Latest
Pidato
24 Januari 2025
Hari Pendidikan Internasional 2025 - Pesan Sekretaris Jenderal, António Guterres
Pelajari Lebih Lanjut
Cerita
13 Januari 2025
2024 dalam Angka: Edisi PBB di Indonesia
Pelajari Lebih Lanjut
Pidato
27 Desember 2024
Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional 2024 - Pesan Sekretaris Jenderal, Antonio Guterres
Pelajari Lebih Lanjut
Latest
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
Indonesia kian tumbuh dengan kecepatan yang lebih cepat dari waktu mana pun dalam sejarahnya. Dengan mengingat Agenda 2030, negara ini bergerak menuju ekonomi rendah karbon yang bernilai lebih tinggi, terintegrasi secara global. PBB bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, organisasi masyarakat sipil, lembaga akademis, dan entitas sektor swasta untuk mencapai TPB secara efektif melalui pendekatan terpadu.
PBB juga akan memperkuat kemitraannya dengan otoritas dan masyarakat regional dan kabupaten untuk memberikan hasil pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu, PBB akan memperluas kerjasamanya dengan memasukkan asosiasi industri, think tank, pengelola data dan lembaga berbasis sains dan teknologi yang menawarkan prospek inovasi untuk solusi pembangunan terintegrasi, yang sangat penting untuk pencapaian TPB.
PBB berkomitmen untuk bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam membangun bangsa yang sejahtera, demokratis, dan adil, di mana pembangunan bisa bermanfaat bagi semua orang, dan di mana hak-hak generasi mendatang dilindungi. Sesuai dengan janji TPB untuk “tidak meninggalkan siapa pun”, pendekatan PBB menggabungkan fokus yang kuat pada yang termiskin dari yang miskin, memerangi diskriminasi dan meningkatnya ketidaksetaraan dan mengatasi akar penyebabnya. “Tidak meninggalkan siapa pun” berarti memprioritaskan martabat orang dan menempatkan kemajuan komunitas yang paling terpinggirkan dan rentan terlebih dahulu.
Janji sentral dan transformatif ini menjadi lebih penting dari sebelumnya untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19 dan bekerja menuju pemulihan yang berkelanjutan, tangguh, dan inklusif.
Publikasi
07 Oktober 2024
Laporan Tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia 2023
Dengan semakin dekatnya tenggat waktu pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030, kolaborasi yang lebih intensif antara Pemerintah Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi kunci untuk mempercepat pencapaian SDGs. Laporan ini menyoroti upaya kolektif pemerintah dan PBB tidak hanya untuk memenuhi target SDG, tetapi juga untuk mengeksplorasi solusi inovatif dalam hal pembiayaan, pengumpulan data, dan integrasi teknologi canggih untuk memantau kemajuan.Laporan ini merangkum kemitraan dinamis antara Indonesia dan PBB, dengan menekankan pencapaian-pencapaian utama di bawah Kerangka Kerja Sama Pembangunan Berkelanjutan PBB (United Nations Sustainable Development Cooperation Framework/UNSDCF). Mulai dari memajukan pembangunan manusia yang inklusif hingga mempromosikan inisiatif dan inovasi ramah lingkungan, kerja sama kami selaras dengan prioritas pembangunan nasional Indonesia. Untuk melihat secara menyeluruh inisiatif PBB dan kemajuan Indonesia dalam mencapai SDGs, silakan unduh laporan lengkapnya di bawah ini.
1 of 4
Publikasi
07 Juni 2023
Lembar Fakta Program Kesehatan Seksual dan Reproduksi yang Lebih Baik untuk Semua di Indonesia (BERANI)
Pemerintah Indonesia, UNFPA, dan UNICEF telah bekerja sama melalui Program Kesehatan dan Hak Seksual dan Reproduksi yang Lebih Baik untuk Semua di Indonesia (BERANI) dari tahun 2018 hingga 2023. Upaya bersama ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan hak-hak seksual dan reproduksi bagi perempuan dan anak muda di seluruh Indonesia.
Di bawah Program BERANI, beberapa bidang utama telah difokuskan, termasuk meningkatkan pendidikan dan regulasi kebidanan, memperkuat kemitraan untuk meningkatkan keluarga berencana, menyediakan layanan dan informasi kesehatan seksual dan reproduksi yang ramah anak muda, memperkuat respons sektor kesehatan terhadap kekerasan berbasis gender, serta penjangkauan dan pemberdayaan masyarakat.
Selama program berlangsung, banyak pencapaian yang signifikan telah dilakukan. Lebih dari 20 kebijakan, strategi advokasi, dan peta jalan telah dikembangkan untuk mempromosikan kesehatan dan hak-hak seksual dan reproduksi. Pusat-pusat pendidikan kebidanan telah menerapkan standar berkualitas tinggi, yang mengarah pada peningkatan tingkat kelulusan dalam ujian kompetensi nasional. Klinik-klinik swasta telah diperkuat untuk menyediakan layanan berkualitas yang ramah bagi kaum muda, dan pusat-pusat kesehatan masyarakat telah diperkuat untuk merespons secara efektif kekerasan berbasis gender.
Selain itu, sejumlah besar anak muda telah menerima manfaat dari program ini. Ribuan remaja telah menerima pendidikan seksualitas yang komprehensif dan informasi tentang manajemen kebersihan menstruasi. Para pembuat konten digital telah dilatih untuk mengembangkan konten terkait kesehatan seksual dan reproduksi, yang menjangkau lebih dari 600.000 remaja.
Program BERANI menekankan komitmen untuk tidak meninggalkan siapa pun, memastikan bahwa semua orang, terlepas dari latar belakang mereka, memiliki akses terhadap layanan dan informasi kesehatan seksual dan reproduksi yang komprehensif. Lembar fakta BERANI dapat diunduh melalui tombol di bawah artikel ini.
#BERANI #KesehatanReproduksi #KesetaraanGender
1 of 4
Cerita
29 Mei 2023
Barista di balik jeruji besi: Dari penahanan hingga penyajian latte
Susu yang berbusa dengan sempurna. Kupu-kupu yang anggun melingkari bagian atasnya. Sentuhan manis dan pahit menyentuh langit-langit mulut dengan lembut. Sebuah cappuccino yang sempurna? Lebih dari itu. Cangkir ini diracik dan disajikan oleh Denny, seorang narapidana di Tangerang, kota di sebelah barat Jakarta, yang mengikuti program pelatihan yang didukung oleh PBB untuk membantu para narapidana agar dapat berintegrasi kembali dengan masyarakat setelah menjalani hukuman.
"Saya ingin memanfaatkan waktu sebaik mungkin, bahkan di dalam penjara, dan pelatihan ini akan membantu saya mendapatkan pekerjaan nantinya," kata Denny, 31, yang tinggal memiliki sisa waktu sekitar dua tahun lagi dari total masa hukumannya selama lima tahun. "Tentu saja, saya sudah tahu cara membuat kopi sebelumnya. Tapi di sini saya belajar tentang rasa, bau, dan aroma yang berbeda, juga tentang sisi artistik dari pembuatan kopi."
Denny adalah salah satu dari 200 narapidana di Lapas Kelas IIA Tangerang dan salah satu dari lebih dari 35.000 narapidana di seluruh Indonesia yang terlibat dalam pelatihan kejuruan, mulai dari percetakan ramah lingkungan pada tekstil hingga beternak. Sambil belajar menjadi barista di balik jeruji besi, Ia mengatakan bahwa Ia berharap untuk mendapatkan pekerjaan di sebuah kafe setelah bebas nanti.
Salis Farida Fitriani, yang mengepalai Lapas, mengatakan bahwa program ini bertujuan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi narapidana, namun pelatihan keterampilan saja tidak cukup bagi para narapidana untuk bisa sukses di dunia luar.
Untuk menghadapi masyarakat yang sering meberi stigma kepada mereka seumur hidup, katanya, penjara menawarkan pelatihan pengembangan kepribadian, konseling, dan pengajaran agama.
"Tujuan kami adalah untuk memberikan kegiatan dan pelatihan yang positif bagi para narapidana," katanya. "Program ini mencakup pengembangan kepribadian serta pelatihan kejuruan untuk membantu mata pencaharian mereka di masa depan."
Mematahkan stigma 'mantan narapidana'
Memulai bisnis merupakan hal yang sulit setelah menjalani hukuman di penjara, kata Haswin, mantan narapidana kasus narkoba berusia 32 tahun. Keluar dari Lapas Tangerang pada Januari 2022, Ia kini mengoperasikan kedai kopinya sendiri, memadukan gaya kopi modern dan tradisional dengan mocktail dan makanan ringan.
"Hidup saya jauh lebih baik sekarang," kata Haswin, menambahkan bahwa pekerjaan sebelumnya sebagai bartender merupakan faktor utama dalam keterlibatannya dalam pelanggaran terkait narkoba yang berujung pada penangkapannya pada tahun 2018.
"Saya lebih puas dengan kehidupan dan bangga dengan kreativitas saya," jelasnya. "Saya tidak pernah menyangka bahwa saya bisa menemukan karier di luar dunia hiburan malam."
