGs, seperti dukungan terhadap Voluntary Local Reviews (VLRs). VLRs memungkinkan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota untuk mengevaluasi kemajuan mereka dalam mencapai SDGs dan memprioritaskan tindakan berdasarkan hasil yang diperoleh.“Dengan bekerja sama secara saling melengkapi, BAPPENAS dan PBB dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan pemerintah daerah untuk mencapai kemajuan yang bermakna dan inklusif,” kata Gita Sabharwal., filtered_html
1 of 5
Siaran Pers
23 Januari 2025
Menghormati Hak Penyandang Disabilitas dengan Seni dan Kreativitas
Memperingati Hari Penyandang Disabilitas Internasional pada 3 Desember dan Hari Hak Asasi Manusia pada 10 Desember, Pusat Informasi PBB di Indonesia (UNIC) dan Office of the High Commissioner for Human Rights (OHCHR) menyelenggarakan acara “Our Rights, Our Future Film Tour, di Indonesia. Acara yang bertema “Empowered Persons with Disabilities, Inclusivity for All” ini menampilkan kreativitas penyandang disabilitas melalui film, seni, dan fashion untuk mempromosikan inklusivitas.Acara ini berlangsung pada 5 hingga 7 Desember 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, meliputi pemutaran film, pameran seni, peragaan busana inklusif, dan lokakarya. Film ini terselenggara bekerja sama dengan Bumilangit Entertainment, United Nations Association of Indonesia (UNAI), dan International Labour Organization (ILO) mengadakan kampanye “Kerja Layak untuk Semua.”“Acara ini bukan hanya berbicara tentang solusi, tetapi juga tentang merayakan kemanusiaan serta keberagaman kemampuan dan kreativitas individu,” ujar Miklos Gaspar, Direktur UNIC Jakarta. “Seni dan fashion adalah media yang kuat, dan kami mengundang masyarakat untuk melihat hal itu.”Pekan Kreatif Orang Disabilitas ini merupakan kali kedua, kolaborasi UN dengan Bumilangit Entertainment yang dimulai tahun lalu. Acara ini menampilkan lebih dari 70 objek dan aktivitas, termasuk seni visual, seni pertunjukan, sejarah lisan, fashion inklusif, dan teknologi yang diciptakan oleh penyandang disabilitas di Indonesia.Salah satu acara utama dalam pekan kreatif tahun ini adalah pemutaran film “Sundul Langit”, yang disutradarai oleh teman tuna netra dengan naskah yang ditulis oleh seorang penulis tuli. Film ini menceritakan kisah seorang siswa tuli yang menjalani kehidupan di sekolah inklusif. “Film ini adalah bukti bahwa setiap orang memiliki cerita dan bakat untuk bercerita,” ujar Basuki dari Sahabat Mata, komunitas di balik film ini. “Harapan kami, film ini menginspirasi orang lain untuk melihat kemampuan, bukan keterbatasan.”Acara lain dari peragaan busana dari Komunitas Layak ini menampilkan desain yang memberdayakan penyandang disabilitas untuk mengekspresikan diri mereka dengan percaya diri. “Fashion adalah bahasa universal,” kata Karina Aprilia dari Layak. “Melalui industri fashion, kami bertujuan untuk mendefinisikan ulang keindahan dan memberdayakan individu untuk merangkul keunikan mereka. Selain pemberdayaan, kami juga memberikan pendidikan yang khas.”Muhammad Ibrahim, Wakil Sekertaris Jenderal Pengembangan Program UN Association Indonesian mengatakan “Kami sebagai perwakilan pemuda mendukung penuh kegiatan ini. Kami percaya bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan salah satu upaya yang efektif untuk menyebarkan kesadaran akan pentingnya inklusivitas, khususnya bagi anak muda dan masyarakat secara luas,” Melengkapi pameran seni, karya seniman penyandang disabilitas akan dipamerkan untuk merayakan perspektif dan kontribusi mereka dalam ekspresi kreatif. Lokakarya yang dipimpin oleh ILO dan APINDO akan memberikan strategi praktis untuk mendukung inklusivitas di tempat kerja, memperkuat visi kesetaraan dan peluang bagi semua.