Kini, pekerjaannya bukan hanya sekadar "sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup", tetapi juga sebuah kesempatan baru.
"Saya ingin mematahkan stigma 'mantan narapidana' dengan menunjukkan bahwa mantan pelaku kejahatan juga bisa mandiri dan kreatif," katanya.
Dari program olahraga hingga universitas
Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang memberikan kesempatan kepada para narapidana untuk melakukan hal tersebut. Para narapidana juga dapat berkompetisi dalam olahraga profesional di Tangerang, sebuah penjara yang unik di Indonesia karena juga menawarkan program pendidikan universitas. Program percontohan yang saat ini melayani 200 narapidana ini siap untuk diluncurkan di seluruh Indonesia, tergantung pada pendanaan, kata Fitriani.
Asep, seorang mahasiswa tahun ketiga studi Islam di Universitas Islam Syekh Yusuf, mengatakan bahwa dia, seperti banyak orang dalam program ini, tidak mampu kuliah di universitas dalam kehidupannya sebelum dipenjara.
"Saya selalu ingin belajar, tetapi keadaan ekonomi saya tidak memungkinkan untuk belajar," katanya.
Mengikuti kurikulum yang sama dengan yang ditawarkan universitas kepada mahasiswa regulernya, Asep dan teman-teman sekolahnya menghadiri kelas tiga kali seminggu selama enam jam setiap hari. Setelah lulus dan sebelum masa hukumannya berakhir, Asep mengatakan bahwa ia berharap dapat membantu rekan-rekannya sesama narapidana dengan memberikan bimbingan agama.
"Saya bisa belajar banyak tentang dunia dan kehidupan di luar sana," katanya. "Ini membantu saya untuk menghadapi masa hukuman saya yang panjang. Ini juga diharapkan akan membantu yang lain juga."
Disesuaikan dengan kebutuhan narapidana
Didukung oleh Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), program pelatihan ini dirancang dengan bantuan seperangkat alat penilaian yang menyediakan pendekatan berbasis bukti yang disesuaikan dengan kebutuhan individu narapidana.
Petugas pemasyarakatan menggunakan alat ini untuk mengevaluasi dan untuk lebih memahami narapidana, termasuk tingkat risiko keamanan yang mungkin mereka hadapi, kecocokan mereka dengan program, dan kemungkinan akan respons mereka terhadap pendidikan.
Dalam inisiatif rehabilitasi tahanan UNODC, yang berfokus pada pendidikan, pelatihan kejuruan, dan pekerjaan selama masa penahanan, sasarannya adalah untuk berkontribusi pada kemampuan kerja para tahanan setelah dibebaskan, sehingga mengurangi kemungkinan residivisme.
Dengan pemikiran ini, UNODC bermitra dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Indonesia untuk membuat matriks penilaian yang membantu petugas pemasyarakatan dalam membangun profil psikologis dan keamanan narapidana dan memungkinkan staf untuk melacak perkembangan mereka, ujar Rabby Pramudatama, seorang manajer program di kantor UNODC di Jakarta.
"Kami perlu memastikan, misalnya, bahwa kami mendapatkan narapidana yang tidak mungkin mengganggu kelas dan akan bekerja sama dengan guru dan sesama siswa," katanya.
Kesempatan kedua
UNODC juga berkolaborasi dan mendukung organisasi non-pemerintah seperti Second Chance, yang membantu para narapidana untuk berintegrasi kembali ke dalam masyarakat setelah mereka keluar dari fasilitas tersebut.
Pada suatu pagi yang tenang, beberapa narapidana sedang membaca ayat-ayat Al-Quran, sementara yang lain berkumpul untuk menonton dua kickboxer yang sedang berlatih. Saat hujan mulai turun, mereka berbicara tentang sinar matahari yang cepat atau lambat pasti akan muncul.
Bagi Denny, ia mengatakan bahwa sinar matahari akan datang di hari ketika Ia juga bisa keluar dan mencari pekerjaan.
"Dorongan utama saya saat ini adalah untuk menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya," ujarnya, seraya menambahkan bahwa hingga hari itu tiba, ia akan fokus pada kegiatan keagamaan dan meracik cappuccino yang sempurna di kelas barista.
Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana UNODC membantu mereformasi penjara di seluruh dunia di sini.
Artikel ini awalnya diterbitkan oleh UN News dalam tautan berikut: https://news.un.org/en/story/2023/06/1137212
1 of 4
Publikasi
30 Mei 2023
Newsletter PBB di Indonesia 2023 Volume 1
Dengan bangga kami mempersembahkan edisi pertama Buletin PBB di Indonesia untuk tahun 2023. Buletin ini memberikan gambaran umum tentang pekerjaan penting yang dilakukan oleh PBB di Indonesia dari bulan Januari hingga April, yang menyoroti komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan dan inklusivitas.
Dalam edisi ini, fokus kami adalah pada SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan membina kolaborasi dan kemitraan yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, kami bertujuan untuk mempercepat kemajuan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.
Melalui buletin ini, kami berusaha untuk mendekatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan masyarakat yang kami layani, memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam upaya kami untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Edisi kali ini menampilkan kisah-kisah inspiratif dari berbagai badan PBB di Indonesia, yang menampilkan inisiatif dan upaya mereka yang luar biasa dalam mempromosikan inklusivitas dan memajukan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Salah satu proyek unggulan dalam edisi ini menyoroti program pelatihan kejuruan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tangerang. Dengan dukungan dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), program ini membekali para narapidana dengan keterampilan yang penting untuk memfasilitasi reintegrasi mereka ke dalam masyarakat setelah menyelesaikan masa hukuman. Program ini menunjukkan komitmen kami untuk memberdayakan individu dan berkontribusi pada perubahan sosial yang positif.
Saat kita menavigasi era pasca pandemi, sangat penting bagi kita untuk mengganti waktu yang hilang dan mempercepat upaya kita untuk mencapai SDGs. Dengan memperkuat dampak kolektif kita dan menempa jalur baru, kita dapat menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan inklusif untuk generasi sekarang dan masa depan.
Anda dapat mengakses buletin yang dapat diunduh dalam bahasa Inggris dan Indonesia di bawah halaman ini.
Bersama-sama, mari kita membuat perbedaan yang langgeng dan bekerja menuju dunia di mana semua orang dapat berkembang.
1 of 4
Cerita
13 Januari 2025
2024 dalam Angka: Edisi PBB di Indonesia
Tahun yang luar biasa! Tahun 2024 adalah tentang pertumbuhan, kolaborasi, dan membuat perubahan nyata bersama-sama. Terima kasih kepada semua orang yang luar biasa di seluruh Indonesia, PBB di Indonesia dapat melakukan banyak hal di tahun ini. Berikut ini adalah angka-angka yang menceritakan kisah perjalanan luar biasa yang didukung oleh ANDA.26 badan PBB, 17 tujuanTahun ini, 26 badan PBB yang berbeda bekerja sama untuk mewujudkan perubahan. Bersama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat sipil, media, sektor swasta, dan para pemangku kepentingan, kami dapat menjalankan proyek-proyek yang berdampak di seluruh Indonesia.Memberdayakan generasi muda di IndonesiaPemuda Indonesia adalah masa depan, dan kami telah berupaya untuk memberdayakan mereka. Tiga puluh enam kunjungan dari dan ke universitas dan organisasi kepemudaan dan terhubung dengan lebih dari 3.000 mahasiswa. Itu belum termasuk 13 kunjungan ke sekolah-sekolah yang menjangkau sekitar 1.700 siswa.Merayakan bersama di 123 acara luringKami mengumpulkan 15.000+ partisipan di 123 acara, termasuk di antaranya lebih dari 8.200 generasi muda. Pada acara Hari Pemuda Internasional, 830 pemuda dari seluruh Indonesia hadir untuk berbicara tentang bagaimana meningkatkan pembangunan berkelanjutan di negara ini, membuktikan bahwa generasi penerus siap untuk memimpin.Tahun 2024 juga merupakan tahun yang patut dirayakan. Pameran Hari PBB menarik lebih dari 1.000 pengunjung, 3 landmark ikonik diterangi dengan warna biru PBB untuk menyoroti kerja sama global, dan 11 videotron di seluruh Jakarta menampilkan pesan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sembilan pameran luring menyambut lebih dari 21.000 pengunjung, termasuk lebih dari 3.000 anak muda. Momen-momen khusus seperti Festival Literasi Anak, Hari Penyandang Disabilitas Internasional, Hari Hak Asasi Manusia, dan Peringatan Tsunami Aceh mempertemukan lebih dari 3.400 orang untuk belajar dan berefleksi.Salah satu hal yang paling keren tahun ini? Kompetisi komik strip! Lebih dari 50 peserta ikut serta, berbagi kreativitas mereka dalam tema-tema seperti perubahan iklim, inovasi digital, dan perdamaian global. Sembilan komikus terpilih sebagai pemenang, mengingatkan kita bahwa perubahan dapat dimulai dari sesuatu yang sederhana seperti cerita. Lebih dari 50 peserta berkumpul di Monumen Nasional yang diterangi cahaya biru untuk memperingati Hari PBB dan mengagumi komik-komik pemenang. Menjangkau jutaan orang secara digitalKami juga telah terhubung dengan lebih banyak orang secara daring. Melalui media sosial dan situs web kami, PBB di Indonesia menjangkau lebih dari 27 juta orang setiap bulannya melalui postingan, video, atau cerita yang beresonansi dengan orang-orang di mana saja. Namun, masih ada yang lebih dari itu-lebih dari 5.000 berita yang meliput kegiatan PBB di Indonesia, memastikan bahwa pekerjaan kami tersebar luas melalui saluran media massa.Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan kami di tahun 2024Simak video untuk melihat perjalanan luar biasa PBB di Indonesia pada tahun 2024! Semua ini tidak akan mungkin terjadi tanpa ANDA. Baik menghadiri acara, mendukung pekerjaan kami, atau mengikuti dari jauh, Anda telah membantu kami menciptakan tahun yang tak terlupakan. Mari kita lanjutkan momentum ini di tahun 2025 - masih banyak yang harus dilakukan.Jika Anda tertarik untuk berkunjung, berkolaborasi, atau ingin menjadi bagian dari bab berikutnya, hubungi kami di unic-jakarta@un.org.Demi lebih banyak perubahan, lebih banyak koneksi, dan lebih banyak dampak di tahun mendatang! Selamat tahun baru 2025!
1 of 5
Cerita
09 Desember 2024
Bersatu untuk Integritas: Memberdyakan Para Pemangku Kepentingan dalam Memerangi Korupsi
Pada Hari Antikorupsi Internasional hari ini, Putri Rahayu Wijayanti, Koordinator Program Anti-Korupsi UNODC, berbagi pemikirannya mengenai upaya-upaya anti-korupsi yang lebih menyeluruh di Indonesia, yang didukung oleh UNODCKorupsi merusak fondasi masyarakat, menghambat kemajuan dan merampas kesempatan penting bagi setiap orang untuk mendapatkan pendidikan, perawatan kesehatan, pekerjaan, dan kelestarian lingkungan. Mengatasi masalah yang meluas ini membutuhkan upaya kolektif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk kaum muda, orang dengan disabilitas, masyarakat sipil, dan sektor swasta, untuk mendorong masa depan yang lebih adil dan transparan.Keterlibatan Pemuda dalam upaya AntikorupsiDengan jumlah kaum muda di seluruh dunia yang mencapai 1,9 miliar orang, keterlibatan mereka dalam inisiatif antikorupsi sangat diperlukan. Terhubung dan mendapat informasi yang tidak pernah ada sebelumnya, kaum muda memiliki alat yang inovatif untuk memerangi korupsi. Dengan memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan, media sosial, dan blockchain, mereka dapat mengembangkan solusi inovatif, mengadvokasi praktik-praktik yang beretika, dan menuntut akuntabilitas yang lebih besar dari lembaga-lembaga.Di Indonesia, Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) secara aktif melibatkan kaum muda dalam upaya antikorupsi. Melalui Kompetisi Video yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Tempo Institute, dengan dukungan dari UNODC, kami bekerja sama dengan lebih dari 100 anak muda untuk membuat video yang berdampak besar dalam mempromosikan integritas. (Tonton video ini untuk mengetahui lebih lanjut). Inklusi Orang dengan DisabilitasMemastikan bahwa inisiatif anti-korupsi inklusif terhadap orang dengan disabilitas sangatlah penting. UNODC menekankan pentingnya inklusivitas dalam program-programnya, dengan menyadari bahwa perspektif yang beragam dapat memperkuat upaya pemberantasan korupsi. Bekerja sama dengan KPK, UNODC mengadakan lokakarya dan diskusi publik yang melibatkan orang dengan disabilitas, menyediakan lingkungan yang mudah diakses dan penerjemah bahasa isyarat untuk memastikan partisipasi penuh. Kegiatan-kegiatan ini memberdayakan orang-orang dengan disabilitas untuk memahami dampak korupsi terhadap kehidupan mereka dan secara aktif terlibat dalam upaya antikorupsi.Dengan menyediakan wadah bagi orang dengan disabilitas untuk berpartisipasi dalam kegiatan anti-korupsi, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai pengalaman dan gagasan yang lebih luas, yang mengarah pada strategi yang lebih efektif dan komprehensif.Partisipasi Sektor SwastaSektor swasta memainkan peran penting dalam mencegah korupsi dengan mempromosikan praktik-praktik etis, memastikan kepatuhan terhadap peraturan, dan mendorong akuntabilitas. Melalui tindakan kolektif dan penerapan kebijakan anti-korupsi yang kuat, perusahaan dapat berkontribusi pada lingkungan bisnis yang lebih transparan dan bertanggung jawab, yang mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang.Di Indonesia, UNODC bermitra dengan sektor swasta untuk memerangi korupsi. Sebagai contoh, UNODC berkolaborasi dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk mempromosikan transparansi dan integritas di dalam industri kelapa sawit. Kemitraan ini bertujuan untuk mengatasi risiko korupsi seperti penyuapan, dan pelanggaran peraturan, yang menghambat kontribusi industri ini terhadap pertumbuhan ekonomi. (Tonton video ini untuk mengetahui lebih lanjut).Aksi Kolektif untuk Masa Depan yang Bebas KorupsiMelibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya anti-korupsi sangat penting untuk menciptakan masa depan yang adil dan transparan. Dengan memberdayakan kaum muda, termasuk orang dengan disabilitas, berkolaborasi dengan masyarakat sipil, dan bermitra dengan pihak swasta dapat mengembangkan strategi yang komprehensif untuk memerangi korupsi.
1 of 5
Cerita
03 Desember 2024
Memangkas Karbon, Meningkatkan Penghematan: Bagaimana UNIDO Membantu Industri Pupuk Indonesia Mengurangi Emisi
United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan industri pupuk untuk menurunkan emisi gas rumah kaca di sektor ini dan membantu Indonesia memenuhi komitmen iklimnya.Kerja sama yang merupakan bagian dari program bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa ini masih dalam tahap uji coba, tetapi bantuan teknis UNIDO untuk industri pupuk telah menghasilkan pengurangan gas rumah kaca. Empat perusahaan yang terlibat dalam fase percontohan proyek ini telah menghindari total emisi sebesar 328.000 ton setara CO2 per tahun dibandingkan dengan data awal tahun 2018. Seiring dengan semakin luasnya adopsi teknologi ini, dampaknya akan semakin besar, berpotensi menghemat sekitar US$ 47 juta bagi industri melalui produksi yang lebih hemat sumber daya.PT Pupuk Sriwijaya (PUSRI) di Palembang, Sumatera Selatan, merupakan salah satu pelopor dalam implementasi program ini. Berikut ini adalah cara mereka menurunkan emisi sekaligus menurunkan biaya produksi.Di tengah-tengah kompleks industri yang luas dan bermandikan sinar matahari, sebuah pemandangan megah terbentang - sebuah bangunan menjulang tinggi yang dihiasi dengan mesin-mesin yang mengepul dan rumit. Inilah pabrik urea 2B milik PUSRI yang telah dipatenkan, yang dirancang untuk memerangi perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca.“PUSRI berkomitmen penuh terhadap energi bersih dan inovasi, namun kemajuan kami sebelumnya terhambat oleh kurangnya panduan yang jelas,” ujar Alfa Widyawan, Senior Vice President Teknologi. “Berkat studi dari PBB, kami sekarang dapat melihat sejauh mana kemajuan yang telah dicapai PUSRI dan langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkannya lebih lanjut.” Menuju efisiensi sumber dayaPenelitian tersebut, yang dikembangkan oleh Kemitraan PBB untuk Aksi Ekonomi Hijau (UN-PAGE) melalui UNIDO bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Pusat Produksi Bersih Indonesia (ICPC), adalah studi Produksi yang Hemat Sumber Daya dan Produksi yang Lebih Bersih (RECP). RECP merupakan pendekatan terpadu untuk meningkatkan transparansi aliran material dan energi, yang mengarah pada peningkatan produktivitas sumber daya, minimalisasi limbah, perbaikan manajemen bahan kimia, optimalisasi penggunaan air, dan peningkatan efisiensi energi.Dengan menerapkan praktik RECP di pabrik urea, PUSRI telah menghemat rata-rata 4.181 ton CO2 ekuivalen per tahun dibandingkan dengan baseline tahun 2018. Jumlah ini setara dengan emisi tahunan dari 844 kendaraan. Perusahaan juga telah mengurangi konsumsi air dari 13,5 m3/ton urea yang diproduksi menjadi hanya 3,6 m3/ton, jauh di bawah ambang batas standar industri hijau yaitu 5,5 m3/ton urea - yang mengarah pada biaya input yang lebih rendah. Studi tolok ukur yang digunakan oleh PUSRI untuk meluncurkan peningkatan ini didasarkan pada laporan Green Industry and Trade Assessment (GITA) 2019 dari UNIDO untuk memperkuat implementasi inisiatif pembangunan rendah karbon di Indonesia. Studi ini mengukur kinerja lingkungan industri di Indonesia dalam hal polusi udara dan air, limbah industri, efisiensi sumber daya dalam bentuk efisiensi energi, air, dan material, serta penerapan teknologi bersih dalam produksi industri. PUSRI secara aktif mengupayakan pembangunan rendah karbon dengan mengikuti Standar Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian, dan melalui