“Melalui inisiatif ini, kami mengajak masyarakat untuk mengevaluasi kembali persepsi mereka dan merangkul inklusivitas,” ujar Gaspar. “Seni dan fashion adalah alat yang kuat untuk memicu percakapan dan menginspirasi perubahan.”Bumilangit, sebagai perusahaan IP lokal Indonesia, mendukung acara ini sebagai salah satu cara efektif untuk menyebarkan informasi tentang inklusivitas dan kampanye bahwa setiap dari kita adalah “Patriot” atau “Superhero” bagi lingkungan dan keluarga. Melalui acara ini, Bumilangit ingin mengajak generasi muda untuk menghargai perbedaan dan melihat bahwa setiap manusia memiliki kesetaraan.Menurut ILO, 6 persen populasi dunia, atau 1 dari 6 orang, mengalami disabilitas signifikan, dengan sekitar 80 persen merupakan usia kerja. Namun, hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan layak seringkali terabaikan. Di Indonesia, menurut Sensus Nasional 2020, terdapat 38,8 juta orang yang teridentifikasi sebagai penyandang disabilitas. Namun, indikator pasar tenaga kerja disabilitas dari ILO mengungkapkan bahwa hampir 90% penyandang disabilitas di Indonesia tidak aktif, yaitu tidak bekerja atau tidak secara aktif mencari pekerjaan. Banyak dari mereka yang bekerja berada di sektor informal. Sekitar 80% pemuda penyandang disabilitas tidak bisa mendapatkan akses pekerjaan, pendidikan, atau pelatihan, menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO)., filtered_html
1 of 5
Siaran Pers
29 Oktober 2024
Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa 2024: Mengangkat Komik, Kreativitas, dan Kerja Sama Global
Jakarta, 26 Oktober 2024Perubahan iklim, digitalisasi, dan perdamaian global adalah topik dari tiga komik yang memenangkan kompetisi komik yang diselenggarakan oleh Pusat Informasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIC) Jakarta, bekerja sama dengan Bumilangit, sebuah perusahaan hiburan di Indonesia yang menampilkan super hero Indonesia dalam komik dan film mereka untuk memperingati Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 24 Oktober.Kompetisi Komik "Menggambar Masa Depan" mendorong kaum muda Indonesia untuk menggunakan komik sebagai media untuk mengekspresikan pemikiran mereka tentang tantangan global. Dengan pahlawan super Bumilangit sebagai inspirasi, para peserta secara kreatif mengeksplorasi isu-isu yang paling penting bagi generasi mereka.Miklos Gaspar, Direktur UNIC, menekankan pentingnya keterlibatan pemuda melalui platform kreatif: “Pemuda bukan hanya pemimpin masa depan, tetapi mereka sudah memberikan perbedaan hari ini. Inisiatif seperti kompetisi komik memberikan platform bagi kaum muda untuk secara kreatif terlibat dengan tantangan dunia, memungkinkan mereka mengekspresikan ide-ide mereka dan membayangkan solusi-solusi inovatif. UNIC dan mitra kami memperkuat suara-suara ini, karena mereka memegang kunci menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan damai.”Untuk memberikan penghargaan kepada para pemenang dan mengadakan diskusi tentang tantangan global dan potensi solusinya, UNIC dan United Nations Association Indonesia, NGO untuk anak muda yang mengkampanyekan issue-issue penting PBB (UNAI) menyelenggarakan perayaan Hari PBB 2024 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, hari ini. Acara tersebut melibatkan masyarakat melalui berbagai kegiatan interaktif dan diskusi tentang perubahan iklim, pemuda dan inovasi digital, serta kerja sama global dan perdamaian. Inti dari diskusi tersebut adalah Pact for the Future, sebuah perjanjian global baru yang diadopsi oleh Negara-Negara Anggota PBB bulan lalu, yang merupakan deklarasi penting untuk mengambil tindakan konkret menuju dunia yang lebih damai dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.Para pemenang kompetisi menampilkan bakat mereka. Oei Alice Zita Kusuma (20) dari Jakarta Barat, menggambarkan Sri Asih yang memerangi kejahatan di kota yang dilanda banjir dan sampah, menyoroti isu mendesak terkait perubahan iklim dan polusi. Mischa Sultana Salwa (16) dari Jakarta Selatan, fokus pada pemuda dan digitalisasi, mengeksplorasi