penerapan praktik RECP.Industri menyumbang sekitar 14% dari emisi gas rumah kaca di Indonesia, dan pemerintah menetapkan target ambisius bagi sektor industri untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.Secara global, pupuk merupakan sumber utama emisi gas rumah kaca: pupuk kandang dan pupuk sintetis mengeluarkan setara dengan 2,6 gigaton karbon per tahun - lebih banyak dari gabungan penerbangan dan pengiriman kapal global. Menuju Amonia Biru dan HijauPT Pupuk Indonesia, perusahaan induk dari PT Pupuk Sriwidjaja, sedang mempersiapkan diri untuk beralih ke produksi amonia biru dan amonia hijau untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang tertuang dalam Peta Jalan Amonia Biru dan Amonia Hijau 2030.Apakah hal ini dapat dicapai akan tergantung pada apakah perusahaan dapat mengakses ratusan megawatt energi terbarukan untuk menyalakan pembangkit listriknya. Sumber dan pasokan energi terbarukan masih menjadi tantangan, kata Widyawan.UNIDO telah menilai kinerja lingkungan industri pupuk di Indonesia, mengidentifikasi peluang efisiensi sumber daya, termasuk melalui peningkatan efisiensi energi. “Menindaklanjuti rekomendasi ini di seluruh industri akan membantu Indonesia mencapai Kontribusi yang Ditetaplan Secara Nasional (NDC) yang telah diperbarui untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari industri pupuk sebesar 3,95 juta ton setara CO2 pada tahun 2030,” ujar Marco Kamiya, Kepala Perwakilan UNIDO untuk Indonesia dan Timor Leste.Untuk mencapai hal ini diperlukan kerja sama yang luas di antara para pemangku kepentingan, ia menambahkan: “Kolaborasi yang efektif di antara perusahaan, entitas pemerintah, dan lembaga keuangan sangat penting untuk membangun jalur pendanaan yang berkelanjutan, yang pada akhirnya akan mempercepat adopsi teknik-teknik produksi yang hemat sumber daya dan lebih bersih.”PAGE menyatukan keahlian dan pengalaman lima badan PBB untuk mendukung Indonesia dalam pembangunan hijau. Kemitraan ini merupakan hasil kerja sama antara Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), Program Pembangunan PBB (UNDP), Badan PBB untuk Lingkungan Hidup (UNEP), UNIDO, dan Institut Pelatihan dan Penelitian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNITAR). Artikel ini pertama kali dipublikasikan di situs web UNIDO di Memangkas karbon, meningkatkan penghematan: Bagaimana UNIDO membantu industri pupuk di Indonesia -- https://www.unido.org/news/cutting-carbon-growing-savings-how-unido-helping-indonesias-fertilizer-industry-slash-emissions
1 of 5
Cerita
26 November 2024
Indonesia memimpin kemitraan pelatihan regional untuk memperkuat pemeliharaan perdamaian
Pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang sebenarnya menggerakkan kekuatan misi Pemeliharaan Perdamaian PBB? Ini petunjuknya: bukan uang, jumlah pasukan, atau bahkan teknologi terbaru. Senjata rahasia yang sesungguhnya adalah kemitraan. Kemitraan adalah tulang punggung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kekuatan yang memberdayakan negara-negara penyumbang pasukan yang dikerahkan ke misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Sejak tahun 2015, Program Kemitraan Segitiga (Triangular Partnership Programme - TPP) dari Departemen Dukungan Operasional PBB sangat penting dalam membangun kapasitas negara-negara penyumbang pasukan, termasuk di bidang teknik, layanan medis, dan C4ISR (Komando, Kendali, Komunikasi, Komputer (C4), Intelijen, Pengawasan, dan Pengintaian (ISR)) dan teknologi keamanan kamp.Antara tahun 2022 dan 2024, Indonesia menjadi tuan rumah untuk lima pelatihan teknik sebagai bagian dari kegiatan pelatihan TPP di wilayah ASEAN, yang melibatkan peserta dan pelatih dari 16 negara. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk memanfaatkan peluang yang disediakan oleh kemitraan regional, ASEAN, dan inisiatif PBB seperti TPP.Komitmen Indonesia terhadap pemeliharaan perdamaian sudah ada sejak tahun 1957. Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-5 terbesar di dunia sebagai penyedia pasukan penjaga perdamaian berseragam PBB. Respons dari para peserta pelatihan TPP sangat positif - dengan para peserta yang menganggap pelatihan yang mereka ikuti sangat berharga. “Pelatihan ini sangat bermanfaat, sepenuhnya mencapai tujuannya dan juga menawarkan kesempatan unik untuk belajar tentang budaya negara lain,” ujar salah satu peserta anonim dalam sebuah survei. “Pelatihan ini menciptakan lingkungan belajar unik yang merayakan keberagaman dan menumbuhkan rasa hormat di antara para peserta.” Para peserta menekankan pendekatan komprehensif pelatihan ini, yang menggabungkan pengetahuan teoretis dengan pengalaman praktis, dengan fokus pada keselamatan, efisiensi operasional, dan peluang untuk membangun hubungan internasional dengan penjaga perdamaian lainnya. Mayor Jenderal Taufik Budi Santoso, Komandan Pusat Latihan Pemeliharaan Perdamaian TNI mengatakan: “Pelatihan yang diberikan melalui Program Kemitraan Segitiga telah secara signifikan meningkatkan keterampilan operasional dan manajerial para peserta kami. Para lulusan dari Indonesia sekarang menerapkan keterampilan dan pengetahuan ini dalam penugasan mereka, terutama dalam misi PBB di Republik Afrika Tengah, berkontribusi secara efektif terhadap upaya pemeliharaan perdamaian.”Lihat video ini untuk mengetahui pengalaman para alumni dan peserta program lebih lanjut! Penjaga perdamaian perempuanPelatih TPP dalam siklus ini termasuk instruktur dari Brasil dan Jepang, yang tidak hanya berbagi keahlian mereka tetapi juga menunjukkan pentingnya meningkatkan peran, keahlian, dan potensi pengerahan pasukan penjaga perdamaian perempuan.Dari lima pelatihan yang dilakukan, Pasukan Bela Diri Darat Jepang (JGSDF) mengerahkan sembilan perwira perempuan untuk mengikuti kursus TPP, sementara Brasil mendatangkan satu perwira pelatihan perempuan. Peran perempuan dalam pemeliharaan perdamaian menjadi semakin signifikan. Tiga puluh tahun setelah Deklarasi Beijing dan menjelang peringatan 25 tahun Resolusi 1325 Dewan Keamanan PBB, PBB secara aktif bekerja untuk meningkatkan akses perempuan ke pelatihan pemeliharaan perdamaian. Seperti yang dikatakan oleh pelatih TPP-Brasil, Letnan Satu Joana Leite: “[Partisipasi pasukan penjaga perdamaian berseragam perempuan] bukan hanya masalah kesetaraan tetapi juga keharusan strategis untuk efektivitas dan keberhasilan operasi perdamaian.”Partisipasi pasukan penjaga perdamaian perempuan memperkaya pasukan penjaga perdamaian dengan perspektif dan keterampilan yang beragam, terlibat dengan masyarakat setempat, terutama di daerah-daerah di mana peran gender tradisional membatasi interaksi dengan pasukan penjaga perdamaian laki-laki. “Kehadiran mereka membantu membangun kepercayaan dan hubungan baik dengan masyarakat setempat, memfasilitasi penyelesaian konflik dan bantuan kemanusiaan yang lebih efektif,” kata Leite.Contohnya Sersan Satu Polisi Renita Rismayanti dari Indonesia, yang dianugerahi Penghargaan Petugas Polisi Wanita Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 2023. Pencapaiannya menunjukkan bagaimana partisipasi dan kepemimpinan perempuan dalam pemeliharaan perdamaian meningkatkan upaya kami dalam perlindungan dan pembangunan perdamaian. Mulai bulan November 2024, Kamboja telah mengambil alih peran tuan rumah TPP di kawasan ASEAN, menunjukkan dukungan terhadap model pelatihan yang didasarkan pada kemitraan yang kuat dan meningkatkan partisipasi pasukan penjaga perdamaian perempuan.Untuk mempelajari lebih lanjut tentang TPP PBB, klik di sini.
1 of 5
Cerita
22 November 2024
Pejabat Senior PBB Puji Kesiapsiagaan Indonesia dan ASEAN terhadap Bencana akibat Perubahan Iklim
Pendekatan Indonesia dalam penanggulangan bencana memberikan contoh yang baik untuk dibagikan kepada negara-negara lain di kawasan ini dan di luar kawasan ini, demikian kata Reena Ghelani, Asisten Sekretaris Jenderal PBB dan Koordinator Krisis Iklim untuk El Nino/La Niña, di akhir kunjungan dua harinya di Jakarta minggu ini.“Kepemimpinan pemerintah dan kemitraan dengan PBB serta pendekatan Indonesia dalam penanggulangan bencana dengan memberdayakan masyarakat dan organisasi lokal harus menjadi pelajaran bagi dunia,” katanya. “Di seluruh dunia, kekeringan, banjir, dan peristiwa cuaca ekstrem lainnya menjadi lebih sering dan intens karena perubahan iklim, sehingga membutuhkan langkah-langkah adaptasi yang lebih kuat dan pembangunan ketahanan.”Ibu Ghelani bertemu dengan rekan-rekan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan mengunjungi Badan Bantuan Kemanusiaan ASEAN (AHA Centre).Kesiapsiagaan dan peringatan dini merupakan kunci untuk mengurangi dampak bencana - seperti yang ditunjukkan oleh prakiraan awal musim kemarau yang diperpanjang pada tahun 2023, yang disebabkan oleh El Niño. “Peringatan dini yang diberikan pada bulan Februari 2023 oleh BMKG dan tindakan yang diambil pemerintah berdasarkan peringatan dini tersebut, telah memberikan dampak nyata dalam memitigasi dampak El Nino, terutama dalam melindungi segmen masyarakat yang paling rentan,” ujar Ghelani setelah bertemu dengan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di kantor BMKG. Ia juga menerima pengarahan mengenai program Sekolah Lapang Iklim, yang diprakarsai oleh BMKG dan diimplementasikan oleh Kementerian Pertanian dan yang sekarang bernama Badan Pangan Nasional, bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat dan dengan dukungan dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).Di Indonesia, El Niño menyebabkan musim kemarau yang lebih panjang dan curah hujan yang lebih rendah, sehingga menyulitkan masyarakat untuk mengakses air bersih. Baru-baru ini, dampak El Nino menjadi lebih parah akibat perubahan iklim, yang menyebabkan kekeringan yang lebih ekstrim, risiko kekurangan air yang lebih tinggi, dan tantangan yang lebih besar bagi masyarakat yang rentan.Menghadapi Kekeringan
Di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tidak terjadi kekurangan air bersih pada musim kemarau yang berkepanjangan, berkat langkah-langkah kesiapsiagaan yang memadai menjelang El Nino tahun lalu, demikian ungkap para pejabat dan penduduk setempat kepada Ibu Ghelani dalam kunjungannya ke daerah tersebut. Kabupaten Bekasi termasuk di antara 371 dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia yang sangat rentan terhadap kekeringan, menurut Indeks Risiko Bencana Indonesia 2023 dari BNPB.“Meskipun kekeringan berlangsung lebih lama dan lebih parah, kami sudah siap dan tidak menderita,” kata Amah, seorang warga Desa Sirnajaya.Kesiapsiagaan yang dilakukan termasuk mengerahkan alat berat untuk menormalisasi sungai dan saluran sekunder (kanal?), menanam pohon, membersihkan sampah, mendistribusikan pompa air kepada petani dan mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang terancam kekurangan air. Palang Merah Indonesia (PMI) menggunakan alat dan mesin khusus untuk memeriksa sumber air di lokasi galian pasir yang digunakan untuk pembangunan di sekitar daerah yang terkena dampak, jelas Ucu Surya Jingga, Sekretaris PMI Kabupaten Bekasi. Mereka menguji beberapa lokasi dan mengidentifikasi air di sebuah lokasi di Sirnajaya sebagai sumber air terbaik karena kualitasnya, yang dikonfirmasi oleh tes laboratorium. Air tersebut kemudian diolah untuk memastikan air tersebut aman untuk diminum dan didistribusikan kepada warga melalui tangki air dan galon. Lokasi tersebut kini menghasilkan lebih dari 6.000 liter air bersih dan lebih dari 1.000 liter air minum per hari, yang didistribusikan secara gratis kepada warga.“Koordinasi yang efektif dalam tanggap darurat kemanusiaan bergantung pada kepemimpinan yang kuat dan efektif di lapangan,” kata Ghelani. “Kolaborasi yang kuat yang dipimpin oleh pemerintah dengan sektor swasta dan LSM, seperti di Kabupaten Bekasi, merupakan contoh yang baik untuk saling mendukung, dimana sektor swasta dan sukarelawan turun tangan untuk mengisi kekosongan yang ada pada saat dibutuhkan.” Kesiapsiagaan yang lebih baik telah membuahkan hasil yang positif di sebagian besar wilayah Asia Tenggara. Meskipun jumlah bencana di negara-negara ASEAN meningkat pada periode 2018-2023, jumlah korban jiwa dan kerugian yang diakibatkan oleh bencana-bencana tersebut menurun. “Kemajuan ini disebabkan oleh beberapa faktor - yang paling utama adalah peningkatan kesadaran dan adaptasi bencana serta tindakan dini dan data yang kuat dari para ahli meteorologi,” kata Ms. Ghelani.Kantor UNOCHA di Indonesia bekerja sama dengan AHA Centre dalam membangun kapasitas kantor-kantor penanggulangan bencana nasional di negara-negara anggota ASEAN. Kerja sama ini, dengan fokus pada penanganan dampak perubahan iklim yang semakin meningkat dan respons lokal, akan semakin diperkuat di bawah rencana jangka menengah AHA Centre tahun 2026-2030. UNOCHA akan terus menjembatani kemampuan AHA Centre sebagai pusat pengetahuan penanggulangan bencana, termasuk dengan memberikan pelajaran kepada kawasan lain termasuk Pasifik, dan Uni Afrika dan juga akan memanfaatkan pertukaran antar sesama dengan Uni Eropa. PBB akan terus mendukung ASEAN dalam implementasi ASEAN Agreement on Disaster Management (AADMER), kata Ms. Ghelani.
Di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tidak terjadi kekurangan air bersih pada musim kemarau yang berkepanjangan, berkat langkah-langkah kesiapsiagaan yang memadai menjelang El Nino tahun lalu, demikian ungkap para pejabat dan penduduk setempat kepada Ibu Ghelani dalam kunjungannya ke daerah tersebut. Kabupaten Bekasi termasuk di antara 371 dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia yang sangat rentan terhadap kekeringan, menurut Indeks Risiko Bencana Indonesia 2023 dari BNPB.“Meskipun kekeringan berlangsung lebih lama dan lebih parah, kami sudah siap dan tidak menderita,” kata Amah, seorang warga Desa Sirnajaya.Kesiapsiagaan yang dilakukan termasuk mengerahkan alat berat untuk menormalisasi sungai dan saluran sekunder (kanal?), menanam pohon, membersihkan sampah, mendistribusikan pompa air kepada petani dan mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang terancam kekurangan air. Palang Merah Indonesia (PMI) menggunakan alat dan mesin khusus untuk memeriksa sumber air di lokasi galian pasir yang digunakan untuk pembangunan di sekitar daerah yang terkena dampak, jelas Ucu Surya Jingga, Sekretaris PMI Kabupaten Bekasi. Mereka menguji beberapa lokasi dan mengidentifikasi air di sebuah lokasi di Sirnajaya sebagai sumber air terbaik karena kualitasnya, yang dikonfirmasi oleh tes laboratorium. Air tersebut kemudian diolah untuk memastikan air tersebut aman untuk diminum dan didistribusikan kepada warga melalui tangki air dan galon. Lokasi tersebut kini menghasilkan lebih dari 6.000 liter air bersih dan lebih dari 1.000 liter air minum per hari, yang didistribusikan secara gratis kepada warga.“Koordinasi yang efektif dalam tanggap darurat kemanusiaan bergantung pada kepemimpinan yang kuat dan efektif di lapangan,” kata Ghelani. “Kolaborasi yang kuat yang dipimpin oleh pemerintah dengan sektor swasta dan LSM, seperti di Kabupaten Bekasi, merupakan contoh yang baik untuk saling mendukung, dimana sektor swasta dan sukarelawan turun tangan untuk mengisi kekosongan yang ada pada saat dibutuhkan.” Kesiapsiagaan yang lebih baik telah membuahkan hasil yang positif di sebagian besar wilayah Asia Tenggara. Meskipun jumlah bencana di negara-negara ASEAN meningkat pada periode 2018-2023, jumlah korban jiwa dan kerugian yang diakibatkan oleh bencana-bencana tersebut menurun. “Kemajuan ini disebabkan oleh beberapa faktor - yang paling utama adalah peningkatan kesadaran dan adaptasi bencana serta tindakan dini dan data yang kuat dari para ahli meteorologi,” kata Ms. Ghelani.Kantor UNOCHA di Indonesia bekerja sama dengan AHA Centre dalam membangun kapasitas kantor-kantor penanggulangan bencana nasional di negara-negara anggota ASEAN. Kerja sama ini, dengan fokus pada penanganan dampak perubahan iklim yang semakin meningkat dan respons lokal, akan semakin diperkuat di bawah rencana jangka menengah AHA Centre tahun 2026-2030. UNOCHA akan terus menjembatani kemampuan AHA Centre sebagai pusat pengetahuan penanggulangan bencana, termasuk dengan memberikan pelajaran kepada kawasan lain termasuk Pasifik, dan Uni Afrika dan juga akan memanfaatkan pertukaran antar sesama dengan Uni Eropa. PBB akan terus mendukung ASEAN dalam implementasi ASEAN Agreement on Disaster Management (AADMER), kata Ms. Ghelani.