baik manfaat maupun kekurangan dari penggunaan teknologi dengan Virgo yang mendorong penggunaan yang bertanggung jawab. Ashley Maryam (20) juga dari Jakarta Selatan, mengangkat tema perdamaian global, menampilkan Si Buta, Sri Asih, dan Virgo yang bekerja sama untuk mempromosikan kerja sama dan peran semua orang dalam membangun dunia yang damai. Agung Rachmawan, Wakil Presiden Bumilangit, menyoroti nilai kerja sama dengan bakat-bakat muda: “Kami sangat senang dapat bermitra dengan PBB dalam upaya ini. Menggunakan pahlawan super kami untuk menginspirasi kaum muda agar berpikir kritis tentang isu-isu global sejalan dengan misi Bumilangit untuk mempromosikan pemberdayaan dan inklusivitas. Kolaborasi ini lebih dari sekadar komik; ini adalah tentang memberikan suara kepada kaum muda untuk membayangkan, terlibat, dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk semua.”Perayaan Hari PBB ini dirancang untuk lebih dari sekadar acara—ini adalah seruan untuk bertindak bagi komunitas untuk bersatu, belajar, dan berkolaborasi. Peserta terlibat dalam berbagai kegiatan interaktif, seperti "Networking Tarot," yait mereka berdiskusi tentang pengembangan diri dan karier menggunakan kartu pemicu. Aktivitas "Vision Boards to the UN" memungkinkan peserta untuk mengekspresikan harapan mereka untuk masa depan melalui papan visual kreatif, sementara sesi "Letters to the UN" memberikan cara simbolis bagi peserta untuk menyampaikan pesan mereka pada kertas benih yang bisa ditanam, sebagai simbol keberlanjutan dan pertumbuhan.Baghasjati Kusuma, Sekretaris Jenderal UNAI, menekankan peran transformatif dari kreativitas: “Acara ini menunjukkan bagaimana kreativitas bisa menjadi alat yang kuat untuk perubahan positif. Dengan melibatkan kaum muda melalui seni dan dialog, kami membina generasi yang tidak hanya sadar akan tantangan global, tetapi juga siap untuk bertindak.”Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Siska Widyawati
National Communication Officer, UNIC Jakarta
Telepon: +62 878-8488-5489, filtered_html
Siska Widyawati
National Communication Officer, UNIC Jakarta
Telepon: +62 878-8488-5489, filtered_html
1 of 5
Siaran Pers
24 Oktober 2024
Pemerintah dan PBB di Indonesia Luncurkan Prangko Peringatan Hari PBB
Jakarta, 24 Oktober 2024Pada peringatan Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hari ini, Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Komunikasi dan Digital, bekerja sama dengan PBB di Indonesia dan Universitas Binus, menggelar acara yang berfokus pada anak muda untuk merayakan kreativitas dan kontribusi generasi muda Indonesia.Acara ini juga mengumumkan para pemenang kompetisi prangko nasional yang diluncurkan awal tahun ini untuk anak muda dari seluruh Indonesia untuk merancang prangko yang melambangkan kemitraan antara Indonesia dan PBB, serta komitmen bersama terhadap pembangunan berkelanjutan.Acara peringatan Hari PBB hari ini, dengan tema “Pakta untuk Masa Depan: Pemuda di Jantung Perubahan,” menekankan peran kaum muda dalam mempromosikan inovasi, perdamaian, dan keberlanjutan pembangunan. Program ini mencakup lokakarya interaktif, diskusi yang dipimpin oleh pemuda, dan pertunjukan budaya, semua bertujuan untuk mendorong partisipasi pemuda dalam menciptakan masa depan yang positif.Penasehat Senior Menteri Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Yang Mulia Adam Mulawarman Tugio, dalam pidato utamanya, menyampaikan pentingnya partisipasi pemuda, dengan menyatakan, “Kaum muda sangat penting bagi pembangunan Indonesia dan upaya kita untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kreativitas dan ide mereka sangat berharga dalam usaha kita membangun perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan kemajuan teknologi. Prangko yang diluncurkan hari ini adalah simbol kontribusi mereka dan kemitraan kuat antara Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.”