1 of 5
Siaran Pers
17 Desember 2024
Program Baru PBB untuk Mendukung Pemanfaatan dan Ketersediaan Data bagi Pembangunan di Tingkat Daerah
Pemerintah nasional menetapkan tujuan ekonomi dan pembangunan secara keseluruhan, tetapi pemerintahan daerah – yang paling dekat dengan masyarakat – memiliki pemahaman terbaik tentang apa yang diperlukan untuk mempercepat kemajuan menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Tingkat provinsi. Inilah sebabnya program bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia yang baru diluncurkan ini berfokus pada dukungan kepada pemerintah daerah– di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota – melalui penyediaan data di tingkat lokal untuk perumusan kebijakan yang berbasis bukti.“Pemerintah memang merancang kebijakan nasional dan kerangka pembangunan, tetapi kabupaten dan kota lebih memahami realitas di lapangan. Mereka berada di posisi yang strategis untuk menilai tantangan dan melaksanakan proyek pembangunan yang merespons kebutuhan masyarakat mereka,” ujar Gita Sabharwal, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia. “Hal ini memerlukan data yang akurat dan mudah diakses di tingkat daerah, dan inilah fokus utama dari program baru ini.”Berdasarkan data pemerintah, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk memenuhi 62% indikator SDGs, dan pemerintah berkomitmen untuk mempercepat kemajuan di area yang paling tertinggal, termasuk nutrisi dan kesetaraan gender. Pembangunan di seluruh SDGs masih belum merata, dengan adanya kesenjangan antar daerah yang signifikan. Untuk mempercepat upaya di tempat yang paling membutuhkan, diperlukan intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan, yang pada gilirannya memerlukan data yang akurat. Namun, ketersediaan data di tingkat kabupaten dan kota masih terbatas, terutama data untuk indikator sosial ekonomi SDGs.Program bersama ini, dengan partisipasi dari Program Pangan Dunia (WFP), Dana Anak-anak PBB (UNICEF), dan Dana Kependudukan PBB (UNFPA), akan membantu mengembangkan mekanisme untuk menyediakan data yang lebih andal di tingkat daerah, menggunakan metodologi pemodelan yang dikenal sebagai estimasi area kecil (small area estimation).Program ini juga akan mendukung pengembangan kerangka peraturan nasional untuk memperkuat perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan pendanaan SDGs di tingkat daerah, serta membantu menciptakan panduan dan protokol nasional untuk meningkatkan ketersediaan dan pemanfaatan SDGs di tingkat daerah. Dashboard SDGs online, yang dikembangkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan PBB di Indonesia, akan ditransformasikan menjadi pusat basis data dan sistem pemantauan serta evaluasi digital yang terintegrasi untuk menganalisis kemajuan SDGs dan memperkuat rencana pembangunan di tingkat daerah, ujar Vivi Yulaswati, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam BAPPENAS.“Dengan data yang akurat dan pemaparan contoh praktik terbaik dari seluruh negeri, kami akan memberikan pemerintah di tingkat daerah amunisi yang mereka butuhkan untuk merancang dan melaksanakan program yang tepat sasaran dengan dampak yang jelas dan terukur terhadap pembangunan menuju SDGs,” ujarnya.Program baru berdurasi satu tahun ini didanai oleh Joint SDG Fund. Program ini melengkapi inisiatif lain dari PBB di Indonesia yang mendukung pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan menuju SDGs, seperti dukungan terhadap Voluntary Local Reviews (VLRs). VLRs memungkinkan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota untuk mengevaluasi kemajuan mereka dalam mencapai SDGs dan memprioritaskan tindakan berdasarkan hasil yang diperoleh.“Dengan bekerja sama secara saling melengkapi, BAPPENAS dan PBB dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan pemerintah daerah untuk mencapai kemajuan yang bermakna dan inklusif,” kata Gita Sabharwal.
1 of 5
Siaran Pers
29 Oktober 2024
Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa 2024: Mengangkat Komik, Kreativitas, dan Kerja Sama Global
Jakarta, 26 Oktober 2024Perubahan iklim, digitalisasi, dan perdamaian global adalah topik dari tiga komik yang memenangkan kompetisi komik yang diselenggarakan oleh Pusat Informasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIC) Jakarta, bekerja sama dengan Bumilangit, sebuah perusahaan hiburan di Indonesia yang menampilkan super hero Indonesia dalam komik dan film mereka untuk memperingati Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 24 Oktober.Kompetisi Komik "Menggambar Masa Depan" mendorong kaum muda Indonesia untuk menggunakan komik sebagai media untuk mengekspresikan pemikiran mereka tentang tantangan global. Dengan pahlawan super Bumilangit sebagai inspirasi, para peserta secara kreatif mengeksplorasi isu-isu yang paling penting bagi generasi mereka.Miklos Gaspar, Direktur UNIC, menekankan pentingnya keterlibatan pemuda melalui platform kreatif: “Pemuda bukan hanya pemimpin masa depan, tetapi mereka sudah memberikan perbedaan hari ini. Inisiatif seperti kompetisi komik memberikan platform bagi kaum muda untuk secara kreatif terlibat dengan tantangan dunia, memungkinkan mereka mengekspresikan ide-ide mereka dan membayangkan solusi-solusi inovatif. UNIC dan mitra kami memperkuat suara-suara ini, karena mereka memegang kunci menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan damai.”Untuk memberikan penghargaan kepada para pemenang dan mengadakan diskusi tentang tantangan global dan potensi solusinya, UNIC dan United Nations Association Indonesia, NGO untuk anak muda yang mengkampanyekan issue-issue penting PBB (UNAI) menyelenggarakan perayaan Hari PBB 2024 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, hari ini. Acara tersebut melibatkan masyarakat melalui berbagai kegiatan interaktif dan diskusi tentang perubahan iklim, pemuda dan inovasi digital, serta kerja sama global dan perdamaian. Inti dari diskusi tersebut adalah Pact for the Future, sebuah perjanjian global baru yang diadopsi oleh Negara-Negara Anggota PBB bulan lalu, yang merupakan deklarasi penting untuk mengambil tindakan konkret menuju dunia yang lebih damai dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.Para pemenang kompetisi menampilkan bakat mereka. Oei Alice Zita Kusuma (20) dari Jakarta Barat, menggambarkan Sri Asih yang memerangi kejahatan di kota yang dilanda banjir dan sampah, menyoroti isu mendesak terkait perubahan iklim dan polusi. Mischa Sultana Salwa (16) dari Jakarta Selatan, fokus pada pemuda dan digitalisasi, mengeksplorasi baik manfaat maupun kekurangan dari penggunaan teknologi dengan Virgo yang mendorong penggunaan yang bertanggung jawab. Ashley Maryam (20) juga dari Jakarta Selatan, mengangkat tema perdamaian global, menampilkan Si Buta, Sri Asih, dan Virgo yang bekerja sama untuk mempromosikan kerja sama dan peran semua orang dalam membangun dunia yang damai. Agung Rachmawan, Wakil Presiden Bumilangit, menyoroti nilai kerja sama dengan bakat-bakat muda: “Kami sangat senang dapat bermitra dengan PBB dalam upaya ini. Menggunakan pahlawan super kami untuk menginspirasi kaum muda agar berpikir kritis tentang isu-isu global sejalan dengan misi Bumilangit untuk mempromosikan pemberdayaan dan inklusivitas. Kolaborasi ini lebih dari sekadar komik; ini adalah tentang memberikan suara kepada kaum muda untuk membayangkan, terlibat, dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk semua.”Perayaan Hari PBB ini dirancang untuk lebih dari sekadar acara—ini adalah seruan untuk bertindak bagi komunitas untuk bersatu, belajar, dan berkolaborasi. Peserta terlibat dalam berbagai kegiatan interaktif, seperti "Networking Tarot," yait mereka berdiskusi tentang pengembangan diri dan karier menggunakan kartu pemicu. Aktivitas "Vision Boards to the UN" memungkinkan peserta untuk mengekspresikan harapan mereka untuk masa depan melalui papan visual kreatif, sementara sesi "Letters to the UN" memberikan cara simbolis bagi peserta untuk menyampaikan pesan mereka pada kertas benih yang bisa ditanam, sebagai simbol keberlanjutan dan pertumbuhan.Baghasjati Kusuma, Sekretaris Jenderal UNAI, menekankan peran transformatif dari kreativitas: “Acara ini menunjukkan bagaimana kreativitas bisa menjadi alat yang kuat untuk perubahan positif. Dengan melibatkan kaum muda melalui seni dan dialog, kami membina generasi yang tidak hanya sadar akan tantangan global, tetapi juga siap untuk bertindak.”Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Siska Widyawati
National Communication Officer, UNIC Jakarta
Telepon: +62 878-8488-5489
Siska Widyawati
National Communication Officer, UNIC Jakarta
Telepon: +62 878-8488-5489
1 of 5
Siaran Pers
24 Oktober 2024
Pemerintah dan PBB di Indonesia Luncurkan Prangko Peringatan Hari PBB
Jakarta, 24 Oktober 2024Pada peringatan Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hari ini, Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Komunikasi dan Digital, bekerja sama dengan PBB di Indonesia dan Universitas Binus, menggelar acara yang berfokus pada anak muda untuk merayakan kreativitas dan kontribusi generasi muda Indonesia.Acara ini juga mengumumkan para pemenang kompetisi prangko nasional yang diluncurkan awal tahun ini untuk anak muda dari seluruh Indonesia untuk merancang prangko yang melambangkan kemitraan antara Indonesia dan PBB, serta komitmen bersama terhadap pembangunan berkelanjutan.Acara peringatan Hari PBB hari ini, dengan tema “Pakta untuk Masa Depan: Pemuda di Jantung Perubahan,” menekankan peran kaum muda dalam mempromosikan inovasi, perdamaian, dan keberlanjutan pembangunan. Program ini mencakup lokakarya interaktif, diskusi yang dipimpin oleh pemuda, dan pertunjukan budaya, semua bertujuan untuk mendorong partisipasi pemuda dalam menciptakan masa depan yang positif.Penasehat Senior Menteri Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Yang Mulia Adam Mulawarman Tugio, dalam pidato utamanya, menyampaikan pentingnya partisipasi pemuda, dengan menyatakan, “Kaum muda sangat penting bagi pembangunan Indonesia dan upaya kita untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kreativitas dan ide mereka sangat berharga dalam usaha kita membangun perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan kemajuan teknologi. Prangko yang diluncurkan hari ini adalah simbol kontribusi mereka dan kemitraan kuat antara Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.”
Beliau menambahkan bahwa “kemitraan antara pemerintah kami dan PBB menunjukkan pentingnya kerja sama multilateral, terutama dalam memberdayakan pemuda kami untuk berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan.”Kompetisi prangko ini diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta PBB di Indonesia. Pemenang pertama, Armelsa Ferdinandus (18) dari Jakarta, pemenang kedua, Rice Anggraini (18) dari Bengkulu, dan pemenang ketiga, Revant Marlun (15) dari Jakarta, menerima penghargaan mereka sebagai bagian dari rangkaian acara tersebut.Acara ini juga menampilkan sesi khusus yang dipimpin oleh perwakilan pemuda yang berbagi cerita dan ide mereka tentang bagaimana mereka mendorong perubahan positif di komunitas mereka. Dialog ini menekankan pentingnya inisiatif inklusif dan yang dipimpin oleh pemuda dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan menunjukkan kekuatan kolaborasi antara pemerintah, organisasi internasional, dan kelompok pemuda.“Kaum muda adalah kunci dalam membentuk masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Perserikatan Bangsa-Bangsa berkomitmen untuk bekerja bersama pemuda Indonesia untuk mendukung kontribusi dan ide inovatif mereka. Acara ini dan kompetisi prangko menampilkan potensi luar biasa dari generasi muda Indonesia,” ujar Gita Sabharwal, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia.Acara ini juga memperkenalkan “Kapsul Waktu SDG,” yang mengundang para peserta untuk menyampaikan pesan harapan mereka untuk tahun 2030, melambangkan visi kolektif masa depan berkelanjutan yang akan disegel hingga akhir dekade.Dr. Nelly S. Kom, MM, CSCA, Rektor Universitas BINUS, menambahkan: “Tema acara tahun ini, Youthnovation, selaras dengan kebutuhan untuk inisiatif inklusif yang dipimpin oleh kaum muda dalam mendorong inovasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan melalui semangat kreatif, pemikiran segar, dan tindakan transformatif mereka dalam membentuk masa depan Indonesia. Ini penting bagi kami, membekali mahasiswa untuk menjadi pembuat perubahan dan pemimpin masa depan.”Perayaan Hari PBB juga menampilkan pertunjukan budaya, pameran dari lembaga-lembaga PBB, serta tampilan dari mitra sektor swasta, menyoroti solusi untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Beliau menambahkan bahwa “kemitraan antara pemerintah kami dan PBB menunjukkan pentingnya kerja sama multilateral, terutama dalam memberdayakan pemuda kami untuk berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan.”Kompetisi prangko ini diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta PBB di Indonesia. Pemenang pertama, Armelsa Ferdinandus (18) dari Jakarta, pemenang kedua, Rice Anggraini (18) dari Bengkulu, dan pemenang ketiga, Revant Marlun (15) dari Jakarta, menerima penghargaan mereka sebagai bagian dari rangkaian acara tersebut.Acara ini juga menampilkan sesi khusus yang dipimpin oleh perwakilan pemuda yang berbagi cerita dan ide mereka tentang bagaimana mereka mendorong perubahan positif di komunitas mereka. Dialog ini menekankan pentingnya inisiatif inklusif dan yang dipimpin oleh pemuda dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan menunjukkan kekuatan kolaborasi antara pemerintah, organisasi internasional, dan kelompok pemuda.“Kaum muda adalah kunci dalam membentuk masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Perserikatan Bangsa-Bangsa berkomitmen untuk bekerja bersama pemuda Indonesia untuk mendukung kontribusi dan ide inovatif mereka. Acara ini dan kompetisi prangko menampilkan potensi luar biasa dari generasi muda Indonesia,” ujar Gita Sabharwal, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia.Acara ini juga memperkenalkan “Kapsul Waktu SDG,” yang mengundang para peserta untuk menyampaikan pesan harapan mereka untuk tahun 2030, melambangkan visi kolektif masa depan berkelanjutan yang akan disegel hingga akhir dekade.Dr. Nelly S. Kom, MM, CSCA, Rektor Universitas BINUS, menambahkan: “Tema acara tahun ini, Youthnovation, selaras dengan kebutuhan untuk inisiatif inklusif yang dipimpin oleh kaum muda dalam mendorong inovasi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan melalui semangat kreatif, pemikiran segar, dan tindakan transformatif mereka dalam membentuk masa depan Indonesia. Ini penting bagi kami, membekali mahasiswa untuk menjadi pembuat perubahan dan pemimpin masa depan.”Perayaan Hari PBB juga menampilkan pertunjukan budaya, pameran dari lembaga-lembaga PBB, serta tampilan dari mitra sektor swasta, menyoroti solusi untuk pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
1 of 5
Siaran Pers
01 Oktober 2024
Proyek 100 Desa: Kolaborasi antara UNOPS dan Pemerintah Indonesia untuk Meningkatkan Aksi Iklim di Sumatera Selatan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia dan UNOPS meluncurkan inisiatif PROKLIM nasional di Sumatera Selatan hari ini, dengan tujuan memperkuat ketahanan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca di 100 desa di provinsi tersebut.Acara ini menyoroti kemitraan antara UNOPS dan KLHK untuk mengatasi dampak perubahan iklim langsung di tingkat desa. Fokusnya adalah membantu masyarakat beradaptasi dan mengurangi perubahan iklim dengan mempromosikan praktik karbon netral, meningkatkan kesadaran iklim, dan memperkuat ketahanan. Ini termasuk mendukung pengembangan pertanian rendah karbon melalui investasi teknologi dan modal.Palembang, 19 September 2024 – UNOPS dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia mengadakan pertemuan hari ini untuk memulai proyek Penguatan Aksi Iklim Berbasis Desa dan Penghidupan (PROKLIM) di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Didanai oleh Temasek Foundation, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca (GHG) di 100 desa di seluruh provinsi.Proyek ini beroperasi di bawah Inisiatif Kampung Iklim (PROKLIM) yang lebih luas, yang didirikan oleh KLHK pada tahun 2012 untuk memperkuat keterlibatan masyarakat dalam upaya adaptasi dan mitigasi iklim lokal.Ekspansi ini mengikuti keberhasilan proyek percontohan PROKLIM yang baru-baru ini dilakukan oleh UNOPS Indonesia dari September hingga Desember 2023 di desa di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Proyek percontohan ini mencapai hasil positif yang signifikan dan menerima Penghargaan dan Piala dari KLHK, yang menyoroti efektivitas inisiatif ketahanan iklim UNOPS dan memungkinkan komunitas yang ditargetkan untuk naik ke tingkat kategorisasi yang lebih tinggi dalam kerangka PROKLIM.Belajar dari keberhasilan percontohan ini, proyek PROKLIM bertujuan untuk memperluas pencapaiannya dengan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Pertemuan ini mengumpulkan lebih dari 75 peserta termasuk perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pemerintah daerah, universitas, dan LSM.Dalam pertemuan tersebut, Dr. Irawan Asaad, Direktur Adaptasi Perubahan Iklim di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menekankan, “Kami berharap proyek ini akan menghasilkan perbaikan signifikan dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, yang langsung bermanfaat bagi masyarakat dan mendorong keberlanjutan jangka panjang dari upaya-upaya ini.” Dr. Sharon Thangadurai, Manajer Negara UNOPS untuk Indonesia dan Timor-Leste, berkomentar, “Pada akhir proyek ini, kami berharap melihat desa-desa yang lebih tangguh terhadap kebakaran, banjir, kekeringan, dan tantangan terkait iklim lainnya, rumah tangga dengan pendapatan yang lebih baik dan akses yang lebih baik ke sumber daya, serta pengurangan emisi berbahaya yang berkontribusi pada pemanasan global.” Bapak Edward Candra, Sekretaris Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berbagi pandangannya, menyatakan “Kami yakin bahwa kolaborasi ini akan menghasilkan hasil positif dan menangani tantangan perubahan iklim di masa depan.” “Jika 100 desa ini dapat berkolaborasi dan memperkuat upaya satu sama lain, hal ini akan menghasilkan perubahan transformatif,” kata Mr. Ferdian Krisnanto, Kepala Pusat Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Sumatera, yang mempresentasikan daftar 100 desa yang dipilih untuk inisiatif PROKLIM. Proyek PROKLIM yang baru diluncurkan di Sumatera Selatan ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam mendukung upaya Indonesia untuk meningkatkan ketahanan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca, sejalan dengan Strategi Jangka Panjang Indonesia tentang Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim (LTS-LCCR) 2050. Untuk lebih melibatkan masyarakat, UNOPS berencana meluncurkan panggilan untuk proposal bagi organisasi di Palembang dan sekitarnya untuk melaksanakan kegiatan adaptasi dan mitigasi iklim di akar rumput. Manajer Proyek PROKLIM UNOPS, Marco Scarpetta, menekankan bahwa kunci keberhasilan terletak pada kolaborasi kuat di antara semua pemangku kepentingan, dengan menambahkan bahwa “Kami akan bekerja untuk memberdayakan masyarakat yang ditargetkan, memastikan mereka mengambil kepemilikan atas proyek dan kegiatannya, sehingga memungkinkan dampak jangka panjang yang melampaui durasi proyek.” Dengan mengacu pada lebih dari satu dekade pengalaman PROKLIM dan keahlian UNOPS dalam aksi iklim, proyek PROKLIM yang dilaksanakan oleh UNOPS di Sumatera Selatan bertujuan untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana alam, memperkuat lembaga, dan meningkatkan mata pencaharian di tingkat komunitas.