Beliau menambahkan bahwa “kemitraan antara pemerintah kami dan PBB menunjukkan pentingnya kerja sama multilateral, terutama dalam memberdayakan pemuda kami untuk berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan.”Kompetisi prangko ini diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta PBB di Indonesia. Pemenang pertama, Armelsa Ferdinandus (18) dari Jakarta, pemenang kedua, Rice Anggraini (18) dari Bengkulu, dan pemenang ketiga, Revant Marlun (15) dari Jakarta, menerima penghargaan mereka sebagai bagian dari rangkaian acara tersebut.Acara ini juga menampilkan sesi khusus yang dipimpin oleh perwakilan pemuda yang berbagi cerita dan ide mereka tentang bagaimana mereka mendorong perubahan positif di komunitas mereka. Dialog ini menekankan pentingnya inisiatif inklusif dan yang dipimpin oleh pemuda dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan menunjukkan kekuatan kolaborasi antara pemerintah, organisasi internasional, dan kelompok pemuda.“Kaum muda adalah kunci dalam membentuk masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Perserikatan Bangsa-Bangsa berkomitmen untuk bekerja bersama pemuda Indonesia untuk mendukung kontribusi dan ide inovatif mereka. Acara ini dan kompetisi prangko menampilkan potensi luar biasa dari generasi muda Indonesia,” ujar Gita Sabharwal, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia.Acara ini juga memperkenalkan “Kapsul Waktu SDG,” yang mengundang para peserta untuk menyampaikan pesan harapan mereka untuk tahun 2030, melambangkan visi kolektif masa depan berkelanjutan yang akan disegel hingga akhir dekade.Dr. Nelly S. Kom, MM, CSCA, Rektor Universitas BINUS, menambahkan: “Tema acara tahun ini, Youthnovation, selaras dengan kebutuhan untuk inisiatif inklusif yang dipimpin oleh kaum muda dalam mendorong inovasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan melalui semangat kreatif, pemikiran segar, dan tindakan transformatif mereka dalam membentuk masa depan Indonesia. Ini penting bagi kami, membekali mahasiswa untuk menjadi pembuat perubahan dan pemimpin masa depan.”Perayaan Hari PBB juga menampilkan pertunjukan budaya, pameran dari lembaga-lembaga PBB, serta tampilan dari mitra sektor swasta, menyoroti solusi untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia., filtered_html
Beliau menambahkan bahwa “kemitraan antara pemerintah kami dan PBB menunjukkan pentingnya kerja sama multilateral, terutama dalam memberdayakan pemuda kami untuk berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan.”Kompetisi prangko ini diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta PBB di Indonesia. Pemenang pertama, Armelsa Ferdinandus (18) dari Jakarta, pemenang kedua, Rice Anggraini (18) dari Bengkulu, dan pemenang ketiga, Revant Marlun (15) dari Jakarta, menerima penghargaan mereka sebagai bagian dari rangkaian acara tersebut.Acara ini juga menampilkan sesi khusus yang dipimpin oleh perwakilan pemuda yang berbagi cerita dan ide mereka tentang bagaimana mereka mendorong perubahan positif di komunitas mereka. Dialog ini menekankan pentingnya inisiatif inklusif dan yang dipimpin oleh pemuda dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan menunjukkan kekuatan kolaborasi antara pemerintah, organisasi internasional, dan kelompok pemuda.“Kaum muda adalah kunci dalam membentuk masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Perserikatan Bangsa-Bangsa berkomitmen untuk bekerja bersama pemuda Indonesia untuk mendukung kontribusi dan ide inovatif mereka. Acara ini dan kompetisi prangko menampilkan potensi luar biasa dari generasi muda Indonesia,” ujar Gita Sabharwal, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia.Acara ini juga memperkenalkan “Kapsul Waktu SDG,” yang mengundang para peserta untuk menyampaikan pesan harapan mereka untuk tahun 2030, melambangkan visi kolektif masa depan berkelanjutan yang akan disegel hingga akhir dekade.Dr. Nelly S. Kom, MM, CSCA, Rektor Universitas BINUS, menambahkan: “Tema acara tahun ini, Youthnovation, selaras dengan kebutuhan untuk inisiatif inklusif yang dipimpin oleh kaum muda dalam mendorong inovasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan melalui semangat kreatif, pemikiran segar, dan tindakan transformatif mereka dalam membentuk masa depan Indonesia. Ini penting bagi kami, membekali mahasiswa untuk menjadi pembuat perubahan dan pemimpin masa depan.”Perayaan Hari PBB juga menampilkan pertunjukan budaya, pameran dari lembaga-lembaga PBB, serta tampilan dari mitra sektor swasta, menyoroti solusi untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia., filtered_html
1 of 5
Latest Resources
1 / 11
Sumber Daya
18 Juli 2024
1 / 11