1 of 5
Siaran Pers
19 September 2024
Indonesia-PBB Luncurkan Laporan Tahunan Paparkan Kontribusi Kerjasama terhadap Pembangunan Indonesia
JAKARTA -18 September -- Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), meluncurkan Laporan Hasil Tahunan PBB di Indonesia 2023 (UN in Indonesia’s 2023 Annual Results Report). Laporan menyoroti pekerjaan dan dampak yang dicapai pada tahun ketiga pelaksanaan United Nations Sustainable Development Cooperation Framework (UNSDCF) 2021-2025, perjanjian yang memayungi 30 lembaga PBB yang bekerja sama untuk mendukung agenda pembangunan pemerintah. Tahun 2023 penting bagi Indonesia, dengan perannya sebagai Ketua ASEAN yang membuka peluang baru untuk kerja sama regional, dalam periode pemulihan ekonomi pasca pandemi, penguatan lembaga, dan arsitektur kesehatan yang diperkuat.“Kami tetap teguh berkomitmen untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) dan menangani isu global yang mendesak seperti perubahan iklim, kesenjangan ekonomi, dan ketimpangan sosial. Lima tahun ke depan juga menjadi momen krusial Indonesia untuk melaksanakan tiga pilar transformasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045, yaitu Transformasi Sosial, Transformasi Ekonomi, dan Transformasi Tata Kelola,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Bappenas-UN Forum di Jakarta, Rabu (18/9).“Laporan tahunan ini bukti kerja sama kami dan tidak hanya merangkum kerja sama antara Indonesia dan PBB, tetapi juga menunjukkan kerja sama tersebut selaras dengan aspirasi pembangunan Indonesia, sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024,” tulis United Nations Country Team (UNIC) dalam laporan tersebut. Laporan tersebut merangkum hasil kemajuan PBB dan Indonesia dalam mencapai TPB/SDGs dan diorganisir berdasarkan empat area strategis UNSDCF. Dalam area pertama, Pembangunan Manusia yang Inklusif, hasil yang dicapai termasuk meningkatkan efisiensi sistem perlindungan sosial melalui pendaftaran sosial ekonomi, yang mempengaruhi lebih dari 118 juta penerima manfaat dari berbagai program perlindungan sosial pemerintah. Bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional, PBB mendukung inisiatif pangan dan gizi yang memberi manfaat bagi 25.000 anak sekolah. Pembelajaran inisiatif ini menjadi masukan bagi inisiatif makanan bergizi nasional. Proporsi penduduk yang hidup dengan HIV dan menggunakan obat antiretroviral meningkat 33 persen pada Desember 2022 menjadi 40 persen pada Desember 2023. Kedua, di bawah pilar Transformasi Ekonomi, PBB membantu lebih dari 900 pabrik untuk meningkatkan teknologi terbaru, meningkatkan daya saing ekonomi mereka sekaligus menurunkan dampak buruk lingkungan. Lebih dari 330.000 petani menerima dukungan untuk meningkatkan praktik pertanian dan memperkuat usaha pertanian. Industri kelapa sawit telah meningkatkan pengelolaan limbah dan pemanfaatan produk baik di perkebunan maupun di pabrik—hasil dari dukungan PBB dan mitranya.Dalam area ketiga, Pembangunan Hijau, Perubahan Iklim, dan Bencana Alam, PBB membantu mengurangi lebih dari 87 juta ton emisi gas rumah kaca, serta menyediakan energi bersih bagi 134.000 rumah tangga dari pembangkit listrik tenaga minihidro dan sistem surya fotovoltaik atap. Pengurangan limbah laut sebesar 420.000 ton dicapai melalui langkah-langkah pengurangan dan daur ulang limbah. Terakhir, di bawah area Inovasi untuk Mempercepat Kemajuan Menuju TPB/SDGs, Indonesia, dengan dukungan PBB, berhasil mengumpulkan USD 2,2 miliar melalui obligasi tematik untuk membantu mempercepat pencapaian target TPB/SDGs. Hasil akhir dari obligasi ini memberikan dampak positif pada kehidupan 6,4 juta orang Indonesia. Lebih dari 800 juta dosis vaksin berhasil didistribusikan ke lokasi yang tepat dengan menggunakan aplikasi SMILE yang dikembangkan PBB. “Seiring kita menyambut babak baru dalam Pemerintahan Indonesia dan mempersiapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2024-2029, penting untuk memanfaatkan momentum ini untuk menciptakan kemitraan yang lebih kuat dan inklusif dengan PBB, dan juga harus memperkuat kolaborasi Indonesia dengan PBB,” pungkas Menteri Suharso. Melalui forum ini, diharapkan dapat menegaskan kembali tanggung jawab kolektif antara lembaga pemerintah, badan-badan PBB, mitra pembangunan, dan sektor swasta untuk memajukan agenda pembangunan Indonesia.Laporan Tahunan ini secara resmi disampaikan Koordinator Residen PBB di Indonesia Gita Sabharwal kepada Menteri Suharso dalam forum tahunan Bappenas-UN Forum, platform utama untuk dialog strategis antara Pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga PBB. “Kerja sama PBB dengan sebuah negara sebaik kerja sama yang dibangunnya,” kata Gita.“Maka, kerja sama inilah yang memungkinkan pendekatan PBB yang komprehensif untuk mempercepat kemajuan menuju pencapaian TPB/SDGs sambil memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal. Kami akan terus bekerja sama dengan Bappenas dan seluruh pemerintah Indonesia, tidak hanya untuk mencapai target TPB/SDGs tetapi juga menjajaki solusi inovatif untuk membantu pemerintah dalam pertumbuhan inklusif, pembangunan hijau dan rendah karbon, serta transformasi digital. Kontak mediaArdian Budhi Nugroho
Kepala Biro Humas, Kearsipan, dan TU Pimpinan Kementerian PPN/BappenasSiska Widyawati
National Information Officer Pusat Informasi PBB (UNIC) siska.widyawati@un.org, 08788-4885489 Unduh presentasi Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Gita Sabharwal:
Kepala Biro Humas, Kearsipan, dan TU Pimpinan Kementerian PPN/BappenasSiska Widyawati
National Information Officer Pusat Informasi PBB (UNIC) siska.widyawati@un.org, 08788-4885489 Unduh presentasi Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Gita Sabharwal:
1 of 5
Latest Resources
1 / 11
Sumber Daya
18 Juli 2024
1 / 11